Lepas....
Jangan sentuh gue. Loe ga tau perawatan ala putri keraton gue ga bakalan bisa loe ganti... Dari gaji loe setaun..
Di depan ku Tasya dengan rambut pink nya tampak kusut. Bibir nya agak memar juga. Dan apa lagi ia mengenakan pakaian ketat kulit. Mirip kostum catwomen bedanya ini dengan rambut ala gulali Tasya. Apa dia lagi main super hero! Aku meringis melihat Tasya seperti itu dan tindakan anarkis yang ia lakuka pada Deasy.
Aku memerintahkan Siska untuk melepaskannya.
Tasya langsung terhuyung lalu Siska yang paham segera keluar dari sana.
" Cari Fayza" Kata ku pada Siska lewat interkom.
" Aha... Abang nyari Kakak Fayza" Seru Tasya disana melompat. Ia melipat tangan di dadanya. Bibir tipis adik kecil ku ini naik sebelah.
" Gara-gara Abang sekarang Om Farid akan menentang hubungan Abang dengan Kak Fay" Teriak Tasya lagi.
" Tapi itu pantas sih. Abang sudah siksa kakak Fayza. Abang tu psikopat tau ga. Ga bisa membedakan mana ibu bunting sama engga. Parah Bang Parah!! Kalau aku jadi Kakak Fay. Aku udah ngadu ka Mami Papi! Lalu mengirim abang ke sungai Amazone buat jadi santapan ikan piranha" Koar Tasya membuat ku marah dengan ucapanya. Psikopat?? Tapi dari mana Tasya tau aku menyiksa Fayza. Apakah wanita itu juga menceritakn nya.
" Siapa yang bilang aku menyiksa nya?? " Tanya ku malas meladeni kemarahan Tasya yang masih anak inguasan.
" Tasya udah tau hari itu. Tapi Tasya diem aja karena kak Fayza yang memintanya kalau ke Om Farid-Tasya ga tau apa apa. Tiba-tiba Om Farid marah-marah! Dia bilang kalau Abang nyiksa Kakak Fayza. Om Farid juga bawa bukti nya ada foto foto kakak Fayza yang melepuh di kulitnya"
Mendengar itu aku jadi tau bagaimana permainan Fayza. Dia mengadukan semua nya seperti anak kecil. Padahal aku mengira ia tak akan menyebarkan nya. Tapi itu tak masalah aku tau konsekuensi yang aku lakukan.
Tiba-tiba Tasya menunjuk muka ku. " Kenapa abang senyum senyum? Abang baru buat heboh se-Indonesia Raya. Buat Mami Papi Jantungan lalu buat Kakak Fayza di jauhkan dari kita! Abang malah senyum senyum?? Aaaah iya. Ini bukan abang ku yang kukenal. Kamu Varo kan! Mafia abal-abal yang mudah di begoin pelac*r Deasy itu!! "
Mendengar itu aku marah besar. Tangan Tasya ku tarik dan ku pelintir. Ia memekik kesakitan. Sesaat aku langsung melepas nya. Aku lepas kendali lagi.
Terlihat wajah nya yang kaget dan nafas nya kembali memburu.
" Bahkan abang lebih membela perempuan itu! " Pekik nya menekikan telinga ku. "Dengar Bang. Aku ga takut sama abang! Apalagi abang sudah nyakitin Kak Fayza terus! Asal abang tau! Sebelum kak Fayza bilang menyerah dengan abang aku akan berusaha bantu Abang. Tapi kalau dia sudah menyerah" Tasya kembali mendekatinku dan berbisik "Aku akan bantu dia jauh dari Abang. Inget itu!!! "
Setelah mengatakan nya Tasya menarik dirinya. Dia mengancam ku! Ck! Dasar anak kecil.
" Dia sudah menyerah!! Apa kamu tidak tau"
Tasya berhenti dan berbalik lagi.
" Dia sudah menyerah! Dan meminta ku untuk jalan di jalan masing-masing jadi kamu ga usah repot-repot bantuin dia buat mengembalikan Vian" Kataku dengan angkuh.
Sedikit kekagetan Tasya disana tapi hanya sekian detik. Ia lalu mengulas senyum.
" Bagus lah!! Itu artinya aku akan bantu Kak Fayza agar mencari kebahagian nya sendiri! Tentu bukan dengan abang, Tasya ajan dukung penuh pria lain buat jadi Ayah sambung anak abang! "
Ia kembali balik haluan dan melangkah lebar-lebar hingga pintu ia banting dengan kencang.
Sedetik kemudian ia kembali lagi. Ia menuju patung kaca didekat pintu.
"Bruuuk
Prang.... "
Patung itu jatuh dan langsung pecah.
Setelah itu ia kembali keluar.
Aku sampai terperangah kaget melihat kelakukan nya yang seperti itu.
Tapi! Gadis ingusan ini tadi mengancam ku. Lalu kenapa aku gelisah Kenapa aku merasa terancam. Dia bilang akan bantu Fayza menemukan kebahagian nya sendiri! Ck! Bukan dengan ku??? Apalagi ada Ayah Sambung.
Kata kata aneh ini seperti menggerogoti kepala ku. Ada rasa marah dan tidak terima. Apa ini reaksi dari Vian. Dia tentu sangat sayang dengan wanita itu. Ya ini pasti karena Vian!! Si Vian bodoh yang ga tau betapa munafik nya wanita itu.
*
*
" Pak! Acara akan dimulai jam 7 malam! Anda tidak pulang? "
Dibelakang ada suara Siska. Aku dari tadi memejamkan mata saja. Pekerjaan ku terbengkalai dan tersisa uring-uringan tidak jelas. Tepat nya setelah adik kecil ku mengeluarkan kata-kata itu. Apa yang kupikirkan bahkan Deasy yang baru dapat serangan Tasya saja tak begitu mempengaruhi.
Tasya nyaris membuat wajah Deasy cacat dengan air keras. Kalau saja ini bukan Tasya dia sudah aku jebloskan kepenjara. Bahkan yang aku dengar dari Siska. Tasya juga membuat Delisha kehilangan rambut panjang nya. Dia menggunakan trik konyol agar memancing Delisha masuk kedalam jebakan nya. Delisha mendapat sevice gratis dari salon kondang untuk menghadiri acara nanti malam dan dengan menata rambutnya yang baru.
Tapi yang didapat Delisha malah menemukan rambut nya cepak! Gadis itu baru mengirimi ku umpatan serapah dan ancaman nya.
Delisha memang sedikit merepotkan. Kalau saja ia bukan adik Deasy sudah aju selesaikan dari dulu. Apa yang dilakukan Tasya aku tak begitu mempermasalahkan nya. Dan sedikit terhibur dengan apa yang dilakukan Tasya. Dia ternyata tumbuh menjadi gadis yang pemberani. Didikan Mami memang akurat tapi juga berbahaya. Parah nya dia mulai berani mengancamku.
" Apa sudah ada kabar dimana Fayza? " Tanya ku mengabaikan peringatan Siska.
" Itu-
Aku berbalik dan melihat wajah Siska yang ragu-ragu.
Wanita ini sudah ikut aku sejak lama dan dia sama dengan Leo. Aku membantu kehidupan mereka untuk berada di belakang ku. Tapi baru kali ini Siska tampak ragu.
Ia melihat mata kebawah dengan bibir agak gemetar" Saya sudah cek dari cctv kalau tadi pagi Nyonya pingsan di parkiran. Dan-
" Kenapa berbelit-belit!!!! " Bentak ku membuat nya tersentak dengan mata melebar.
" Iya. Tuan maaf. Dari cctv terekam kalau Nyonya di bawa Pak Arland"
Aku menunggu kelanjutan nya dan Siska hanya menunduk. Laporan nya segitu saja.
" Tadi pagi? Ini sudah jam 6? Lalu dia ada dimana?? " Tanya ku mencoba meredam rasa gelisah yang aneh.
" Di apartemen Pak Arland" Jawab Siska seketika ia langsung menunduk lagi.
Aku melihat kearah nya. Rasanya mau tertawa.
" Oh. Apartemen? Apartemen? Merayakan kehebohan yang ia ciptakan?? Wow.. " Aku bertepuk tangan girang. Geram juga marah. Perlahan darah ini naik keubun ubun. Fayza dan Arland liat apa yang harus kalian terima.
" Siapkan mobil! Panggil Leo kesini dan hubungi Pengacara John!! Buat surat penangkapan Atas nama Arland karena sudah membawa istri orang" Teriak ku dengan kesal, Siska sampai terperanjat dan ia segera undur diri dari depan ini.
Aku memukul meja dengan keras..
*
*
*
Pintu Apartemen ini dibuka kan oleh pengelola Apartemen ini sendiri. Pria itu tampak takut dengan orang-orang yang aku bawa. Mereka bersenjata tentu saja ini untuk jaga-jaga. Aku berada ditengah nya untuk memberitahukan siapa aku.
Aku lalu masuk kedalam nya dengan langkah lebar mencari keberadaan mereka. Mereka pasti lagi pesta pora merayakan kebersamaan mereka. Tapi sepanjang aku mencari nya tak menemukan batang hidung kedua nya. Bahkan aku semakin tersulut melihat foto foto mereka menggantung di dinding. Jadi mau sampai kapan Vian di bodohi wanita ini. Aaaah... Ini nikmat sekali. Aku merasakan bagaimana gelora kemarahan di kepala ku yang menari nari.
Dan mata ku terarah pada kamar disana. Aku maju pelan dan masuk lagi kedalam sana. Aroma Parfume khas pria yang menyeruak serasa mengisi paru-paru ku. Tapi ada aroma keberadaan Fayza disana. Aku bisa msrasakan nya Apakah tadi dia berada didalam sini. Tenggorokan ini serasa tercekat. Mata ku mengarah kearah kasur King Size itu yang kosong tapi dalam sedetik pandangan ini agak kabur lalu kembali fokus dan badan ku kaku melihat seseorang di depan ku seolah tampak sosok Fayza yang tanpa busana. Dia tampak nyata.
Tidak ini memang nyata!
Dia berdiri tepat di depan ku.
Rambut panjang nya menutupi dadanya yang sintal dengan kulit nya yang agak eksotis tapi bersih dan terawat. Bahkan ia seperti seoramg Dewi dengan pancaran sinar lampu disana. Sampai air liur ini terasa sulit aku teguk apalagi siratan matanya yang menyeringai sangat mengundang dan tangan nya menari seolah menarik ku aku maju selangkah lebih dekat tapi dibelakang ini ada tangan lain yang menyambut tangan nya, Tangan pria lain yang hanya mengenakan celana dalam. Rambutnya pendek lurus dan aku mengenalinya. Siapa lagi kalau bukan Arland. Desiran panas merambat naik keatas rahang dan kepala ku. Mereka? Berani nya??? Tapi tubuh ku seolah kaku tak bisa bergerak sama sekali. Apa yang terjadi!!
Tubuh Pria ini tampak sepadan dengan Fayza yang langsing mereka seperti dua utusan manusia yang dipersatukan dalam bentuk pasangan yang indah. Bergelut disana menempel dan saling mengasihi
Arland merengkuh Fayza dengan lembut yang disambut wanita itu dengan desahan. Membuat kemarahan ku semakin menjadi-jadi hingga kemudian mereka malah berciuman mesra didepan mata ku dan menjatuhkan dirinya kekasur itu bergelung dalam selimut saling tindih menempel satu sama lain. Kedua nya berciuman mesra yang memabukan. Aku akan membunuh kedua nya. Itu yang ingin aku lakukan sekarang melihat ercintaan mereka terlihat dimata ini. Otak ku semakin panas. Tidak.. Dia milik ku.. Fayza..
FAYZA.....
Suara kaki dibelakang seolah membangunkan ku tau-tau didepan tampak kosong dan aku bengong seperti baru di lempar dengan botol kosong. Isi kepala nya juga langsung kosong. Apa tadi aku berhalusinasi lagi. Bayangan ini pernah hadir dulu. Terasa dejavu. Tapi aku sadar ini hanya ilusi ku. Tak ada percintaan Fayza dan Arland didepan ini.
Apa ini ingatan yang dulu. Mengingat percintaan Arland dan Fayza disebuah kamar seperti yang di sampaikan Deasy???
Aku meremang. Dulu Deasy pernah mendiskrimasi ini. Hubungan Fayza dan Arland yang liar.
Tapi waktu itu. Aku juga merasakan saat Vian dan Fayza berhubungan. Fayza masih perawan.
Apakah aku saja yang salah menilai.
" Ada apa? " Itu suara Leo di belakang ku. Aku mencoba menguasai kondisi ku saat ini.
" Hancurkan tempat ini sekarang!! Tempat ini pasti penuh kenangan mereka" Perintah ku pada Leo lalu aku berbalik dengan sisa kemarahan yang absurd. Aku tidak mau tempat ini masih berupa seperti ini. Pasti banyak kenangan mereka di tempat ini. Aku yakin itu.
Dan disini aku menyaksikan bagaimana orang-orang ku menghancurkan perabotan di sini. Di kamar ini. Kasur itu tentunya, lemari, kaca, sofa,walking closet itu, meja makan dan apa itu bunga bunga mawar. Apa pria itu berubah melambai dengan punya tanaman wanita rasanya aku ingin mengejek nya. Dan suara pecahan demi pecahan membuat ku sedikit terhibur. Aku menyukai nya.
" Bikin pria itu marah! " Kataku lalu mengambil rokok dan menyalakan nya dan mengesap nya dengan dalam sesekali aku menikmati vodka.
" Tuan...
Aku berbalik sambil mengesap rokok ku. Leo memegang ponsel nya.
" Nyonya Fayza. Dia menghadiri acara malam ini! "
Alis ku naik sebelah. " Apa yang mau dia lakukan? Diluar sedang ribut dan dia datang? Dengan siapa dia datang. Apa dengan pacar nya?? "
" Bukan Tuan. Nyonya datang dengan Justin! "
Darah ku kembali meluruh kebawah.
" Baiklah kita kesana"
" Tapi Nona Deasy juga hadir! " Kata Leo menghentikan ku lagi.
*
*
*
Author Pov.
Semua mata kamera menuju arah seorang wanita yang sedang didorong dengan kursi roda. Tidak ada yang tidak mengenal sosok Deasy saat ini apa lagi kehebohan yang belum 24 jam ini. Meski berita nya sudah dihapus tapi mata paparazi masih ingin betah mengangkat kisah sang CEO. V.E yang memiliki 2 perempuan sekaligus. Alvaro memang diketahui pemilik V. E tapi selama menjalankan bisnis nya sosok Varo tidak banyak yang mengetahui apalagi ranah publik. Dan ketika sosok nya di ketahui tentu sosok Varo merupakan sosok yang mengundang decak kagum apalagi hubungan nya dengan seorang mantan model yang pernah jaya dimasa nya dan pernah terlibat skandal beberapa tahun lalu. Nama Deasy kembali terangkat. Deasy adalah model yang sudah berkiprah di dunia Internasional 7 tahun belakangan sebelum mengalami kelumpuhan dan berhenti dari dunia itu. Lalu namanya kembali terangkat dengan isu sebagai kekasih pemilik V.E yang juga akan mengadakan resepsi dalam waktu dekat. Boom nya berita bertepatan dengan acara tahunan ini membuat suasana semakin panas.
Deasy mengulas senyum ramah seperti image nya. Ia didorong adiknya Delisha yang tak setenar dirinya. Tak hanya itu mereka juga di dampingi orang orang yang menjaga nya dari serbuan paparazi yang anarkis. Tapi ini memang tujuan Deasy. Ia muncul untuk membuat Varo terus membenci Fayza. Berita yang datang memang dari dia. Dia pelaku sebenarnya.
Serbuan kamera yang mengabadikan wajah cantik nya membuat Deasy sangat percaya diri.
" Apakah kedatangan anda disini untuk panjat sosial karir anda yang meredup? "
" Apakah hubungn anda benar dengan Pak Alvaro? Dan bagaimana dengan posisi anda yang hanya dikatakan pihak ke-3? "
Deasy menarik nafas mendengar rentetan pertanyan perwakilan dari wartawan didepan nya ini.
" Saya tidak perlu dikenal orang untuk berita macam ini! Karir saya sudah lama tenggelam dan itu bukan masalah besar. Seperti yang kalian tau saya hidup baik baik saja walau sudah tidak dapat berjalan lagi" Kata Deasy terdengar seperti wanita yang berjiwa lemah. Itu memang karakter seorang Deasy yang ia ciptakan untuk memperoleh kehidupan nya sekarang. Apalagi Varo penyongkong nya untuk hidup mewah. Deasy tidak akan mau melepaskan Vari begitu saja.
" Dan tentang hubungan saya dengan Alvaro.. -
Suara Deasy terputus, wartawan-wartawan ini tau tau balik badan dan mereka ada yang meninggalkan tempat itu.
Disana tampak sangat ramai saat kerpet merah itu ada sebuah mobil mewah berhenti. Seseorang membuka kan nya dan disana muncul seorang Designer kondang yang karir nya sudah puluhan tahun. "Justin Bl" Designer yang juga punya karir menanjak didunia model.
Justin memang di ketahui juga ikut andil dalam V. E dan kali ini yang membuat wartawan lebih tertarik. Setelah Justin keluar ada sosok lain dengan gaun biru malam yang cantik. Riasan nya tidak berat hanya saja aura nya membuat puluhan pasang mata disana berdecak kagum. Wanita ini tidak terlalu putih tapi takaran nya pas. Dia seperti memiliki magnet keindahan setiap kali orang melihatnya. Tubuh nya juga sangat mulus dan profesional. Semua mengira wanita ini adalah model luar yang menemani designer kondang itu datang malam ini. Hanya saja wajah wanita ini mirip seseorang yang juga baru membuat heboh warga +62.
" Itu Fayza. Istri Melviano Andhika Alvaro! " Kata salah satu wartawan di sela kekaguman mereka yang sudah terseret dalam kehadiran Justin dan Fayza.
Mereka membenarkan kata rekan mereka dan segera menghampiri dua tamu undangan itu yang lebih menarik perhatian. Apalagi Fayza dalam takar pemberitaan adalah istri sah Alvaro. Kedatangan dua wanita Alvaro tentu membuat semua keingintahuan publik menyeruak.
Penjaga yang menemani Justin dan Fayza segera membuat pagar betis. Wartawan disana segera mengambil foto-foto dan dokumen Fayza dan Justin dan serangan pertanyaan yang langsung terlontar.
" Dia ini model baru saya! Tapi sayang nya nyonya Alvaro tidak terlalu tertarik menjadi bintang" Sahut Justin dengan cengiran nya yang khas. Kepala plontos nya tak kalah terang dengan kilatan kamera disana.
Disisi lain Tasya menyamar menjadi wartawan. Ia menjadi pria kali ini. Tasya dengan teman teman nya adalah wartawan palsu yang mengelilingi Delisha dan Deasy sisanya ke bagian Fayza. Kehadiran Fayza dengan Justin juga adalah rencana nya.
" Itu Fayza. Istri sah nya Alvaro! Mending kita kesana" Kata salah satu teman Tasya melancarkan acting nya.
" Iya benar. Daripada mewawancari pelakor" Sungut salah satunya lagi dengan suara lantang.
Deasy menahan nafas mendengar itu rasanya ia mau menampar wajah wartawan itu.
Kedua wartawan itu segera keluar dari kerumunan yang tersisa. Disana Tasya tersenyum puas.
Ia lalu memberi kode ke arah teman nya yang lain. Hanya saja teman nya kalah cepat buruan wartawan asli yang angkat bicara
" Ah Nona Deasy! Berita yang datang lagi menjelekkan anda. Sebenarnya nya apakah benar anda ini orang ketiga dari berita yang tersebar?? "
Delisha menatap tajam pada wartawan itu. Berbeda dengan Deasy yang memeperlihatkan reaksi tenang nya.
" Kami sudah ada hubungan sekitar 5 tahun an. Jadi siapa orang ketiga! " Ia lalu tersenyum terluka " Tapi kalian salah paham saya dengan Alvaro sudah memutuskan hubungan. Perjodohan nya dengan Fayza memang tidak bisa kami hindari. Jadi kalian jangan judge saya dengan buruk ya"kata wanita ini tersenyum masam. Mata nya berbinar menyiratkan ia sedang mengalami tekanan batin.
Disana wartawan makin gencar dengan pernyataan Deasy barusan.
" Katanya anda juga adalah teman nya Fayza! Benar kah itu? Nama asli anda Bella kan dan apakah benar anda melakukan berbagai macam operasi plastik?? " Kali ini Tasya sendiri yang buka suara ia menggunakan suara berat agar tidak dikenali.
Wartawan lain tampak semakin tertarik dengan ungkapan wartawan kecil dengan perawakan sedikit konyol. Wajah nya di penuhi jambang panjang dan kacamata hitam. Lengkap dengan topi kupluknya.
" Oh.. Itu tidak benar. Kakak saya tidak pernah melakukan operasi plastik" Kali ini yang menyanggah adalah Delisha. Wajah nya terlihat sangat bulat dengan potongan ciptaan Tasya. Malah mirip cowok. Tapi wanita itu tetap merasa dirinya cantik dengan kesialan nya itu dan nekat datang ke acara, disamping tidak mau melewatkan skandal yang ada. Ia juga mau tenar alias bisa panjat sosial. Dengan berita yang lagi viral itu. Maklum lah ia hanya model majalah dan model fashion yang tak pernah masuk dalam dunia artis.
" Benarkah. Tapi saya ada menelusuri riwayat kakak anda. Dan saya punya foto foto nya juga keterangan dari dokter yang membedah anda " Serang Tasya tidak tanggung-tanggung.
Pernyataan Tasya kembali menjadi sorotan.
Disana Deasy tampak susah mengekspresikan diri. Ia melihat kearah wartawan gila yang sudah membuat rencana nya kacau balau. Rencana nya ia mau mengumbar bagaimana hubungan nya dengan Varo dimata publik denga tujuan juga untuk menghakimi Fayza sebagai pelakunya.
Tidak tau nya ada wartawan gila yang malah membuat topik lebih menarik.
Disisi lain Delisha agak mengenali sosok wartawan gila itu. Dari porsi tubuh nya yang kecil. Lalu tangan nya yang kecil dia mirip gadis anarkis yang tadi siang nyaris membuat rumah nya bobrok dengan mobil offord. Mobil khusus mendaki gunung. Dan nyaris membuat sodara nya celaka.
" Itu semua palsu. Itu hanya operasi saat saya kecelakaan!! " Sanggah Deasy melihat wartawan sableng itu membawa bukti bukti dalam bentuk lembaran foto. Ia juga semakin curiga wartawan ini settingan untuk meruntuhkan namanya.
" Ini.. Ini kalian lihat dan kalian nilai sendiri. Ini bukan wajah lagi kecelakaan tapi wajah asli Mba Deasy yang dikatakan pelakor ini" Kata Tasya sambil menyeringai jahat pada Deasy. Ia membagikan lembaran print foto wajah Deasy sebelum operasi ke wartawan setempat. Walau akhirnya penjaga Deasy langsung merebut lembaran itu tapi Tasya sudah punya rencana B.
Ia berhasil mengubah layar lebar di acara itu menjadi topik yang lagi hangat di bincangkan. Membajak seorang operator disana. Bahkan Tasya nekat mengangkat skandal kakak nya sendiri di tempat kekuasaan Varo. Ia akan bertarung Habis-habisan untuk keadilan ipar nya Fayza. Juga ingin menarik dua beradik tuman itu agar lenyap dari kakaknya.
Tamu undangan yang datang bukan hanya dari kalangan artis, tokoh publik ternama atau para wartawan eksekutif juga menyaksikan itu semua tapi acara itu memang live dan seluruh penjuru Negara ini tak ketinggalan di media media sosial yang sudah Tasya bayar untuk meramaikan skandal live itu. Ia ingin semua tau dan membuka mata. Deasy harus menerima serangan sosial seumur hidup.
Perihal berita yang booming sama seperti tadi pagi hanya saja sebagai tambahan adalah siapa Deasy. Dari mana wanita itu merintis karir hingga perjalanan operasi yang dilakukn Deasy hingga skandal nya yang dulu pernah melibatkan seorang anak pangeran di negeri lain. Deasy memang sosok yang menghalalkan segala cara untuk membuat nya berlimpah dengan harta.
Tayangan perdana itu hanya berselang beberapa menit. Tidak selesai karena Tim acara sudah berhasil mengatasinya. Tapi Tasya sudah cukup puas yang jelas ia sudah melancarkan aksi serangan nya pada Deasy. Dengan tidak tanggung-tanggung. Hidup Deasy pasti penuh dengan hujatan sosial itu yang Tasya harap kan. Percaya saja itu akan ia tanggung seumur hidup dengan menyandang sebagai pelakor. Apalagi emak emak +62 terkenal paling menjunjung tinggi anti pelakorisme. Termasuk dirinya.
Tentu Tasya tau konsekuensi nya membuat Varo marah besar apalagi ini mempermalukan wanita kesayangan nya. Dan selesai ini ia akan berlindung di bawah ketek Papi Andhika dan siap jadi puteri Rapunzel nya Mami Lily dirumah Labirin itu. Ia yakin akan aman dengan tokoh orangtua nya itu dari serangan Varo.
Disana Deasy dan Delisha seolah tak bisa berkutik. Kemenangan di wajah Tasya terpampang jelas. Apalagi Tasya memboyong teman genk nya untuk melancarkan aksinya. Tapi hanya beberapa detik karena pemeran utama nya keburu datang
Varo muncul dengan penampilan sedikit berantakan. Tentu saja ia seharian dibikin rusuh oleh pemberitaan dan tindakan Tasya dirumah Deasy hingga tak sempat mandi, ganti baju apalagi baru bikin apartemen Arland hancur lebur. Meski begitu berantakan, Varo tetap memperlihatkan aura nya sendiri kharisma nya sebagai tokoh yang disegani. Dia dikawal dengan bodyguard nya dan dengan wajah marah pria ini berhasil mengalihkan perhatian orang-orang dari Fayza.
Fayza sendiri merasa tak berani melihat kedepan. Ia tau kemana arah Varo melangkah.
Tentu dia akan melindungi kekasih nya disana yang mungkin saat ini syok batin. Dan ini yang ia takutkan dari rencana Tasya. Senjata makan tuan.
Tapi ending nya memang bikin nya merasa sakit.
***
三三ᕕ( ᐛ )ᕗ maaf ya cerita nya super lebay. 😃😃
Koment nya tetap di tunggu.. ☺