Matahari masihlah belum tinggi, para pelayan masih sibuk mondar-mandir mengerjakan tugasnya masing-masing demi melayani sang Ratu, asap dapur sudah mengepul pagi-pagi sekali, berapa ratus roti sudah dipanggang dengan berbagai isian, belum lagi daging buruan yang baru saja didapat segera dikuliti dan diolah dengan cepat, mereka sama sekali tidak berbicara, lebih tepatnya mereka tidak berani bicara dan saling membisu, hanya tangan dan kaki mereka yang berlarian ke ruang makan dan dapur.
Hal itu tidak berbeda jauh dengan pelayan di bagian mencuci, mereka menyingsingkan lengan baju mereka sejak pagi buta yang dingin, memaksa kaki dan tangan mereka berendam di air yang beku, menuang banyak pewangi hingga tangan mereka mengelupas dan sama sekali tidak berani membuka mulut mereka.