Chereads / ALWAYS LOVING YOU / Chapter 16 - LIMA BELAS

Chapter 16 - LIMA BELAS

"Sudah ah, jangan cemberut. Sini! mama betulin make-up kamu. gara-gara air mata kamu jadi berantakan semua ini."

***

Semua mata menatap ke arah Aluna yang memakai gaun putih yang sangat indah saat dia memasuki gedung pesta. Kynan meneteskan air matanya saat melihat Aluna yang berjalan ke arahnya, dengan tangan yang gemetar Kynan menerima tangan Aluna yang diulurkan oleh papanya.

"Tolong jaga anak saya dengan baik." pinta Anton papa Aluna.

"Pasti, Pa. Saya akan menjaganya dengan sepenuh hati saya." Kynan berjanji dan menarik tangan Aluna, membawa Aluna untuk berdiri di sampingnya. Janji pernikahan mulai mereka ucapkan. Aluna yang melihat ke mata Kynan terluhat kesungguhan dan kemantapan disana, membuat Aluna sedikit merasa yakin dengan keputusannya untuk menerima pernikahan ini. Mata Aluna meneteskan air matanya, "Ya, Tuhan jika memang ini jalan yang harus Luna lalui, Luna akan menerima dengan lapang dada, sebisa mungkin Luna akan jalani." Ucap Luna di dalam hatinya. Orang tua Aluna terlihat bahagia meski berkali-kali mereka menyeka air mata yang terus mengalir di pipi mereka. Wajah mereka bersinar, penuh dengan kebahagiaan.

"Kita sudah menikah, Love. Kamu tidak akan bisa ninggalin aku lagi." Bisik Kynan di telinga Aluna yang hanya dijawab Aluna dengan anggukan kepala, pasrah dengan nasibnya saat ini. Saat melihat kedua orang tuanya bahagia sudah lebih dari cukup bagi Aluna.

Pesta pernikahan yang di gelar oleh Kynan dihadiri undangan dari keluarga dan teman bisnis dari keluarga Jovian. Dari sisi Aluna hanya kedua orang tua saja, karena Kynan akan mengadakan pesta di Indonesia nanti untuk menghargai keluarga Aluna disana.

Aluna saat ini sudah merasakan lelah padahal pesta baru barjalan beberapa jam dan tamu undangan masih sangat banyak.

"Love, kamu sudah lelah?" Aluna menganggukkan kepalanya dan memperlihatkan kakinya yang sudah merah karena memakai hak tinggi.

"Sakit."

"Kamu tunggu disini sebentar." Kynan berlari meninggalkan pelaminan sebelum Aluna memberi persetujuan. Aluna merengut saat para undangan memperhatikan dia dari tadi, dia seperti pengantin yang ditinggal mempelai prianya dihari bahagia. Air mata Aluna sudah akan menetes saat Kynan tidak segera kembali. Mata Aluna melihat sekelilingnya, para tamu undangan sudah mulai berbisik - bisik membicarakannya, Aluna malu.

Tidka tahan dengan bisik - bisik tamu undangan, Aluna memutuskan untuk segera turun dari pelaminan. Saat dia berbalik, matanya melotot melihat Kynan berlari kearahnya dengan nafas tersenggal dengan membawa flat shoes ditangan kanannya.

Kynan berjongkok di depan Aluna, membuka kakinya yang tertutup gaun indah pesta pernikahannya.

"Pegang pundakku, Love! nanti kamu jatuh." Aluna mematuhi perintah Kynan, dia berpegangan pundak Kynan dan Kynan dengan telaten memasang sepatu di kaki Aluna. Para tamu undangan yang menyaksikan perlakuan Kynan pada Aluna banyak yang berdecak kagum. Tidak menyangka seorang Kynan yang terkenal kaku dan arogan bisa bersikap manis kepada istrinya.

"Done! Kamu tidak akan merasa sakit lagi. Besok-besok jangan memakai sepatu ber-hak tinggi."

"Kenapa? Aku bisa terlihat cantik dan elegan jika memakai hak tinggi."

"Aku akan membuang semua sepatumu itu nanti, ingatkan aku itu!" Alena mendengus dan memutar matanya mendengar ancaman Kynan yang menurutnya tidak masuk akal.

"Dasar pemaksa!"

"Kamu tidak boleh terlihat cantik di depan orang lain. Kecantikanmu hanya untukku!" Tekan Kynan. Aluna yang mendengar suara Kynan sedikit merinding, suaranya terdengar mengancam di telinga Aluna.

"Kita lihat saja nanti." Aluna masih tidak mau mengalah. Kynan yang super pemaksa, sekali-kali dia akan membantahnya.

"Kakak menikahiku, bagaimana dengan kekasih kakak?"

"Siapa?"

"Gadis seksi itu, yang membuat kakak tergila-gila padanya. Kenapa harus menikahiku? Kakak bisa melukainya."

Kynan menghembuskan nafasnya, menahan emosi yang siap keluar. Aluna memang selalu bisa memporak-porandakan perasaannya. "Love, listen to me!" Aluna menatap ke arah Kynan, tangan Kynan memegang pipinya. Mengusap dengan lembut. "Sekarang kamu sudah menjadi milikku, jangan pikirkan hal lain yang bisa membuatmu meninggalkan aku lagi. Jika kamu lakukan itu, aku akan memcarimu kemanapun itu daaaannn..... Jika aku sudah menemukanmu, jangan harap kamu bisa pergi. Keluar kamar pun kamu tidak akan bisa. Aku akan membuat kakimu tidak bisa berjalan dengan memasukimu berulang-ulang." Ancaman Kynan kali ini benar-benar membuat Aluna bergidik takut. Aluna belum pernah melihat sosok Kynan yang seperti ini. Selama ini Kynan adalah orang yang super cuek bagi Aluna.

"Apakah kakak benar-benar mencintaiku? Atau semua ini hanya obsesi kakak saja?"