"Emm.. suka. Kan, kak Virgo orangnya baik, terus sopan lagi." kataku dengan santainya.
"Ma-maksud gue suka yang---"
"Ate, aku lapar. Ayo, kita ke kantin!" Belum selesai Shanin bicara, Jena sudah memotongnya sambil menarik tanganku untuk segera berjalan lebih cepat.
"Heh, Jena! Gue belum selesai ngomong! Zarrel, jangan lo tarik-tarik, gitu, oy! Bocah!" seru Shanin lalu berlari kecil mengejarku. Baru saja aku ingin membuka mulut, Jena sudah lebih dulu bicara.
"Kenapa, sih, ikutin kita terus?!"
"Jena, nggak boleh begitu ngomongnya!" tegurku layaknya seorang kakak kepada adiknya.
"Tahu, nih anak! Lo ada masalah apa sama, sih, sama gue, hah? Heran gue sama lo. Gue cuma mau temanan sama Zarrel, ya, bukan sama lo!"
"I don't care. Dasar cerewet." ucap Jena tanpa sedikit pun menoleh.