Namun setir yang berfungsi untuk mengendalikan arah sangat susah untuk dikendalikan, bagaimana pun juga melakukan menerbangkan dengan posisi berdiri tidak segampang mengeluarkan tenaga dibandingkan dengan posisi duduk. Jadi karena itulah Gu Xiaoran harus mengeluarkan lebih banyak usaha untuk mengemudikan helikopter ini dengan baik.
Jika Gu Xiaoran menggunakan tenaga yang keras, maka pahanya akan menyentuh kaki Mo Qing. Ketika kedua pakaian mereka sedang bergesek, suasana terasa begitu menggairahkan.
Sejak pesawat lepas landas, pria yang ada di belakangnya itu hanya diam saja sepanjang perjalanan. Hal ini membuat hati Gu Xiaoran semakin bimbang.
Gu Xiaoran berusaha untuk tetap tenang, sehingga konsentrasinya tidak terganggu saat menerbangkan pesawat.
Namun, tiba-tiba Gu Xiaoran merasa punggungnya terasa hangat. Ternyata Mo Qing sedang bersandar pada punggung Gu Xiaoran. Dia memegang pinggang Gu Xiaoran dan memeluknya dengan erat.