Song Yazhan tersenyum. Sepertinya dia tahu apa yang dipikirkan Pei Qian.
Dalam perjalanan, Pei Qian membuka laptop dan membaca file sebentar. Ketika sampai di tempat tujuan, dia tidak segera turun.
"Beberapa hari ini, perhatikan saham Perusahaan Gu..."
"Jadi... apakah Anda mau membeli sahamnya?" tanya Song Yazhan dengan ragu.
Pei Qian diam saja.
Namun, sebelum turun dari mobil, Pei Qian berkata, "Aku ingin mendapatkan dua puluh persen saham Perusahaan Gu sebelum Senin ini."
"Senin ini? Dua puluh persen?" tanya Song Yazhan.
Langkah Pei Qian terhenti. "Kenapa? Kau tidak bisa melakukannya?"
Song Yazhan berkata dengan ragu, "Aku bisa..."
Pei Qian berjalan ke lobi hotel...
Song Yazhan menggelengkan kepalanya... Ia tersenyum pasrah.
'Apakah Presiden melakukan itu hanya untuk membalas dendam pada Qin Mo?' pikir Song Yazhan.
Dia tidak merasa begitu…
Dalam dua hari ini, Pei Qian terus membeli saham Perusahaan Gu, sehingga harga saham Perusahaan Gu menjadi tidak stabil.
Saham perusahaan Gu telah jatuh ke harga terendahnya di hari Minggu ini!
Gu Xi mengadakan pertemuan darurat malam itu...
Jelas, ada seseorang sedang memainkan saham perusahaan Gu. Dana di balik ini pasti sangat besar!
"Yunzhi, minta Departemen Keuangan untuk mengawasinya dengan lebih ketat. Dan buat janji pertemuan dengan Manajer Chen besok." Dalam pertemuan darurat itu, Gu Xi langsung memberikan tugas pada Lin Yunzhi.
Lin Yunzhi mengangguk, "Baik."
Setelah sepuluh menit, Lin Yunzhi masuk lagi.
Saat ini, Gu Xi sakit kepala. Ia menutup matanya.
Lin Yunxi tidak ingin mengganggunya. Dia hanya mengambil selimut untuk Gu Xi, kemudian Gu Xi terbangun.
Gu Xi membuka matanya dan menatap Lin Yunzhi. "Bagaimana?"
"Besok siang, Manajer Chen tidak ada waktu. Dia akan melakukan perjalanan bisnis esok sore. Dia mungkin tidak dapat bertemu Direktur Gu dalam waktu dekat."
Gu Xi tersenyum pasrah, "Aku tahu. Keluarlah."
Lin Yunzhi pun keluar…
Gu Xi bersandar di kursi...
Selama bertahun-tahun ini, bisnis Perusahaan Gu terus menurun.
Gu Xi tahu bahwa Perusahaan Gu seperti bangunan tua yang rusak dan hampir runtuh.
Itulah sebabnya Kakek memintanya menikah dengan Qin Mo. Awalnya, dia tidak menyetujui pernikahan ini. Setelah dia tahu bahwa pria itu adalah Qin Mo, dia langsung setuju!
Gu Xi berharap bahwa Qin Mo bisa mengenalinya lebih dulu.
Tapi ternyata Qin Mo tidak mengenalinya sama sekali. Bahkan dia sengaja menunjukkan kalung padanya, namun Qin Mo masih tidak mengenalinya!
Mungkin karena mereka terakhir bertemu saat masih kecil, jadi Qin Mo tidak peduli dan sudah melupakannya.
Gu Xi menggelengkan kepalanya dan mengusir Qin Mo dari benaknya.
Sekarang, yang paling penting baginya adalah membawa Perusahaan Gu keluar dari masa krisis ini...
Dia memiliki firasat buruk bahwa sosok di balik masalah ini tidak akan melepaskan Perusahaan Gu dengan mudah.
Bagaimana dengan saham Perusahaan Gu besok...
Gu Xi merasa lelah. Musuhnya kali ini susah ditangani.
Bahkan Manajer Chen takut padanya...
Gu Xi tidak pulang ke rumah. Ia menyalakan laptop dan kembali bekerja.
…..
Begitu dia bangun keesokan paginya, Gu Xi berjalan ke kamar mandi. Setelah selesai membersihkan diri, ponselnya berdering.
Dia pun mengambil ponselnya...
Kemudian terdengar suara rendah, "Gu Xi..."
Gu Xi tertegun. "Qin Mo!"
"Gu Xi, jangan tutup teleponnya!" mohon Qin Mo.
Saat ini, Gu Xi sudah kembali tenang dan berkata, "Ada apa?"
"Apakah tadi malam kau tidak pulang?" tanya Qin Mo.
Gu Xi mencibir, "Iya. Aku sedang bersama dengan Pei Qian."
Qin Mo mengambil napas dalam-dalam dan berkata setenang mungkin, "Gu Xi, kenapa kau tidak memberitahuku tentang masalah Perusahaan Gu."
Gu Xi diam saja. Kemudian, Qin Mo melanjutkan, "Katakan padaku, kau dan Pei Qian tidak memiliki hubungan lain."
Gu Xi berkata dengan pelan, "Seperti yang dikatakan Pei Qian hari itu, aku sudah bercinta dengannya. Bukannya kau juga sudah melihat pakaian yang kukenakan saat itu?"
Qin Mo terdiam untuk waktu yang lama. "Gu Xi, aku bisa berpura-pura menganggap bahwa tidak terjadi apa-apa."
Saat mendengar kata-katanya, tangan Gu Xi bergetar…
"Kau benar-benar murah hati. Tapi Qin Mo, pendapatku berbeda denganmu."
Gu Xi langsung menutup telepon. Ia mengangkat kepalanya dan menutup matanya.
Beberapa detik kemudian, ponselnya berdering lagi.
Gu Xi tahu bahwa panggilan itu dari Qin Mo. Ia menutup ponselnya dan mengabaikannya.
Sekarang dia tidak ingin mendengar kata-katanya.
Apa maksudnya? Berpura-pura menganggap bahwa tidak terjadi apa-apa?
Gu Xi tertawa... sepertinya Qin Mo lupa bahwa dialah mengkhianatinya lebih dulu!
Ponselnya berdering lagi. Gu Xi melihat sekilas dan mengangkatnya, "Qin Mo, sebenarnya apa yang ingin kau lakukan? Sekarang kita sudah tidak mungkin bersama lagi!"
"Gu Xi, aku hanya ingin membantumu!" kata Qin Mo.
Gu Xi diam sebentar, lalu dia menyadari maksud Qin Mo…
"Bajing*n!" umpat Gu Xi.
Apakah Qin Mo berpikir bahwa Gu Xi akan memaafkannya karena sudah membantunya menyelesaikan krisis Perusahaan Gu?
Gu Xi bersandar di kursi. Dia merasa lelah…
Tiba-tiba, Lin Yunzhi mengetuk pintu dan masuk ke ruangannya.
Gu Xi menatapnya.
Lin Yunzhi berkata dengan pelan, "Tang Xinru bekerja di Perusahaan Mahkota."
Perusahaan Mahkota adalah saingan Perusahaan Gu. Hubungan antara kedua perusahaan ini sangatlah rumit. Mereka bukan musuh, namun juga bukan teman!
Gu Xi memandang Lin Yunzhi. "Apakah Perusahaan Mahkota sudah mengumumkannya?"
Lin Yunzhi mengangguk. "Tang Xinru langsung menjabat sebagai Manajer Departemen Hubungan Masyarakat."
"Aku sudah tahu. Jangan mempublikasikan masalah ini."
Lin Yunzhi masih berdiri di pintu. Ia berkata dengan ragu, "Sekretaris Song dari Perusahaan Kaisar baru saja menelepon. Ia mengatakan bahwa Tuan Pei mengundang Direktur Gu untuk makan malam."