Chereads / Suamiku Bisnismen / Chapter 35 - Telepon dari Tang Xinru

Chapter 35 - Telepon dari Tang Xinru

Ketika hendak memarkir mobilnya, Lin Yunzhi melihat mobil berwarna hitam berhenti di sana. 

Jendela mobil itu terbuka, jadi dia bisa melihat Pei Qian duduk di kursi belakang. 

Tampaknya Pei Qian telah mengetahui kebohongan Gu Xi. 

Ketika Lin Yunzhi melaju dan memarkir mobil...

Pei Qian memberi isyarat padanya, tapi Lin Yunzhi ragu-ragu. Akhirnya ia turun dari mobilnya lalu masuk ke mobil Pei Qian. 

Ketika melihat pria yang duduk di kursi pengemudi, Lin Yunzhi tampak sedikit panik. 

Song Yazhan menyapanya dengan sopan. 

"Halo, Sekretaris Lin." Pei Qian mengenakan jas formal dengan kemeja putih. Ini membuatnya terlihat sangat tampan. 

Tapi Lin Yunzhi tidak tertarik dengan pria tampan. Ia langsung berkata, "Tuan Pei, kupikir Anda tahu hubunganku dengan Gu Xi. Kalau Anda ingin menyogokku, kurasa Anda tidak akan berhasil. Selain itu, kalau Anda berani menyakiti Gu Xi, aku tidak akan melepaskan Anda begitu saja."

Setelah selesai berbicara, dia langsung turun dari mobil. 

Setelah mobil Lin Yunzhi pergi, Pei Qian bertanya pada Song Yazhan, "Bukankah kau pernah mengatakan bahwa ketika masih kuliah dulu, dia menyukaimu dan mengejarmu?" Mata Pei Qian penuh keraguan.

'Sepertinya tadi Lin Yunzhi tidak menganggap keberadaanmu.' 

Song Yazhan tertawa kecil. "Mungkin pria idamannya sudah berubah sekarang."

Lin Yunzhi bukanlah wanita yang lemah. Bahkan dia lebih kuat daripada Gu Xi. 

Bertahun-tahun kemudian, ketika Lin Yunzhi sudah bersandar di bahu Shen Che, Song Yazhan baru menyadari bahwa dirinya menyukai Lin Yunzhi. Tapi ketika Song Yazhan tertarik padanya, Shen Che sudah mengejarnya lebih dulu. 

Pei Qian juga tersenyum. 'Kalau dia mudah disogok, mungkin sekarang dia sudah bekerja di perusahaan lain.' 

…...

Mobil berwarna hitam perlahan melaju di jalan. 

Begitu tiba di kantor, Gu Xi sibuk dengan pekerjaannya. Setengah jam kemudian, sekretarisnya yang lain, Keer, datang dan berkata sambil tersenyum, "Direktur Gu, Presiden Pei sudah menelepon sampai sepuluh kali. Ia bertanya kapan Anda kembali?"

"Katakan saja sebulan lagi," jawab Gu Xi tanpa berpikir panjang. 

Keer pun keluar dari ruangan Gu Xi. 

Dua menit kemudian, Keer kembali dan menyampaikan pesan, "Direktur Gu, Presiden Pei... meminta alamatmu."

Gu Xi hanya menatapnya. Dengan hati-hati, Keer berkata, "Presiden Pei... katanya dia akan menemanimu... selama sebulan ini."

"Katakan padanya, nanti aku akan meneleponnya langsung," kata Gu Xi tak berdaya. 

Setelah Keer keluar, Gu Xi akhirnya tenang… 

Siang harinya, Gu Xi terpaksa harus menelepon Pei Qian. 

Pei Qian bersandar di sofa dan melonggarkan dasinya. "Nona Gu, sikapmu saat ini benar-benar melanggar perjanjian kita..."

Gu Xi bertanya, "Jadi, bagaimana?"

"Kau bisa melihat peraturan nomor 105. Jika masalah pribadimu mempengaruhi hakku untuk bersenang..." 

Gu Xi menggertakkan giginya.

"Kalau begitu, batas waktu perjanjian kita akan ditunda dan disesuaikan. Jadi, perbuatanmu sekarang tidak mempengaruhi apa pun, Nona Gu... Aku bahkan bisa menggugatmu karena pelanggaran kontrak."

Saat mendengar kata-kata ini, Gu Xi merasa sakit kepala. 

Pei Qian bertanya, "Jadi, kapan kau akan kembali?"

Gu Xi menggertakkan giginya, "Lusa, aku akan kembali ke Kota B."

Pei Qian juga tidak ingin memaksanya. Ia pun berkata, "Baiklah."

Setelah menutup telepon, Gu Xi membuang napas dalam-dalam. 

Tentu saja, dia juga tahu bahwa Pei Qian tidak sebodoh itu sampai percaya alasan 'perjalanan bisnis', tapi dia hanya bingung mengapa Pei Qian tidak membongkar kebohongannya...

Teleponnya tiba-tiba bergetar. Gu Xi mengira bahwa itu adalah telepon dari Pei Qian. Setelah mengangkatnya, dia langsung berkata, "Pei Qian, sudah kubilang, aku akan kembali lusa..."

Terdengar suara seorang perempuan yang berkata pelan, "Gu Xi, apakah kalian benar-benar berpacaran?"

Tang Xinru?

Gu Xi tertegun sejenak dan kemudian melihat nomor ponselnya.

Gu Xi berkata dengan tegas, "Nona Tang, kalau tidak ada urusan lain, tolong jangan menggangguku lagi. Kurasa aku tidak berhutang gaji padamu."

Suara Tang Xinru melemah, "Gu Xi, kau adalah teman terbaikku. Sekarang aku bertunangan, dan aku hanya ingin berbagi kabar baik denganmu..."

Hati Gu Xi terasa sakit, 'Bertunangan?' 

Gu Xi berkata dengan dingin, "Apakah kau ingin mendengar ucapan selamat dariku? Kalau begitu, selamat!" 

"Gu Xi, Qin Mo dan aku sangat mementingkan pertemanan kita. Bisakah kau datang ke pesta pertunangan kami?"

Karena akan segera bertunangan dengan pria kaya, Tang Xinru menjadi sedikit sombong.

Gu Xi benar-benar merasa muak, lalu ia menjawab, "Aku sangat sibuk."

"Gu Xi, jangan terlalu sibuk dengan karirmu. Kalau tidak, kau tidak akan punya waktu untuk menemani pacarmu." 

Tang Xinru tampaknya lupa bagaimana caranya dia mendapatkan tunangan. Lalu, ia berkata dengan lembut, "Qin Mo tidak mengizinkan aku bekerja lagi. Dia ingin aku fokus menjadi calon ibu."

"Kalau begitu, jagalah bayimu dengan baik. Kau pasti juga tahu, kalau kau kehilangan bayi ini, kau mungkin akan kehilangan posisimu sebagai Nyonya Qin," kata Gu Xi dengan kasar.

Tang Xinru tidak menyangka bahwa Gu Xi akan mengatakan hal seperti itu. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Gu Xi, aku mengerti suasana hatimu saat ini. Kalau kau tidak hadir karena masih belum bisa melupakan Qin Mo, aku tidak akan menyalahkanmu."

Saat mendengar kata-kata ini, Gu Xi merasa bahwa Tang Xinru benar-benar tak tahu malu. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan pelan, "Baiklah, aku akan hadir dan mendoakan kalian."

"Baik, pesta pertunanganku akan diadakan di Hotel Lihua, jam delapan besok malam. Datanglah bersama Tuan Pei."

Besok malam... bukankah seharusnya Gu Xi belum kembali dari luar negeri?