Xiao Meng menundukkan kepalanya dan mencengkram gelang di tangannya, permukaan permata yang halus menggores kulitnya sehingga membuat Xiao Meng merasakan daya tarik yang aneh. Mungkin jika seorang gadis menyukai benda yang berkilau seperti ini adalah bawaan.
Xiao Meng memegang tangan seorang anak laki-laki, anak itu pun melihat sang kakak yang tidak bergerak, ia pun memegang ujung baju Xiao Meng dengan malu-malu dan berkata, "Kakak, aku lapar…"
Mendengar ucapan ini tiba-tiba Xiao Meng pun melepaskan diri dari keengganannya. Ia pun menolehkan kepalanya dan melihat sang adik yang berada di sampingnya, tanpa sadar ia pun mengulurkan tangannya dan mengelus rambut sang adik, ia pun akhirnya menekan keengganan di hatinya karena meski ia menyukai gelang ini, namun adiknya juga membutuhkan makan dan tempat tinggal!
Xiao Meng menggertakkan giginya, akhirnya ia menarik adiknya dan dengan cepat berjalan menuju sebuah toko perhiasan.
...