Mendengar ucapan polos Yaya, Su Wan hanya merasa sakit hati karena ternyata itu juga mengeluarkan darah. Meski sejak awal ia telah mempersiapkan hatinya, namun saat mengetahui kebenarannya dari mulut anak ini sendiri, Su Wan pun sangat marah dan ia seperti jatuh ke dalam gua es, sehingga membuat seluruh tubuhnya hampir gemetar.
Su Wan menggigit bibirnya dengan kuat, sinar matahari yang bersinar dari luar menyorot mata Su Wan, namun tidak dapat menerangi hati dingin Su Wan. Yaya begitu kecil, bahkan ia masih belum sampai 10 tahun, ia baru kelas 2 atau 3, bagaimana mungkin ada laki-laki yang menyerangnya sekejam ini?! Bisakah orang yang bahkan tidak memiliki moral dasar manusia disebut sebagai manusia?!