Lampu dinding di koridor menyala terang menerangi wajah Jiang Xuecheng, lampu itu membuat garis wajahnya tampak jelas. Wajah tampan ini persis seperti laki-laki di dalam mimpinya.
Su Wan teringat pada hal yang terjadi di dalam mimpinya, terdapat rasa pahit yang tidak dapat dijelaskan di antara mulutnya. Jelas-jelas ia tidak mengetahui apakah itu benar atau tidak, namun Su Wan masih merasa jantungnya berdebar-debar, karena ia tahu tanpa sadar ia pun semakin mempedulikan Jiang Xuecheng dan semakin takut kehilangan cinta Jiang Xuecheng kepadanya.
Penyakit ini datang begitu tiba-tiba, dan itu sudah cukup menguji saraf mereka, yang paling membuat takut adalah ketidaktahuan. Ia tidak tahu apakah ia bisa pulih atau tidak dan berapa lama ia dan Jiang Xuecheng bertahan dalam ketakutan? Hidup ini sebenarnya tidak adil bagi Jiang Xuecheng.
...