Di malam yang larut, bulan tampak bergantung di puncak pohon dan cahayanya menyebar di seluruh ruangan. Su Wan merasa ada seseorang yang memeluknya dengan erat dan seperti meneriakkan namanya, "Wan wan…" Suara itu terdengar terburu-buru.
'Siapa?' pikir Su Wan dengan sedikit kesal karena dipanggil seperti itu, namun ia masih belum sadar. Karena ia tidak menjawab, laki-laki itu pun kehilangan kesabarannya, ia pun terus mengguncang bahu Su Wan dengan tangannya, seolah-olah Su Wan adalah sebuah boneka kayu. Ia pun merasa sedikit kesakitan karena guncangan tersebut…
Kelopak mata Su Wan terangkat, ia membuka matanya dan melihat bayangan yang kabur bahkan terdengar seseorang yang berteriak keras, "Wan Wan, akhirnya kamu terbangun! Wan Wan mengapa kamu mengabaikanku? Bagaimanapun aku mengguncang tubuhmu, kamu tetap tidak bangun!"
