Setelah mengatakan hal itu, mata hitam Lin Fei'er tampak sedikit berkaca-kaca.
"A Wan, tahukah kamu betapa sakitnya saat aku saat kecelakaan? Betapa sedihnya saat dokter mengatakan bahwa aku tidak akan bisa memiliki anak lagi? Tapi sekarang, Tuhan memberiku kesempatan sekali lagi."
Su Wan melepaskan pelukannya kepada Lin Fei'er. Ia menyesap bibirnya, tidak tahu harus menjawab bagaimana.
Sementara itu, Lin Fei'er menutup matanya erat. Dengan cepat, air mata pun menetes di pipinya yang pucat itu. Tangisan yang pecah itu pun mengejutkan Su Wan dan Jiang Haoxuan.
"A Wan, apa kamu bisa mengerti perasaanku sekarang? Aku ingin menjaga anak ini, aku ingin menjadi seorang ibu."
Saat mendengar ucapan Lin Fei'er, hati Su Wan bergetar sekaligus terasa sakit. Tentu saja ia tahu bahwa sahabatnya itu adalah wanita yang menyukai anak-anak, tetapi jika kehamilan bisa membahayakan hidupnya...