Semua karyawan mengelilingi Su Wan. Mata mereka penuh dengan kebencian, kecemburuan, dan penghinaan...
Su Wan menggigit bibirnya, 'Jadi semua orang mengira bahwa akulah yang menggoda Jiang Xuecheng lebih dulu? Padahal kan tidak seperti itu...'
Su Wan melihat sekelilingnya dan menenangkan diri. Dia berjalan dengan tenang dan berpura-pura tidak mendengar sindiran mereka.
"Semuanya, minggirlah. Tolong jangan menghalangi jalan, terima kasih."
Mereka semua tidak menyangka bahwa Su Wan bisa bersikap setenang ini.
Saat ini, atasan Su Wan, Ye Shanshan, datang sambil tersenyum.
"Su Wan, kau sudah kembali, ya?"
Su Wan mendongak dan memandang Ye Shanshan. Ia hanya mengangguk kecil dan tidak mengatakan apa-apa. Tentu saja, dia tahu bahwa Ye Shanshan datang untuk mengolok-oloknya.
Ye Shanshan mengulurkan lengan kanannya dan menghentikan jalan Su Wan.
"Kenapa kau tidak menjawab? Apa kau tidak berani mengakuinya?"
"Memangnya apa yang telah saya lakukan?"
Setelah menjawabnya dengan acuh tak acuh, Su Wan melewati Ye Shanshan dan langsung kembali ke mejanya.
Ye Shanshan tidak menyangka bahwa Su Wan bisa bermuka tebal seperti ini. Dia mendengus dingin dan menunjuk Su Wan.
"Kau pasti masih belum puas menggoda Wakil Manajer Xu. Saat Presiden Jiang datang ke sini, kau mencampakkan Wakil Manajer Xu. Karena kau ingin merebut hati pria kaya seperti Presiden Jiang! Su Wan, kata-kataku ini benar, kan?"
Kantor departemen perencanaan mulai ribut.
Semua orang sedang membayangkan apa yang tadi dilakukan Su Wan dan Wakil Presiden Xu. Tapi sayangnya, yang pertama kali membuka pintu adalah Jiang Xuecheng, jadi karyawan yang berdiri di belakangnya tidak bisa melihat apa yang sedang terjadi di dalam sana.
Namun, karena tidak tahu faktanya, mereka malah membayangkan yang tidak-tidak.
Mungkin Su Wan menggoda Wakil Manajer Xu lebih dulu, sehingga Wakil Manajer Xu langsung menjelaskan pada Presiden Jiang untuk membela diri...
Setelah melihat bahwa Presiden Jiang lebih tampan, Su Wan mencampakkan Wakil Manajer Xu. Lalu, Su Wan mengganti target dan menggoda Presiden Jiang.
Setelah itu, Su Wan tidak menyangka bahwa Presiden Jiang tidak tergoda dengan wanita cantik. Rencana Su Wan pun gagal, dan Presiden Jiang sangat marah padanya.
Jika dijelaskan seperti itu, semuanya berhubungan.
Semua orang menatap Su Wan dengan tajam, seolah meminta Su Wan menceritakan semuanya...
Tapi, Su Wan tetap bersikap acuh tak acuh. Dia memilah-milah dokumen di mejanya dan berkata dengan lantang
"Manajer Ye, saya sangat mengagumi kemampuan Anda dalam membuat rumor. Tapi Anda tidak boleh sembarang bicara. Tolong, perhatikan sikap Anda sendiri."
Semua karyawan di sana mulai ribut lagi. 'Karyawan baru ini sungguh bernyali. Beraninya dia melawan Manajer Ye.'
Posisi tertinggi di departemen perencanaan ditempati oleh Ye Shanshan. Semua karyawan tahu bahwa Ye Shanshan bisa naik ke posisi manajer perencanaan dengan begitu cepat karena dipromosikan oleh Wakil Manajer Xu. Tentu saja, ia harus menjual diri pada Xu Lei. Dengan begitu, Xu Lei baru akan mempromosikan jabatannya.
Sekarang Xu Lei telah dipecat, dan Ye Shanshan tidak memiliki pendukung lagi. Dia tidak tahu harus bagaimana nanti. Tidak heran jika dia ingin melampiaskan emosinya pada Su Wan...
Ye Shanshan berlari ke meja Su Wan dan mengetuk mejanya dengan jari.
"Su Wan, beraninya kau melawanku. Tunggu saja, besok kau pasti akan dipecat oleh Presiden Jiang!"
Su Wan melirik Ye Shanshan dengan acuh tak acuh. "Apakah Anda sudah selesai bicara?"
"Kau, kau…"
Ye Shanshan meraih dokumen di tangan Su Wan dan hendak membuangnya ke tempat sampah.
Namun, saat akan membuangnya, Ye Shanshan melihat Su Wan mengangkat ponselnya.
Su Wan mengangkat alisnya. Suaranya sangat lembut, tapi penuh dengan ancaman.
"Anda bisa membuang dokumen-dokumen ini sesuka hati Anda. Saya akan merekam video dan menunjukkannya ke atasan. Nanti atasan akan tahu siapa yang berbuat salah."
Raut wajah Ye Shanshan tiba-tiba menjadi kaku. Ia mengutuk Su Wan di dalam hatinya, dan akhirnya terpaksa meletakkan dokumen-dokumen itu.
Semua karyawan yang sedang menyaksikan kejadian ini pun menyadari bahwa Su Wan tak bisa diprovokasi begitu saja.
Pandangan semua karyawan tertuju pada Ye Shanshan. Ye Shanshan merasa malu dan marah. Dia segera bersikap berwibawa seperti seorang manajer perencanaan pada umumnya dan memarahi mereka.
"Apa yang kalian lihat? Cepat kembali bekerja!"
Semua karyawan terdiam dan berjalan kembali ke meja masing-masing.
Ada beberapa karyawan yang diam-diam mengintip Su Wan. Su Wan mengabaikan tatapan itu dan membuat formulir dengan tenang...
'Apakah besok Su Wan akan bersikap sesantai ini? Bagaimanapun juga, tadi dia benar-benar membuat Presiden Jiang marah, dan Presiden Jiang tidak mungkin memaafkan Su Wan. Aku benar-benar sangat menantikan besok…'
Di tengah kegembiraan semua karyawan, jam kerja akhirnya berakhir tanpa mereka sadari.
Setelah mendengar bel pulang berbunyi, Su Wan mulai mengambil barang-barangnya dan bersiap untuk pulang.
Tapi ternyata tak ada satu pun karyawan yang bersiap-siap untuk pulang. Hanya ia yang berdiri, sementara yang lain menatapnya dengan tatapan yang sangat aneh...
Su Wan mengabaikan tatapan itu dan mengambil tasnya, kemudian ia melangkah keluar dari ruangan.
Baru saja Su Wan pergi, semua karyawan di departemen perencanaan mulai bergosip...
"Dia benar-benar karyawan baru. Dia bahkan tidak tahu aturan sini. Apakah dia benar-benar tidak tahu bahwa kita semua harus tetap tinggal di sini selama setengah jam dulu?"
"Jangan pedulikan dia. Mungkin dia akan dipecat besok."
"Dia sangat berani sampai-sampai mencium Presiden Jiang. Tapi sebenarnya aku sangat ingin mencium Presiden Jiang juga, tapi Presiden Jiang sangat acuh tak acuh. Presiden Jiang terlihat menakutkan, dan aku tidak berani..."
"Presiden Jiang kan tidak menyukai wanita. Jangan banyak bermimpi. Kita lihat saja bagaimana Su Wan dipecat besok."
Su Wan tidak tahu bahwa dirinya masih menjadi bahan pembicaraan di departemen perencanaan. Dia memanggil taksi dan kembali ke apartemen Lin Feier.
Ketika Lin Feier melihat Su Wan berjalan, dia tahu bahwa pekerjaan Su Wan tidak berjalan dengan lancar. Tapi, inilah masalah yang sering dijumpai di dunia perkantoran, seperti menindas karyawan baru...
Alasan inilah yang membuat Lin Feier yakin untuk bekerja di rumah sebagai pekerja lepas.
Lin Feier memberi Su Wan sebotol yoghurt dari kulkas. "Ada apa denganmu? Apakah kau diintimidasi oleh rekan kerjamu?"
Su Wan sangat lesu dan mengangguk. "Feier, aku sekarang baru tahu betapa menakutkannya sekelompok wanita yang suka bergosip."
Lin Feier tertawa dan memijat-mijat bahu Su Wan. "Kalau begitu, kau harus berusaha untuk mengabaikan mereka."
Su Wan terpaksa tersenyum dan mengangguk. Saat ini, ponselnya berdering.
Ketika ia melihat nama Jiang Xuecheng di layar ponselnya, jantung Su Wan tiba-tiba berdebar kencang. Ia sangat gugup dan meletakkan ponselnya ke telinga kanannya.
Suara merdu terdengar dari ujung telepon.
"Sekarang aku ada di lantai bawah apartemen."
Su Wan menarik napas lalu cepat-cepat berlari ke balkon. 'Ya Tuhan, dia tidak bohong…'
---
Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.
Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.
Terimakasih atas pengertian Anda.