'Apa? Bantu pasang sabuk pengamannya?' Su Wan segera menolak permintaannya, "Tuan Jiang, aku bukan pembantu atau bawahanmu. Terima kasih."
"Aku hanya meminta bantuanmu. Inikah caramu memperlakukan penyelamatmu?"
Jiang Xuecheng mendengus pelan, "Tadi aku mengambil tasmu dari pencuri, dan sekarang aku tidak punya kekuatan lagi..."
'Bagaimana mungkin dia tidak kuat? Bukannya tadi dia mendorongku ke dinding? Pria ini benar-benar tak tahu malu,' pikir Su Wan.
Su Wan menggigit bibirnya dan terpaksa mendekati ke Jiang Xuecheng...
Su Wan membuka sabuk pengamannya sendiri dan setengah berdiri untuk mengambil sabuk pengaman Jiang Xuecheng.
Karena tubuh mereka sangat dekat, leher Su Wan bisa merasakan hembusan napas Jiang Xuecheng.
Su Wan tidak berani menatap Jiang Xuecheng sama sekali. Ia ingin cepat-cepat memasang sabuk pengamannya.
Karena tempatnya terlalu sempit, tangan Su Wan tidak sengaja menyentuh tangan Jiang Xuecheng.
Su Wan langsung panik.
"Mengapa kau panik? Apa kau tidak pernah memakaikan sabuk pengaman untuk orang lain?"
Suara Jiang Xuecheng mengejutkan Su Wan. Belum sempat memasang sabuk pengaman Jiang Xuecheng, Su Wan malah jatuh ke pelukannya.
Tubuh mereka berdua sangat berdekatan.
Su Wan merasa bahwa suhu di dalam mobil tiba-tiba meningkat.
Ia mengangkat kepalanya dan melihat wajah tampan Jiang Xuecheng.
Jiang Xuecheng benar-benar tampan dan sempurna.
Terutama sepasang matanya yang jernih, seolah-olah siapa pun yang melihatnya bisa tenggelam di dalamnya.
Terlebih lagi, kini sepasang mata itu menatap Su Wan, seolah-olah hanya ada Su Wan di dunia ini.
Jiang Xuecheng tersenyum. "Apakah kau sudah puas melihatnya?"
Su Wan tertegun sejenak, namun segera tersadar dari lamunannya.
Su Wan berusaha bangkit, tapi kakinya mati rasa. Dia berdiri dengan terhuyung-huyung dan hampir jatuh ke depan.
Untungnya, tangan Jiang Xuecheng sangat cepat dan segera memegang Su Wan. "Apakah kau mencoba memelukku?"
Su Wan sangat canggung dan langsung menjelaskan, "Tidak, kakiku mati rasa."
"Tidak peduli apa pun itu, aku sangat menyukainya."
Jiang Xuecheng mendekati pipi Su Wan dan menatap matanya.
Su Wan tertegun sejenak dan kemudian menyadari apa yang dikatakan Jiang Xuecheng.
Tiba-tiba, seluruh tubuh Su Wan terasa kaku. Ia bukan anak kecil lagi. Bagaimana mungkin dia tidak tahu apa maksud perkataan Jiang Xuecheng?!
Su Wan sangat takut dan segera kembali duduk ke kursinya.
'Wanita ini benar-benar penakut…' Jiang Xuecheng menggeleng pasrah. Kemudian, dia tiba-tiba mendekati Su Wan.
Su Wan menahan tubuh Jiang Xuecheng dengan kedua tangannya. "Apa yang ingin kau lakukan? Tolong jangan terlalu dekat."
'Pria ini benar-benar seperti binatang buas! Siapa bilang dia tidak pernah dekat dengan wanita? Itu pasti hanya rumor! Isu!'
Jiang Xuecheng mengabaikan Su Wan dan berkata dengan lembut, "Kalau kau tidak mau memasang sabuk pengaman untukku, aku akan pasangkan untukmu."
Su Wan mengerutkan keningnya dan membiarkan Jiang Xuecheng memasangkan sabuk pengaman untuknya.
Suasana di dalam mobil semakin canggung. Su Wan tiba-tiba kesulitan bernapas...
Jantung Su Wan berdebar semakin cepat.
Setelah selesai memasang sabuk pengaman Su Wan, Jiang Xuecheng menyadari bahwa kini wajah Su Wan memerah. Ia tidak bisa menahan diri untuk menyentuh hidung Su Wan lagi.
Su Wan sudah sangat kesal sejak tadi. Akhirnya, dia tidak bisa menahan diri lagi. Dia menatap Jiang Xuecheng dengan ganas.
"Jangan menyentuhku."
Jiang Xuecheng melirik Su Wan sebentar dan kemudian menyalakan mesin mobil. "Kalau aku benar-benar ingin melakukan sesuatu padamu, mungkin kau sudah 'habis' sekarang."
Saat mendengar kata-kata ini, Su Wan memegang kursi dengan ketakutan. Ia berkata dengan kesal, "Aku sudah tahu, pasti kau benar-benar berniat buruk."
"Aku hanya berniat buruk padamu."
Jiang Xuecheng mengangkat alisnya dan memandang Su Wan yang sedang marah. Suasana hatinya menjadi lebih baik. Dia menginjak pedal gas dan melaju dengan cepat.
'Apakah dia sedang mengungkapkan perasaannya? Tapi, siapa yang akan mengungkapkan perasaan seperti ini…'
Su Wan melihat Jiang Xuecheng, yang sedang fokus mengemudi. Ia tidak tahu apakah Jiang Xuecheng berkata dengan serius atau tidak.
'Lupakan saja, wajar saja kalau aku terkejut oleh kata-katanya tadi?' pikir Su Wan.
Jiang Xuecheng adalah presiden Grup Dichen dan berlatar belakang kuat. Orang berbahaya seperti ini jelas tidak boleh diganggu.
Su Wan benar-benar takut. Ia takut ditinggalkan oleh orang lain lagi, seperti Gu Zihang yang meninggalkannya.
Sekarang, Su Wan hanya membutuhkan pernikahan yang tenang dan sederhana, bukan cinta yang terlihat indah tapi mudah putus.
"Kenapa kau diam saja?" Jiang Xuecheng melirik Su Wan. Ia merasakan ada sesuatu yang salah pada Su Wan.
Su Wan menarik napas dan menggelengkan kepalanya untuk memberi isyarat bahwa dirinya baik-baik saja.
Suasana di dalam mobil tiba-tiba menjadi canggung. Jiang Xuecheng tidak ingin memaksa Su Wan untuk berbicara. Akhirnya dia memutar lagu lama di dalam mobil.
"Berapa banyak orang yang mengagumi wajahmu ketika kau masih muda? Tapi siapa yang mau menerima perubahan dari waktu ke waktu. Berapa banyak orang yang datang dan kembali di sisimu. Tapi aku akan menemanimu sepanjang hidupku…"