Tubuh kecil Su Wan meringkuk di atas kasur. Tangan perempuan itu menggosok-gosok selimut beludru, bulu matanya yang lentik tampak seperti kipas kecil yang kadang bergerak-gerak.
Saat tubuh Su Wan dibawa masuk, sepatunya di letakkan di rak oleh Gu Zihang. Kini, pergelangan kakinya yang putih itu menyentuh bunga-bunga di atas selimut.
Jelas-jelas Su Wan hanya berbaring dengan tenang di atas kasur. Namun, perempuan itu seperti membuat orang lain ingin menyerangnya.
Tiba-tiba, Gu Zihang mendengar Su Wan merintih.
"Xuecheng, aku kepanasan, kenapa kamu tidak menyalakan AC?"
Tubuh Su Wan tidak tahan dengan obat itu. Efeknya, ia pun seperti berada di alam mimpi.
Mata cantik Su Wan menutup dengan rapat, pipinya memerah, bahkan telinganya sedikit kemerahan.
Setelah mengatakan itu, tanpa sadar Su Wan menarik-narik kerahnya. Meski tidak berhasil, tetapi gerakan itu cukup menarik perhatian Gu Zihang.