Setiap kali Jiang Xuecheng menginginkan 'hadiah terima kasih', Su Wan selalu membelalakkan matanya. Ia sudah bisa menduga, hal itu biasanya berhubungan dengan beberapa hal yang melelahkan.
Kecuali saat ada kunjungan kerabat atau tubuhnya sakit, Jiang Xuecheng setiap malam selalu meminta itu kepadanya. 'Sungguh melelahkan!'
'
'Kemarin, dengan susah payah aku berhasil libur sehari, apakah hari ini aku akan diperas lagi?'
Mata Su Wan berkaca-kaca saat membayangkannya. Ia lalu menundukkan kepala, berpura-pura sedang berpikir serius.
"Bagaimana kalau aku memberimu syal tenun saja? Keterampilan tanganku sebenarnya cukup bagus, lho!"
Alis Jiang Xuecheng terangkat. Saat melihat Su Wan mengelak, pria itu seolah ingin merobek wajah istrinya dengan keras agar mau melihat dirinya.
"Wan Wan, sekarang sudah bulan Mei, apa menurutmu cocok memakai syal dengan cuaca saat ini?"