Mendengar suara Lin Fei'er, tiga orang yang awalnya berselisih itu pun terdiam.
Mata Su Wan tiba-tiba membelalak setelah memutar tubuh dan melihat Lin Fei'er di depannya sedang menatap mereka bertiga dengan tatapan kosong.
Lin Fei'er seorang diri berdiri di sudut, sinar lampu yang buram menyorot wajahnya, membuatnya tampak sangat suram.
Su Wan menggigit bibirnya, napasnya berubah berat. Sebenarnya tadi ia hanya berpura-pura menelpon untuk mengancam Li Peng. Ia tidak berani membiarkan Lin Fei'er mengetahui hal yang kejam ini dengan begitu cepat, tanpa memikirkan kata-katanya terlebih dahulu.
Wajah Li Peng bahkan lebih pucat. Bibirnya kini disesap ke dalam hingga menjadi satu garis lurus, ada rasa takut yang tak berdasar di hatinya.
'Kapan Lin Fe'ier datang? Berapa banyak yang telah didengarnya?' pikir Li Peng.