Ye Siyao bersandar di dinding, dengan satu tangan di pinggang, menatap Ye Linlang dengan sedikit provokatif.
"Ye Linlang, ini lantai lima. Jika aku melempar batu giok ini ke bawah, bukankah seharusnya batu giok ini akan pecah?"
"Aku hanya memintamu untuk bermain petualangan. Kamu bisa menemukan seorang pria di tangga untuk menyatakan cinta. Kamu bahkan tidak bisa melakukan hal yang begitu mudah, kan?"
Jika ada hal lain, Ye Linlang mungkin tidak terlalu peduli dengan gadis-gadis nakal ini dan langsung pergi.
Tapi Ye Siyao memegang satu-satunya peninggalan yang ditinggalkan Nenek Song untuknya. Buddha giok ini mungkin sama sekali tidak berharga di mata anak-anak dari keluarga kaya ini!
Tapi bagaimana mereka bisa mengerti betapa berharganya perasaan ini!
Bagi Ye Linlang, tidak ada orang di dunia ini yang sebaik Nenek Song dan mengajarinya cara hidup.
Mata Ye Linlang terangkat, matanya setajam pisau.
"Ye Siyao, jangan keterlaluan!"
