Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Pria Ketigaku

Li Zhenni
--
chs / week
--
NOT RATINGS
138.5k
Views
Synopsis
Patah hati untuk pertama kali tentu membuat banyak wanita terpuruk sedalam-dalamnya, termasuk Jing Wushuang. Apalagi, kekasih pertamanya itu, Tang Mubai, malah menjalin hubungan dengan sepupunya, Xia Ziwei. Jing Wushuang hidup bertahun-tahun dengan luka di hatinya. Namun, luka itu mulai sembuh saat dia bertemu dengan Mu Jinchen, komisaris baru di perusahaan tempatnya bekerja. Entah itu hanya kebetulan atau takdir, Jing Wushuang dan Mu Jinchen bertemu berkali-kali dalam berbagai situasi. Dan pertemuan mereka, membuat Jing Wushuang mengetahui bahwa Mu Jinchen adalah sahabat Tang Mubai. Pertemuan-pertemuan itu juga membuat keduanya merasakan sesuatu yang asing dalam hati mereka, terlebih lagi, Jing Wushuang menyukai pria dewasa dan matang seperti Mu Jinchen. Wajah Jing Wushuang kerap memerah saat berhadapan dengan Mu Jinchen. Sementara sikap kaku dan dingin Mu Jinchen berubah lebih lembut jika bersama Jing Wushuang. Sayangnya, hubungan keduanya terhambat oleh Mu Yuhao, keponakan Mu Jinchen yang telah lebih dulu menyatakan cinta pada Jing Wushuang. Meski ditolak, Mu Yuhao bertekad tidak akan menyerah pada cintanya. Lalu, bagaimana perjalanan hubungan Jing Wushuang dan Mu Jinchen?
VIEW MORE

Chapter 1 - Awal Pertemuan (1)

Kota S merupakan suatu kota di Tiongkok Utara yang hampir tidak memiliki musim dingin. Musim dingin di sana hanya mampir sesaat, lalu dengan cepat berganti menjadi musim semi. Saat ini, rintik-rintik kecil hujan membasahi jalanan, tapi dinginnya musim semi mampu menusuk hingga ke dalam tulang. Akhir pekan yang seperti itu, paling cocok jika hanya bermalas-malasan di dalam selimut, tanpa melakukan apa pun.

Namun, di hari seperti ini, Jing Wushuang telah duduk selama beberapa saat di kafe yang terletak di lantai atas salah satu plaza pusat kota. Dia memangku pipinya dengan jemari putihnya yang menyatu dengan wajahnya yang juga putih nan mempesona. Sepasang mata hitam jernih miliknya mengarah memandang kota di bawah sana yang dipenuhi oleh polusi.

Jing Wushuang memakai sweater panjang hingga menutupi pantatnya, lalu untuk bagian bawahnya, dia menggunakan celana panjang hitam yang ketat, ditambah sepatu bot berhak tinggi dengan warna senada. Dia memiliki postur yang ideal, yaitu 165 cm. Sepatu bot kulit yang tingginya selutut itu memberi kesan kakinya terlihat lebih ramping. Dia meletakkan mantel yang memiliki warna yang sama dengan sweaternya itu dengan santai di kursi yang berada di sebelahnya. Dia duduk dengan santai dan cantiknya, terlihat seolah-olah seperti seorang malaikat yang datang saat hujan.

Mu Yuhao memasuki kafe tersebut dan langsung menangkap pemandangan itu. Bahkan dia pun tidak sempat untuk melihat-lihat setiap sudut kafe tersebut. Dengan tidak sabar, dia langsung berjalan menemui Jing Wushuang.

"Maaf membuatmu menunggu, di jalan tadi sempat macet," kata Mu Yuhao sambil menarik kursi di depan Jing Wushuang. Dia pun melepas mantelnya dan meletakkan di sandaran kursi. Lalu dia pun akhirnya duduk.

Jing Wushuang perlahan menarik pandangannya, lalu menjawab, "Tidak masalah, saya juga baru datang."

Selama ini, Mu Yuhao telah berkelana di antara wanita-wanita yang menampilkan kecantikannya sendiri. Menengok dunia mencari yang terbaik, tapi tidak ada yang seperti Jing Wushuang. Wanita itu memiliki pesona tersendiri yang sulit diungkapkan. Dia memiliki mata yang elok dan penampilannya sungguh mempesona. Dibandingkan dengan orang-orang cantik di kota ini, dia mungkin bukanlah orang yang paling cantik. Tetapi sekali melihatnya saja, kalian pasti langsung yakin bahwa itulah Jing Wushuang.

Wanita lain di kantor selalu memiliki berbagai macam alasan untuk membuat Mu Yuhao menoleh kepadanya, tapi Jing Wushuang tidak. Ketika melihat keelokan wanita itu, kalian selalu bisa memahami satu kalimat bahwa semua makhluk adalah sama. Tapi tidak dengannya, dalam hatinya selalu mengatakan kalau wanita itu berbeda.

Mu Yuhao mengambil menu yang berada di sebelahnya, lalu memberikan kepada Jing Wushuang. "Apa kamu lapar? Mau pesan yang manis-manis?"

Jing Wushuang lalu mengambil kopi di sebelahnya yang sudah agak dingin dan meneguknya. "Tidak perlu, saya sudah sarapan sebelum ke sini, jadi sekarang tidak terlalu lapar. Apakah Anda ada urusan dengan saya hingga mengajak saya keluar?" Dia tanpa basa-basi langsung bertanya ke intinya. Dia hanya ingin menyelesaikan urusan ini dengan cepat, lalu kembali ke tempat tidurnya yang hangat. Wakil direkturnya itu mengajaknya keluar di cuaca yang seperti ini, benar-benar sangat disayangkan.

Mu Yuhao tertawa, sepertinya dia tidak mengerti keengganan seorang Jing Wushuang. Dia pun membuka buku menu dari kafe tersebut, sambil membolak-baliknya, dia berkata, "Sepertinya tiramisu di sini sangat enak, kue black forest buatannya juga lumayan. Aku belum sarapan karena harus buru-buru kemari."

"Direktur Mu, Anda menelepon saya pagi-pagi buta hanya untuk menemani Anda sarapan?" Jing Wushuang tidak berpikiran kalau hubungan antara dirinya dan Mu Yuhao adalah teman, mereka hanyalah sebatas atasan dan bawahan sub-departemen. Tidak ada kontak bisnis atau kontak pribadi di antara mereka. Dia benar-benar tidak kepikiran alasan apa hingga pria itu mengajaknya keluar.

Namun, Mu Yuhao hanya tertawa polos. Tawanya memperlihatkan seakan dunia saja bisa terbalik dibuatnya. "Meskipun nanti Tuan Muda Yu Jianggui menemanimu sarapan, kamu tidak perlu merasa terhormat."

Kedua tangan Jing Wushuang mengepal di atas meja, perlahan dia memejamkan matanya dan mengedipkan beberapa kali bulu matanya. Tiba-tiba, dia tidak tahu bagaimana harus menanggapi tuan muda yang tidak masuk akal ini.

"Saya ke toilet sebentar," Setelah Jing Wushuang selesai bicara, dia pun mengambil mantel yang ada di sebelahnya dan berjalan ke toilet.

Mu Yuhao baru mengangkat kepalanya setelah Jing Wushuang berjalan. Dia berpikir untuk menahan punggung yang anggun itu dan mata elok layaknya bunga persik memancarkan ambisi-ambisi yang samar.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.