Chereads / Raja Para Kesatria / Chapter 20 - Tenda Ambruk

Chapter 20 - Tenda Ambruk

"Baiklah, bagaimana sekarang?" Tanya Putri Sonya

Roni keluar dari dalam tenda dengan sepotong besar daging yang tersisa untuk barbeque, "setidaknya beberapa hari ini jumlah perburuan kita menyamai jumlah dari kelompok peringkat 9, harusnya dengan lebih sedikit kerja keras pasti akan menyusul mereka"

"Gendut ini ternyata sudah bodoh karena terlalu banyak makan!" Ejek Putri Sonya dengan tertawa kecil. "Setidaknya kita harus memilih monster target buruan yang memiliki kelompok yang banyak, seperti serigala darah hari itu. Tapi terlalu berbahaya untuk berhadapan langsung!" Lanjut Putri Sonya.

"Aku tidak mau melakukan perburuan dengan kematian di depan mata, aku ini masih perjaka, kecuali kau mau menjadikan aku pasanganmu Putri Sonya" jawab Roni sambil melihat Putri Sonya dengan tatapan mesum.

"Bodoh! Bodoh! Bodoh!, Lebih baik kamu mati saat perburuan!" Kata Putri Sonya.

Orang lain yang melihatnya hanya tertawa kecil atas pertikaian kecil itu.

"Hmmm.. setauku, aku dan ayahku pernah melihat sebuah parit yang lumayan besar. Kupikir dengan itu kita bisa menjebak rombongan monster disana" kata Noris setelah mengingat jebakan jebakan milik ayahnya.

"Ide bagus mari kita cari parit itu dulu" kata Roni.

"Em" Noris mengangguk dan mulai makan beberapa daging yang telah matang.

"Kurasa lembu tanduk api tidak buruk, mereka adalah monster yang berkelompok. Tidak hanya levelnya yang cukup tinggi yaitu level 6 mereka juga punya daging yang cukup empuk, aku sudah muak dengan daging serigala yang keras ini" sahut Putri Rara memberi saran.

"Yaa mereka lebih mudah digiring, kita hanya harus mengarahkan saja" kata Noris menambahkan.

Mereka akhirnya pergi ke hutan kabut hitam dan mencari parit yang disebutkan oleh Noris. Setelah 2 jam masuk lebih dalam ke hutan mereka bisa menemukan sebuah parit dengan dalam 4 meter lebih dengan lebar 10 meter dan panjangnya lebih dari 100 meter.

"Sepertinya kita harus menutupi parit ini untuk menyamarkannya" kata Roni. Kemudian mereka menyamarkan parit itu dengan dedaunan besar dan kayu kayu sebagai penyangga di sisi sisinya.

"Dalam hitungan ketiga kita lepaskan bersama"

"Shooo"

"Shooo"

Lima anak panah berdesingan dengan angin di sekitarnya dan membunuh monster lembu tanduk api yang sedang mencari makan bersama kawanannya. Kelima panah itu langsung bersarang di tubuh monster lembu dan tersungkur ke tanah tapi berbeda dengan panah Pangeran Sura, anak panah itu menembus badan lembu dan masih terbang ke lembu lain di depannya.

"Arwooo" lengkingan terdengar dari monster lembu yang sekarat di tanah membuat lembu lain disekitarnya ketakutan dan lari bersama dengan kawanannya.

"Kerja bagus mari giring mereka ke parit yang telah kita siapkan" Kata Roni yang memimpin perburuan tersebut. Mereka semua langsung berlari dan menembakan anak panah untuk menggiring mereka ke arah parit.

Raja lembu bertanduk api melihat bahwa yang mengejar mereka itu hanya manusia langsung berbalik dan keluar dari rombongan berlari ke arah kelompok Pangeran Sura.

"Arwoooo" Raja lembu tanduk api berlari cepat mencoba menyerang manusia yang mengejar kawanannya.

"Noris dan Mada aku serahkan Raja Lembu tanduk api kepada kalian" kata Roni dan melanjutkan lari menggiring kawanan lembu tanduk api bersama Putri Sonya dan Putri Rara.

Raja lembu tanduk api setidaknya level 7 atau 8 Warior dengan kekuatan ototnya, dia mampu menumbangkan pohon besar dan mampu membuat lubang di batang pohon besar. Pangeran Sura dan Noris kemudian berhenti dan bersiap dengan senjatanya masing masing, yang satu mengeluarkan busur khasnya dan yang lainnya mengeluarkan katananya.

Noris maju beberapa langkah kemudian bersiap dengan kuda kuda menunggu datangnya Raja lembu tanduk api. Dengan kecepatan ekstrim Raja Lembu tanduk api mulai mengarahkan tanduknya, tapi dalam jarak 5 meter sebuah anak panah sudah menembus mata kirinya sampai ke tengkoraknya

"Arwooo" dengan luka di matanya lembu itu masih bisa berlari ke arah Noris walau terlihat melambat. "Srrrrh" sebuah pedang tipis membelah kepala raja lembu tanduk api itu menjadi 2 dan mati kejang di tanah. Aliran darah terlihat keluar dari luka yang lebar membasahi tanah dan rumput di sekitarnya.

"Srrrrrk" tidak hanya sampai disitu katana itu juga diayunkan ke kedua tanduk api milik raja lembu.

"Berapa harga tanduk raja lembu tanduk api itu Noris?" Tanya Pangeran Sura mengetahui bahwa rekannya adalah orang yang selalu oportunis. Dengan tawa ringan Noris berkata "1000 koin emas untuk masing masing tanduknya."

"Mari kita menyusul mereka" kata Pangeran Sura pergi meninggalkan tubuh raja lembu tanduk api yang mati setelah mengambil kristal jiwanya.

"Kraak"

"Brug.. bruug"

Disisi lain kawanan lembu tanduk api yang lain satu persatu sudah mulai terjatuh ke dalam parit yang sudah disiapkan kelompok Pangeran Sura.

"Ayo habisi mereka!" Teriak Roni gembira setelah melihat semua kawanan lembu tanduk api masuk kedalam perangkap. Kemudian puluhan anak panah mulai melesat ke arah para monster lembu tanduk api yang panik di dalam parit. Setiap satu anak panah untuk satu kematian monster lembu tanduk api.

Bau darah terbang ke udara mengelilingi sekitar dan bercak darah dan mayat monster lembu tanduk api memenuhi parit dengan volume 400 meter kubik itu. Kelompok itu terlihat sangat gembira karena mereka bisa mendapatkan poin lebih banyak dengan mudah.

Mereka mulai mengambil kristal jiwa milik monster monster itu kemudian pergi lagi untuk mencari kelompok lembu tanduk api di hutan kabut hitam. "Kamu tidak mengambil tanduk tanduk mereka Noris?" Tanya Pangeran Sura

"Huuuh tanduk monster lembu tanduk api biasa tidak laku di jual, hanya tanduk rajanya saja yang mampu dijual karena sangat keras dan tajam." Jawab Noris.

Kemudian mereka melakukan perburuhan lembu tanduk api di hutan hingga 4 kali hari itu dan hampir sama ketika ada raja lembu tanduk api pasti akan diserahkan kepada Noris dan Pangeran Sura. Saat matahari mulai condong ke tempat tenggelamnya baru mereka mulai pulang dengan 3 kantung kristal jiwa level 6, 1 kristal jiwa level 7 dan 2 kristal jiwa level 8.

Selain itu tentu saja Roni juga memikul 2 kantung besar daging monster lembu tanduk api di bahunya, membuat orang orang yang ada disekitar mereka menjadi memusatkan pandangannya ke arah kelompok teratai.

Kelompok teratai langsung menukarkan 400 kristal jiwa level 6, 1 kristal jiwa level 7 dan 2 kristal jiwa level 8 dengan poin peringkat dan menghasilkan total poin peringkat sejumlah 24.230.

Total poin kelompok teratai di jumlah dengan poin terakhir yang mereka dapat adalah 50.000 poin dan posisi mereka pun di ubah menjadi peringkat 9 di papan peringkat dengan cepat.

Persaingan poin dengan peringkat 9 sebelumnya kini berakhir dan membuat mereka naik posisi di posisi 9. Melihat itu Instruktur Baron mengangguk dan tersenyum sebelum akhirnya kembali ke posnya untuk istirahat.

Setelah menukarkan poin peringkat mereka langsung kembali ke tenda mereka untuk beristirahat, tapi tanpa di duga tenda mereka tubuh ketanah dengan penyangga yang patah dan tenda yang robek, serta satu tenda lagi hangus terbakar hanya menyisakan abu dari tenda. Selain itu bendera kelompok mereka yang bergambar teratai sudah jatuh ke tanah.

"Brengsek!! Siapa yang berani beraninya merusak tenda kita?" Seru Roni memaki orang yang merusak tendanya.

"Hanya ada satu tenda yang tersisa" Kata Putri Rara.

"Huuuh.. apa boleh buat mari kita bereskan dulu, tentang siapa yang merusak tenda kita cari besok" kata Pangeran Sura pasrah.

Pangeran Sura dan Noris membuat penyangga baru dengan kayu yang mereka ambil dari pohon, sementara itu kedua Putri dari kerajaan Guntur menjahit tenda yang robek dengan seadanya dan si gendut Roni menyiapkan makan malam mereka.

Setelah membereskan tenda mereka selama satu jam hanya satu tenda saja yang bisa digunakan. "Bagaimanapun satu tenda lagi sudah terbakar dan hanya tenda ini yang bisa kita pakai" kata Noris melirik ke arah Roni dan Putri Sonya dengan maksud meminta solusi.

"Heeh baiklah, malam ini laki laki akan tidur diluar tenda. Besok pagi baru kita minta tenda baru kepada Instruktur Baron, bagaimanapun kita masuk peringkat 9 teratas" kata Roni dengan tertawa dan menenangkan kelompoknya.

Sementara itu di tenda kelompok ular hitam Pangeran Ryan Yudha dan seluruh kelompoknya menertawakan nasib musuh mereka yang tendanya telah mereka hancurkan.

"Hahaha idemu memang luar biasa Ryan Kala, mereka sekarang pasti sedang tidur diluar menikmati serangan nyamuk hutan" tawa Pangeran Ryan Mala sangat senang. "Iya besok pagi kita bisa melihat tubuh mereka dipenuhi bintik bintik gigitan nyamuk haha." Lanjutnya.

Walaupun begitu Pangeran Ryan Yudha tidak terlalu senang karena belum bisa menghabisi nyawa Pangeran Sura dan beberapa hari ini semua rekan satu tim Pangeran Sura saling mendukung hingga tidak ada celah untuk melakukan serangan ke Pangeran Sura.

"Ryan Kala, Ryan Mala besok kita usik lagi kelompok mereka, aku masih belum puas sampai dia mati. Kalian berdua juga coba ganggulah rekan satu tim Pangeran Sura di tingkatkan kalian" seru Pangeran Ryan Yudha.

"Baik Kak" jawab mereka mengangguk setuju.

Di tenda kelompok dengan peringkat tertinggi di pelatihan salah seorang anggota kelompoknya masuk kedalam tenda dan berbicara kepada pemimpin kelompok mereka, "orang dari kelompok teratai ingin menemuimu Pangeran"

Setelah itu, pemimpin kelompok itu keluar dan melihat sesosok anak kecil dengan lambang teratai di bajunya "selamat malam Kak." ucap Pangeran Sura.

Pangeran Bisma kemudian mengangguk dan mengajak Pangeran Sura menjauh dari tenda untuk berbicara.

"Apa kamu tidak apa apa Sura?" Tanya Pangeran Bisma khawatir akan kondisi adiknya.

Dengan tawa kecil Pangeran Sura berkata "aku tidak apa apa kak, hanya sajaaa.." jawab Pangeran Sura sambil memainkan ujung bajunya

"Bicaralah.. apakah kamu lapar?" Ucap Pangeran Bisma bingung dengan tingkah laku adiknya

"E.. tidak tidak hanya saja aku dan rekan kelompok ku ingin bertanya apakah kami bisa menumpang di tenda kalian?" Ucap Pangeran Sura dengan suara agak lirih

"Kenapa dengan tenda kalian?" Pangeran Bisma tidak menjawab melainkan tambah bertanya..

"Ada seseorang yang merusak tenda kami sehingga hanya satu tenda yang bisa digunakan Kak" jawab Pangeran Sura menceritakan kejadiannya dengan nada kesal.

"Baiklah, untungnya kami hanya memiliki seorang wanita di kelompok kami jadi anggota kelompokmu yang wanita boleh tidur bersama Dia" kata Pangeran Bisma.

"Benarkah?" Kata Pangeran Sura dengan melompat senang.

"Tentu, segera bawa mereka kemari hari sudah larut malam" kata Pangeran Bisma.

Akhirnya malam itu Putri Sonya dan Putri Rara tidur bersama seorang anggota wanita dari kelompok gajah putih, sehingga seluruh anggota kelompok teratai bisa tidur dengan nyaman tanpa gangguan nyamuk satupun.

Pangeran Sura sangat bersyukur memiliki kakak laki laki yang bisa di andalkan dan selalu bisa dimintai pertolongan, itu juga yang membuat seluruh anggota kelompok teratai bertanya tanya siapa sebenarnya Pangeran Sura yang mereka kenal sebagai Mada. Mengapa dia bisa sangat akrab dengan pimpinan dari kelompok gajah putih yang merupakan kelompok nomor 1 dalam pelatihan tersebut. Semakin mereka mengenal Mada semakin mereka tidak bisa memahaminya.