Hendra menoleh ke arah belakangnya. "Annisa, sebenarnya laki-laki itu kerja apa? Sampai bisa membelikan mu barang-barang mewah seperti ini?" tanya Hendra penasaran.
Annisa menghela nafas. "Yang pasti dia itu pengusaha, kemarin dia baru aja menang tender. Makanya dia beliin semua barang-barang itu buat aku, yaudah ah aku mau mandi dulu" Annisa segera pergi dari hadapan Hendra.
Hendra terkekeh dan masih tak percaya jika laki-laki tersebut memiliki perusahaan sepertinya yang Annisa katakan. Hendra harus menyelidiki hal ini, karena ia merasa ada yang mencurigakan dari pria tersebut.
"Aku masih tidak percaya, jika orang itu adalah pengusaha. Aku harus menyelidiki nya di belakang Annisa" gumam Hendra dalam hati.
Setelah selesai menunaikan shalat maghrib, Hendra bergegas mengajak Annisa untuk makan bersama. Namun Annisa menolaknya, karena makanan yang Hendra beli sama sekali tak membuatnya berselera untuk makan.