Hari ini adalah hari pertama Hendra bekerja sebagai buruh pabrik, ia sudah tidak lagi memikirkan rasa malu ketika harus bertemu kembali dengan teman lamanya. Hendra melangkahkan kakinya keluar dari rumah kontrakan yang di sewanya, ia berharap hari ini pekerjaannya akan berjalan dengan lancar. Ia sudah bernazar membelikan hadiah untuk Isyana, putri semata wayangnya dengan Fatma. Belum sempat Hendra melangkahkan kakinya, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ia segera meraih ponselnya dari dalam saku celananya, di lihatnya nama Annisa yang tertera di layar ponsel. Hendra mengernyitkan dahinya dan langsung menjawab telepon dari Annisa.
"Halo, Annisa! Kamu dimana?" tanya Hendra panik.
"Mas tolongin aku, aku sekarang di kantor polisi Surabaya"
Hendra terbelalak. "Apa? Kamu di kantor polisi Surabaya? Bagaimana ceritanya?" tanya Hendra penasaran.