Chereads / Bukan Salah Ta'aruf / Chapter 9 - Pengakuan Dosa

Chapter 9 - Pengakuan Dosa

Hendra sedang berkutat dengan tugas-tugasnya, tak lama kemudian Kinar datang dan merangsak masuk ke dalam ruangannya begitu saja.

"Kinar, ada apa kamu kesini? Kamu bisa kan kalau masuk ruangan aku ketuk pintu dulu?". Ujar Hendra.

"Udah ya mas, aku gak mau basa-basi. Aku kesini karena kamu itu dari tadi aku teleponin gak angkat-angkat telepon aku. Kenapa sih mas? Kamu mau main-main sama aku?". Gerutu Kinar.

"Kamu ini apa-apaan sih Kinar, datang main masuk seenaknya terus sekarang malah marah-marah. Kalau kamu cuma mau ganggu aku mendingan sekarang kamu keluar dari ruangan aku". Tegas Hendra.

"Kamu ngusir aku mas?". Ujar Kinar.

"Iya aku usir kamu, kenapa? Kamu gak terima? Ini ruangan aku, jadi aku berhak untuk mengusir dan menerima tamu mana saja. Aku minta kamu keluar dari ruangan aku sekarang Kinar, cepat keluar". Teriak Hendra.

Kinar yang diperlakukan seperti itu dengan Hendra, merasa kesal dan tidak terima. Dengan cepat Kinar langsung bergegas pergi dari hadapan Hendra.

Kinar bersumpah akan membuat Hendra menyesal karena telah memperlakukan dirinya seperti itu.

♡♡♡

Fatma sedang sibuk berkutat dengan pekerjaannya di dapur, kali ini ia di minta sang suami untuk membuat rendang bebek kesukaan suaminya. Dengan senang hati Fatma melakukan hal tersebut.

Hmmm... Harum dari rempah-rempah ini sangat menggugah selera, Mas Hendra pasti suka nih. Gumam Fatma.

Tak lama kemudian ponsel Fatma berdering, ia segera bergegas meraih ponselnya yang ia letakkan di atas meja makan. Sebuah pesan singkat telah ia terima di aplikasi whatsapp miliknya.

Nomor siapa ini? Ujar Fatma bingung.

Tanpa pikir panjang Fatma langsung bergegas membuka pesan tersebut dan mengunduh video yang dikirimkan kepadanya.

Astagfirullahaladzim.. Mas Hendra, iya ini Mas Hendra sama Mbak Kinar. Apa maksud mereka berdua berbuat seperti itu dibelakang aku? Tega kamu mas, bisa-bisanya kamu berkhianat dibelakang aku. Gerutu Fatma.

Fatma benar-benar dikelilingi amarah yang kian memuncak, namun ia masih mengendalikan amarahnya tersebut dan tidak langsung memaki Hendra melalui telepon.

Tenang Fatma, tenang, kamu harus tenang, saat ini Mas Hendra sedang bekerja. Kamu tidak boleh membuat konsentrasinya buyar kalau tiba-tiba kamu telepon dia dan marah-marah, sekarang lebih baik lanjutin masaknya. Iya benar lanjut masak, semangat Fatma gak boleh marah-marah. Ujar Fatma menyemangati diri.

Tak lama kemudian suara ponsel Fatma kembali berdering dan di layar telepon tertera nama suaminya. Fatma pun segera menjawab panggilan telepon tersebut.

Assalamualaikum mas, aku lagi masak. Apa? Kamu mau balik kantor sekarang? Yaudah aku tunggu di rumah ya mas, sekarang aku mau nyelesein masakanku dulu. Iya mas, Waalaikumsalam.

Fatma kembali meletakkan ponselnya di atas meja makan, kini ia harus fokus memasak karena sebentar lagi suaminya akan segera tiba di rumah. Fatma pun heran, kenapa suaminya ingin kembali kerumah lebih awal, padahal waktu baru saja memasuki jam makan siang.

Satu jam kemudian terdengar suara ketukan pintu, Fatma yang baru saja selesai menunaikan shalat dzuhur segera bergegas menuju ruang tamu lalu membukakan pintu. Dilihatnya sang suami sudah berada dihadapannya, Fatma langsung mencium punggung tangan suaminya dan mempersilakan suaminya untuk masuk.

"Kok kamu tumben mas, jam segini udah pulang? Apa kamu sakit mas?". Tanya Fatma.

"Nggak kok, hari ini kebetulan kerjaanku lagi gak banyak. Makanya aku mutusin untuk pulang cepat, lagi pula aku udah gak sabar pengen nyicipin masakan kamu". Ujar Hendra.

"Oh gitu, kamu udah shalat dzuhur mas?".

"Sudah, aku mau ganti baju dulu ya". Seru Hendra.

"Iya mas, nanti langsung susul aku ke meja makan ya. Aku mau siapin makanan nya dulu". Ujar Fatma.

"Iya sayang". Sahut Hendra sambil tersenyum.

Hendra segera bergegas menuju kamar untuk mengganti pakaiannya, sementara Fatma langsung bergegas menuju dapur lalu menyiapkan makanan dan menatanya di atas meja makan. Tak lama kemudian Hendra datang menghampiri Fatma, Hendra tersenyum sumringah melihat makanan kesukaannya telah tersedia di atas meja makan.

"Wah, aku udah gak sabar buat nyicipin masakan kamu". Ujar Hendra sambil menarik kursi lalu bergegas untuk duduk.

Fatma tersenyum. "Sebentar ya mas, aku ambilkan dulu nasinya".

Setelah selesai menyiapkan nasi dan lauk di piring Hendra, Fatma segera menyuguhkannya untuk Hendra. Sementara Hendra sudah tidak bisa lagi untuk menahan laparnya dan segera mencicipi masakan istrinya.

Sementara Fatma hanya duduk termenung sambil menatap suaminya yang sangat lahap menikmati makanan buatannya. Sesekali batinnya teriris ketika mengingat kembali video mesra suaminya dengan Kinar yang dikirimkan kepadanya.

Setiap apa yang kamu minta, aku selalu menuruti kemauanmu mas. Tapi kenapa diam-diam kamu tega bermain cinta dibelakang aku? Apalagi kurangnya aku mas. Gumam Fatma dalam hati.

Tiba-tiba lamunan Fatma dibuyarkan oleh Hendra yang tiba-tiba saja menepuk bahu kirinya. Fatma pun tersentak kaget dan langsung menatap ke arah Hendra.

"Astagfirullahaladzim, mas kamu bikin aku kaget aja". Seru Fatma.

"Dari tadi aku panggil-panggil kamu tapi kamu gak dengar aku, kamu ngelamunin apa sih sayang?". Tanya Hendra yang langsung bertekuk lutut di hadapannya.

Fatma menghela nafas panjangnya. "Mas, aku boleh tanya sesuatu?".

Hendra tersenyum. "Kamu mau tanya apa sayang?". Sahut Hendra.

Fatma segera meraih ponselnya lalu menunjukkan video yang membuat hatinya resah. "Apa kamu bisa jelaskan tentang video ini mas?".

Hendra tersentak kaget melihat video mesra dirinya dengan Kinar, Hendra pun merasa malu dan sangat bersalah pada Hendra. Ia segera bersujud dan meminta maaf pada Fatma dan mengakui semua dosa-dosanya pada Fatma.

"Ampuni aku Fatma, aku tau aku khilaf. Tak seharusnya aku menghianati kepercayaanmu, aku mohon padamu Fatma maafkan aku. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi dan aku juga sudah memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Kinar". Seru Hendra.

Air mata Fatma langsung menetes membasahi kedua pipinya, ia tidak menyangka jika suami yang selama ini sangat dicintainya berbuat begitu tega pada dirinya. Tapi ia percaya jika suaminya benar-benar akan bertaubat dan tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.

"Mas, Mas Hendra bangun mas. Jangan bersujud lagi seperti itu, aku sudah memaafkan kamu". Ujar Fatma sambil mengangkat tubuh Hendra dari hadapannya.

Dengan tatapan sayup Hendra menatap wajah Fatma, Hendra benar-benar bersyukur memiliki istri seperti Fatma. Ia tidak tau lagi apa jadinya jika tidak memiliki istri yang luar biasa seperti Fatma, mungkin kini hidupnya telah hancur.

"Terimakasih sayang, kamu sudah mau memaafkan aku. Aku janji akan menjadi suami yang lebih baik lagi untuk kamu, aku tidak akan mensia-siakan kesempatan kedua yang sudah kamu berikan untuk aku". Ujar Hendra lirih.

"Iya mas, aku percaya sama kamu". Sahut Fatma yang langsung memeluk erat suaminya.

♡♡♡

Benar-benar kurangajar Mas Hendra, beraninya dia berbuat seperti itu sama aku. Rasain kamu mas, pasti sekarang kamu lagi bertengkar hebat sama istri kamu yang sok suci itu. Gumam Kinar.

Kinar pun tersenyum licik sambil memutar kembali video mesranya dengan Hendra. Kinar tidak akan berhenti untuk merusak rumah tangga Hendra dan Fatma, hal ini ia lakukan untuk menebus rasa sakit hati yang telah Hendra lakukan pada dirinya.

Tak lama kemudian ponsel Kinar berdering, satu pesan singkat telah di terima dan nama Hendra tertera di layar ponsel milik Kinar.

Baru juga di omongin udah nongol kan orangnya, pasti dia nangis-nangis dan mohon-mohon untuk balik sama gue karena istrinya udah gak mau lagi sama dia. Gumam Kinar sambil tertawa terbahak-bahak.

Tanpa pikir panjang Kinar segera membuka pesan singkat tersebut, Kinar pun dibuat tercengang dengan pesan yang dikirim oleh Hendra.

Mas Hendra ❤ :

Kinar, apa maksud kamu mengirimkan video seperti itu ke Fatma? Kamu ingin menghancurkan rumah tangga ku? Kamu tidak akan bisa Kinar, aku bersyukur punya istri seperti Fatma karena ia lemah lembut dan juga pemaaf. Aku menyesal telah berkhianat padanya, mulai sekarang hubungan kita selesai dan kamu jangan pernah coba ganggu aku dan Fatma lagi.

Kinar merasa kesal membaca pesan singkat tersebut, nafasnya menjadi menggebu-gebu karena emosinya telah menguasai dirinya. Ia benar-benar tidak terima diperlakukan seperti itu oleh Hendra, Kinar bersumpah akan membalas perbuatan Hendra, karena bagaimanapun Hendra telah mengingkari janji-janjinya padanya.