Malam semakin larut, hujan pun juga turun begitu deras. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, Hendra cemas karena Annisa tak kunjung pulang. Berkali-kali ia menghubungi Annisa namun ponselnya tak bisa di hubungi.
"Annisa, kamu di mana?" ujar Hendra lirih.
Sekali lagi Hendra mencoba untuk mengirim pesan whatsapp pada Annisa, namun sayang pesan yang ia kirim hanya centang satu. Rasa cemasnya semakin meningkat ketika hujan semakin turun dengan lebat, guratan kilat tak pernah habis terpancar di langit. Bahkan suara petir begitu terdengar kencang, hingga terkadang membuatnya memgerjap kaget.
Petir pun terdengar dengan sangat keras dan hal itu di barengi oleh bingkai foto Hendra dan Annisa yang terjatuh dari dinding. Hendra mengerjap kaget dan menoleh ke arah sumber suara, di lihat nya kaca dari bingkai foto tersebut sudah hancur berantakan. Hendra segera meraih bingkai tersebut dan kini perasaannya semakin cemas dengan Annisa.
