"Annisa, terima kasih ya kamu sudah mau nemenin aku makan malam" seru Dewa.
"Sama-sama Dewa, aku juga makasih ya kamu sudah mau nemenin aku"
Dewa mengenggam tangan Annisa erat. "Kamu yang sabar ya, semoga kamu mendapatkan titik terang tentang hubungan mu dengan suamimu"
Annisa menghela nafas. "Terima kasih ya Dewa, aku seneng bisa kenal sama kamu. Kamu itu orang yang baik, aku jadi tenang karena sekarang punya teman curhat yang mau dengerin keluh kesah aku"
"Sama-sama Nis, yaudah ayo aku antar kamu pulang" seru Dewa.
"Gak usah Dewa, aku gak mau ngerepotin kamu"
Dewa mengernyitkan dahinya. "Aku gak pernah merasa direpotkan sama kamu, ini sudah malam gak baik perempuan pulang sendirian"
Annisa tersenyum dan menganggukkan kepalanya, ia langsung berjalan mengekori Dewa ke meja kasir.
"Berapa mbak total tagihannya?" tanya Dewa.
"Iya saya juga berapa, mbak?"
"Satu-satu ya?" tanya sang kasir.
"Nggak mbak jadi satu" seru Hendra.
