Diana masih termenung di kamar tidurnya, ia tidak menyangka hari ini adalah hari terberat untuk dirinya. Ia kehilangan suami dan juga harus berbagi kasih sayang sang papa dengan adik tirinya. Diana benar-benar depresi dengan kenyataan ini, ia di talak oleh suaminya berbarengan dengan sang papa mengumumkan jika memiliki anak dari perempuan lain.
"Ya Tuhan, apa dosa ku sampai harus merasakan hal ini?" gumam Diana lirih.
Tak lama kemudian terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya, Diana segera membukakan pintu dan di lihatnya sang mama sudah berada di hadapannya. Diana segera memeluk sang mama dengan erat dan menangis terisak di pelukan sang mama.
"Diana, kamu yang sabar ya" gumam sang mama.
"Mama, aku kehilangan Mas Rahman. Aku tidak mau bercerai dengannya, ma" seru Diana terisak.