Chereads / Married With My Enemy. / Chapter 1 - Prolog.

Married With My Enemy.

🇮🇩Khairin_Nisa_0840
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 25.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog.

Katie Holmes. Ya itulah nama gadis tercantik di kampus JHON SHAP. Itu adalah nama kampus termegah yang ada di kota Amerika. Katie tak terlalu suka banyak bergaul dia lebih suka menyendiri dan ditemani buku-buku bacaannya, ya Katie lebih suka membaca buku dia bahkan hanya memiliki satu teman yang bernama Merlin, dan hanya Merlin saja yang menjadi sahabat baik Katie.

Katie adalah gadis cantik dengan rambut panjang berwarna hitam ikal dan memiliki manik mata berwarna biru bak birunya lautan dengan hidup mancung, bibirnya berwarna merah alami yang berbentuk ranum dengan kulit putih seperti susu. Katie memang cantik tapi sayang dia sering kali tak pernah dianggap keberadaannya oleh teman kampus lainnya! Karena sikapnya yang pendiam dan sulit untuk bergaul wajahnya yang tidak pernah dipoles makeup sedikitpun tak seperti gadis lainnya yang berdandan menor seperti tente-tante. Namun Katie malah terlihat cantik natural dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pria yang melihatnya.

_ _ _

Bel pulang kampung telah berbunyi Katie bersama Merlin bergegas keluar dari kelas mereka, namun tanpa sadar Katie yang sedang asyik bicara dengan Merlin malah menabrak seorang pria. Ya itulah pria yang paling tampan dan paling populer yang ada di kampus tersebut namanya ialah. Richard Anderson. Pria yang paling digilai dan di kagumi para wanita yang ada di kampus tersebut.

Katie mundur beberapa langkah kebelakang setelah menabrak Richard, "Maaf saya tidak sengaja," Celetuk Katie sembari menundukkan pandangannya.

"Kamu bilang tidak sengaja? Banyak wanita yang ingin mendekatiku dan hampir semua caranya sama seperti mu." berjalan mendekati Katie sembari mendorongnya kasar sampai Katie jatuh tersungkur ke lantai. Tapi sungguh niat awal Anderson tidak sampai melukai Katie namun itu sudah terjadi.

Beranjak berdiri sembari menatap Richard dengan pandangan sinis, "Aku sudah bilang aku tidak sengaja!" Bicara dengan emosi meluap-luap. "kalau kau tidak percaya, terserah saja padamu Richard." bentak Katie sembari mengandeng tangan Merlin dan pergi menjauhi Richard.

"Hei! Jelek kembali kesini berani sekali kau meninggalkanku tanpa minta maaf dengan tulus." Teriak Richard karna merasa geram dengan sikap Katie barusan.

Richard Memang sangat membenci gadis yang tidak berdandan seperti Katie jadi wajar saja jika Richard tidak menyukai Katie sedikitpun.

Katie terus melangkah menjauh dari Richard sedangkan Merlin hanya bisa mengikutinya dari belakang karna Katie masih memegangi tangannya dengan sangat erat. Semua wanita yang melihat kejadian tadi memandang Katie sebelah mata.

Hei! lihatlah wanita kutu buku itu mencoba menggoda idola kita yang bernama Richard Anderson. Haha dia pikir pria setampan Richard akan mau berdekatan dengannya. Lihatlah wajahnya yang tidak cantik itu dan dia bahkan tak punya banyak teman di kampus ini. Kau hanyalah manusia kutu buku yang tidak pernah dianggap keberadaannya Katie, ingat itu baik-baik.

Teriak para wanita di kerumunan besar yang kini menatap Katie dengan tatapan menakutkan. Bagaimana mungkin wanita dari keluarga bangsawan seperti mereka bisa bicara kasar seperti itu bahkan Katie yang dari keluarga sederhana saja tidak pernah bicara kasar sedikitpun.

Merlin menepis kasar tangan Katie karna merasa emosi dengan ucapan tak sopan para fan Richard barusan, "Akan aku beri pelajaran mereka semua!" Ancam Merlin sembari melangkahkan kakinya hendak menghampiri kerumunan besar itu.

"Gawat!" Celetuk Katie yang melihat Merlin hendak menghampiri para wanita yang tadi telah merendahkannya, "biarkan saja orang kurang kerjaan seperti mereka," celetuk Katie sembari kembali menarik tangan Merlin untuk menjauhi kerumunan besar itu. Karena Katie sadar jikalau mereka sampai berdebat, pastilah para wanita yang ada didalam gerombolan besar itu yang akan memenangkan perdebatan itu.

Katie segera melepaskan genggaman tangannya pada Merlin setelah mereka berada jauh dari jangkauan para fan Richard, "Apa yang mau kamu lakukan barusan Merlin?"

"Aku mau memberikan mereka pelajaran agar tak bicara kasar seperti itu! Harusnya mereka malu pada diri mereka sendiri yang merebutkan satu pria dan yang menyedihkan lagi pria itu sama sekali tak pernah memandang mereka." Terdapat sindiran keras dalam nada ucapan Merlin barusan.

Mendengus kesal, "Biarkan saja mereka! lebih baik kita pergi ke mall untuk nonton bioskop bagaimana?" Ajak Katie mencoba mengalihkan rasa emosi yang kini masih menjalar di sekujur tubuh Merlin.

"Tidak mau!" Menjawab sembari membuang pandangannya Karna Merlin tau maksud dari sahabatnya itu.

Menyenggol pelan lengan Merlin, "Aku yang traktir bagaimana?" tanya Katie sembari tersenyum manis diakhir kalimatnya.

Menjawab dengan senyum renyah, "Ayo kita berangkat sekarang." Balas Merlin sembari berjalan mendahului Katie masuk kedalam mobilnya.

Merlin dan Katie segera masuk kedalam mobil dan seketika mobil itu melesat dengan sangat cepat dan meninggalkan kampus megah itu. Katie baru saja terima gaji dari kerjaannya pantaslah dia punya uang untuk mentraktir Merlin nonton bioskop. Ya Katie memang kecukupan walaupun dia tidak berkerja namun Katie tidak suka mengandalkan uang saku dari kedua orang tuanya hingga dia lebih memilih berkerja sendiri untuk membiayai uang kuliahnya.

SOUTH COAST PLAZA.

Salah satu mall di kota Amerika yang sering dikunjungi oleh anak muda selain barangnya yang berkualitas dan juga harganya yang bisa dibilang terjangkau mall tersebut adalah salah satu mall yang sering didatangi oleh Merlin dan Katie setiap bulannya.

"Kat, kita nonton film apa?" Tanya Merlin sembari melirik kearah Katie.

"Horor!" Sahut Katie singkat. Mendengar jawaban Katie barusan Merlin langsung menatap Katie seakan tak percaya.

Mengerutkan dahinya, "Benarkah kau mau nonton film horor? Bukankah kau suka film romantis?" Tanya Merlin mencoba memperjelas apa yang dia ingat didalam memory internal otaknya. Katie sangat takut dengan hantu pantas saja itu membuat Merlin tidak yakin.

Ya sejak kecil Merlin dan Katie sudah berteman jadi sangatlah wajar jika Merlin mengetahui semua yang disukai dan tidak disukai oleh sahabatnya itu. Katie memang tidak menyukai film horor sejak kecil bahkan Katie sangat phobia dengan kegelapan untuk pertama kalinya Katie mau menonton film horor.

"Aku ingin mencoba sesuatu yang baru saja Mer!" Sahut Katie sembari menghentikan langkahnya untuk membeli tiket. Katie segera menyodorkan uang pada penjaga tiket tersebut dia juga membeli dua minuman dan satu pop corn rasa manis untuk dimakan berdua dengan Merlin.

Merlin tidak takut kegelapan dan dia sudah biasa menonton film horor sebelumnya lain halnya dengan Katie. Awalnya memang biasa saja saat lampu bioskop itu masih menyala namun ketika lampu bioskop itu mulai padam Katie mulai ketakutan dan dia menggenggam tangan Merlin dengan sangat erat menandakan jika dia tidak sedang baik-baik saja.

Film horor itu mulai diputar dan tubuh Katie seketika gemetaran dan tangannya sampai berkeringat dingin. Namun salah satu suara yang ada disampingnya mulai menyelinap masuk kedalam ketakutan terbesarnya akan film horor.

"Cih, jika takut pulang sana!" Celetuk pria yang duduk di samping Katie. Sontak Katie langsung membuang pandangannya menatap kearah suara tersebut.

Katie mencoba melihat wajah pria yang tadi bicara, matanya seketika terbuka lebar saat melihat siapa yang kini berada disampingnya. Ya itu adalah Richard Anderson orang yang tadi memarahinya di kampus JHON SHAP dan membuatnya dihujat habis-habisan oleh fan fanatik Richard sang idola kampus, "Kenapa kamu disini?" Teriak Katie pada Richard dengan setengah membentak.

Bicara dengan tidak menoleh, "Aku nonton bioskop! Dan sialnya lagi aku malah melihat pemandangan yang lebih horor dari film yang aku tonton." Cetus Richard dengan mata masih menatap lurus ke layar bioskop.

Katie seketika celingukan kesana-kemari mencoba mencari apa yang Richard maksud namun sia-sia Katie tidak menemukan apa yang dia cari hingga akhirnya Katie bertanya pada Richard, "Apakah kamu lihat hantu di bioskop ini?" Tanya Katie sembari mengigit bibir bawahnya mencoba menahan rasa takut yang kini mulai menggerogoti akal sehatnya.

"Ya! Orang yang lebih menakutkan dan lebih jelek dari hantu itu adalah kamu!" ejek Richard sembari menatap Katie dengan perasaan puas karna bisa mengerjai orang yang paling dia benci. "Hahaha!" Tawa Richard membuat semua orang yang berada didekatnya menatapnya dengan pandangan sinis karna film itu sedang adegan seru-serunya dan tak ada sesuatu yang patut untuk ditertawakan.

Namun Richard malah tertawa keras karna berhasil menggoda Katie yang kini mulai merasa jengkel dengan candaannya itu.