Qiran benar-benar tidak tahu dan tidak kenal karena nomor itu sangat asing bagi dirinya. Pak Marco pun turut berkomentar agar Qiran secepatnya menerima panggilan itu.
Setelah berbagai pertimbangan akhirnya Qiran pun mengangkat telepon seluler nya. Dan ternyata, yang menelepon adalah Fito. Laki-laki yang selalu setia menjadi sahabat nya Alby itu memberitahukan bahwa Alby sedang berada di rumah nya. Dan ia berharap untuk menemuinya karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan.
Karena Alby ada di sana, Qiran pun menyetujui nya. Sehingga, ia berencana akan menemui Fito ke rumah nya setelah ayah dan Bu Melin tiba di toko butik nya.
"Siapa yang tadi menelepon mu? Kok kayak serius banget," tanya pak Marco sembari melirik ke arah Qiran.
"Fito, temannya Alby," kata Qiran dengan santainya.
"Oalah, apa katanya? Alby masih bersama Fito kan? Semalaman gak pulang dia, bikin aku cemas saja," kata Bu Melin ikut menimpali percakapan mereka.
