Qiran benar-benar panas dan sakit hati hingga ke dasar tulang. Pasalnya, ia melihat Alby dan Caca sedang duduk berdua di kursi yang sudah tersedia di setiap luar ruangan.
Dan mereka tidak tahu, kalau Qiran akan melewati jalan yang sudah pasti akan terlihat jelas oleh mereka, kalau Qiran akan ada dihadapannya.
"Non, itu kan Dek. Alby! Kenapa ada di sini!" kata Pak Seno sembari berjalan mengikuti Qiran.
"Bapak lupa kah? Nenek yang dibantu Daddy kan neneknya cewek itu!" kata Qiran ketus.
"Oh, itu yang namanya Caca tuh! Pak Seno hampir saja lupa!" kata Pak Seno terperangah kaget, mendengar ucapan dari Qiran.
Qiran pun hanya terdiam dan fokus berjalan menuju ke luar rumah sakit. Dan ketika telah hampir sampai di hadapan mereka, tiba-tiba saja mereka kaget melihat Qiran bersama Pak Seno lewat ke hadapan nya.
"Qiran!" sapa Caca dengan sedikit kaget dan merasa tidak enak hati.
"Qiran! kenapa dia ada di sini!" kata Alby dalam hatinya.
