Qiran memeluk erat Pak Marco. Dan Pak Marco tercengang dengan sikap Qiran, yang mendadak mesra macam sepasang kekasih. Padahal kenyataannya hanyalah anak dengan bapaknya, namun Qiran malah berekting layaknya sepasang kekasih. Dan tentu saja hal ini membuat Pak Marco geli.
"Kamu ngapain sih di sini! Ayo masuk! Kerjaan makin numpuk tuh!" kata Pak Marco.
"Bentar dong sayang, aku pengen lihat, seberapa rajinnya karyawan mu itu, soalnya dari tadi aku lihat ngerumpi terus, malah ada yang bisik-bisik, seperti gak suka kalau aku ada di sini," kata Qiran dengan mendelik ke arah para karyawan.
"Ya sudah lah biarin saja, yang penting kerjaan mereka beres hari ini. Mendingan kita masuk saja karena ..."
Belum juga Pak Marco selesai bicara, tiba-tiba saja Qiran menyelangnya, "Sebentar dong Sayang! Jangan terburu-buru masuk ke ruangan, kalau terburu-buru kan suka gak enak,"