Para satpam hanya menunduk malu dan tidak ada yang berani menjawab. Karena mereka sudah mengira-ngira kalau perempuan yang telah di usirnya itu adalah bagian dari keluarga nya Pak Marco. Namun, mereka belum tahu pasti siapa Qiran sebenarnya.
"Kalian semua ikut saya!" kata Pak Marco dengan tegas.
'Baik Pak!" jawab para satpam itu dengan serempak.
"Ngomong-ngomong, kita mau ke mana?" tanya salah seorang satpam itu.
"Ssst, diam lah, turuti saja perintah Bos kita!"
Mereka berempat mengikuti langkah Pak Marco, sedangkan Qiran sudah berada di depan kantor bersama Pak Seno dan juga satpam yang sering disebut Pak Ndan alias Komandan. Qiran berdiri di sebelah Pak Seno sembari cemberut, sedangkan Pak Ndan terlihat cemas dan was-was karena ulahnya yang membuat Pak Marco marah. Sedangkan Pak Seno hanya terdiam sembari senyum-senyum sendiri melihat mimik mereka yang menggelikan itu.