Hari sudah berganti malam lagi, dan Alby juga sudah berada di kamar tercintanya lagi. Dalam tiap detiknya, ia masih memikirkan Qiran, memikirkan ucapan-ucapan Qiran dan memikirkan saat-saat bersama Qiran. Dan hal itu, yang membuat dirinya menjadi tidak berdaya.
Tapi disaat mengingat akan motor barunya, ia malah menjadi lebih semangat untuk bisa kembali dekat dengan gadis yang sangat disukainya itu.
"Aku harus mempertahankan apa yang sudah terjadi pada hidupku. Jangan sampai kedekatan aku sama Qiran kembali seperti dulu lagi. Persetan dengan ocehan si brengsek Fito itu, paling dia iri karena gak laku-laku!"
Ketika sedang asyik-asyiknya melamun, Bu Melin datang menghampirinya. "Alby!"
Seketika itu pula, Alby kaget dan lamunannya buyar dengan cepat.
"Ya ampun Mommy! Ngagetin aja deh!" kata Alby sembari beranjak dari tempat duduknya. Ia berpindah tempat menuju ke tempat tidurnya.