Chereads / SINCERE LOVE / Chapter 18 - Sarapan Bersama (2)

Chapter 18 - Sarapan Bersama (2)

"Itukan mobilnya Aron? Apa jangan-jangan dia makan disini juga bersama wanita lain?" ucap Alby dalam hatinya.

Alby masih terdiam menatap mobil Aron, sementara Qiran, sudah turun dari motor dan membuka helmnya. Qiran tidak tau apa yang sedang Alby lihat, namun ia malah ikutan terdiam sambil menatap wajah Alby dari arah sisinya. Qiran menatap Alby dengan serius, ia masih membayangkan saat Alby menggenggam tangannya waktu masih berada di atas motor. Hatinya sangat berbunga-bunga, bahkan senyuman manisnya tersungging di bibir kecilnya.

"Ternyata, dia romantis juga ya," ucap Qiran dalam hatinya.

Tiba-tiba saja Alby tersadar dengan adanya gadis cantik yang ada di sisinya dan langsung menoleh ke arah gadis itu. Tidak disangka, ternyata Qiran masih asyik menatap Alby sembari tersenyum manis. Dan ketika itu pula, mereka saling menatap satu sama lainnya. Tidak hanya menatap, Alby juga membayangkan betapa bahagianya jika Qiran ada dalam genggamannya. Namun, bayangan itu pudar saat Qiran memecahkan lamunan Alby.

"Apa kita akan seperti ini terus?" tanya Qiran mengkernyitkan alisnya.

"Oh i-iya, kita ... sepertinya tidak jadi makan di tempat ini, ayo naik lagi, kita cari tempat yang lebih asyik," ajak Alby sembari menyalakan motornya.

"Loh kenapa? Bukannya di sini tempatnya rame? Pasti masakannya enak-enak," ucap Qiran keheranan.

"Ayo naik saja, ada tempat yang lebih enak masakannya daripada di sini, dan kamu pasti menyukainya," ujar Alby.

"Baiklah-baiklah, aku akan menuruti kata-katamu," ucap Qiran sambil memakai helmny lagi.

Setelah Qiran sudah memakai helm dan naik ke motor, Alby pun langsung menancapkan gas motornya. Ia takut jika Qiran bertemu Aron yang sedang bersama wanita lain. Alby tidak ingin Qiran bersedih, karena ia sudah mulai menyukai Qiran. Ia berusaha agar gadis yang disukainya tetap dalam bahagianya. Meskipun ia tahu, bahwa ia tidak mungkin ada dihatinya, karena gadis itu adalah milik Aron.

Setelah beberapa menit kemudian, Alby menemukan tempat makan yang jauh lebih ramai dari tempat yang tadi. Ia pun langsung memarkirkan motornya. Setelah itu, ia langsung mengajak Qiran masuk ke dalam tempat itu.

"Tempatnya lumayan juga, ramai dan bersih. Aku baru pertama kali masuk ke tempat ini, biasanya cuma lewat saja, kalau pulang dari kampus," ujar Qiran sambil melihat-lihat orang-orang yang tengah sibuk sarapan.

"Aku sudah dua kali ke tempat ini, dan menurutku lumayan enak masakannya daripada yang tadi. Ayo kita cari tempat yang kosong," ucap Alby sambil menggandeng tangan Qiran.

Otomatis Qiran pun terkejut kembali, ia terpikat dalam genggaman tangan Alby. Namun ia sadar, hatinya tidak dapat dipungkiri, ia benar-benar mengagumi Alby meskipun disisi lain, ada Aron yang telah lama berada dihatinya.

"Disitu saja," ucap Alby sembari menunjuk ke arah tempat yang kosong.

Mereka berdua langsung menuju ke tempat dekat jendela yang bisa melihat pemandangan yang sangat indah nan sejuk. Dan hal ini sangat disukai Qiran. Tidak lama kemudian, pelayan pun datang menghampirinya untuk mencatat makanan yang dipesan oleh mereka berdua. Setelah selesai memesan makanan, mereka berdua sempat bercanda ria sembari menunggu pesanannya datang.

Tidak lama kemudian, pesanannya pun datang. Dengan berbagai macam makanan dan minuman sesuai selera masing-masing.

"Wah, banyak sekali, aku jadi ingin cepat-cepat melahapnya," ujar Qiran sambil menatap makanan favoritnya.

"Makanlah, kalau kurang tinggal pesan lagi," ujar Alby sembari menatap Qiran dengan senyuman.

"Kalau begitu, ayo kita makan," ucap Qiran kegirangan.

Mereka pun langsung menyantap makanannya, Alby memulai menyantap makanan kesukaannya yaitu kebab, sedangkan Qiran, ia langsung menyantap nasi dengan oseng daging kecap pedas.

"Gimana rasanya? Enakkan?" tanya Alby.

"Hem, mantap By. Makasih ya, udah ngajak aku sarapan disini," ujar Qiran yang masih mengunyah makanannya.

"Aku juga berterima kasih sama kamu," tutur Alby.

"Terima kasih untuk apa?" ucap Qifan mengkernyitkan alisnya.

"Soal anak-anak," ucap Alby singkat sembari menikmati kebabnya.

"Anak-anak? Memangnya mereka kenapa? Kok kamu berterima kasihnya sama aku?" ucap Qiran yang semakin tidak faham.

"Ya, waktu kemarin-kemarin aku janji sama anak-anak buat belikan es cream, berhubung akunya diajak mancing sama Daddy kamu,

jadinya lupa," tutur Alby.

"Oh, terus hubungannya dengan aku apa?" ucap Qiran.

"Karena, kamu telah menggantikan aku membelikan es cream untuk mereka. Kalau tidak ada kamu ... pasti mereka marah-marah," ucap Alby.

"Kamu tau kan, kalau anak kecil marah-marahnya seperti apa? Hemm, bisa-bisa kupingku copot," sambung Alby.

"Itu karena kamu sedang bersama ayahku, udah gitu, aku bertemu sama mereka di jalan, ya sudah mau tidak mau harus dibelikan mereka es cream kan?" tutur Qiran.

"Bisa saja kamu bilang pada mereka kalau aku ini sengaja membiarkan mereka di jalanan, orang kamunya aja benci sama aku kan?" sindir Alby.

"Benci?" kata Qiran mengkernyitkan alisnya.

"Hem, sepertinya begitu," ucap Alby.

Sejenak Qiran berhenti memakan makanan favoritnya. Lalu ia berkata, "Kamu benar! Kenapa aku gak kepikiran buat mereka membenci kamu ya?"

"Ish, dasar wanita," ucap Alby menyunggingkan bibirnya.

Sementara, Qiran tertawa dengan sindirannya. Hampir lamanya mereka makan sambil berbincang-bincang, akhirnya selesai juga. Mereka berdua lalu segera keluar dari tempat makan yang sudah mereka cicicipi makanannya. Saat di area parkiran, ada penjual kebab langganan Alby. Ia pun segera menghampiri penjual itu dan memesan beberapa makanan yang sudah siap makan, yaitu kebab. Rencananya, kebab-kebab itu, oleh-oleh untuk ayahnya Qiran dan semua yang ada di rumah Qiran. Setelah kebab-kebab itu sudah selesai dibungkus, Alby pun segera membayarnya, sementara Qiran hanya terdiam melihat banyak makanan yang dibelikan alby.

"Banyak amat, buat siapa?" tanya Qiran keheranan.

"Ada deh," jawab Alby singkat.

"Eh, lain kali, kita ke tempat ini lagi yuk, masakannya enak dan lengkap," ajak Alby mengubah topik pembicaraannya.

"Ayo, next biar aku yang traktir," ucap Qiran dengan raut wajah yang riang.

"Okey, pakai ini dulu," ucap Alby sembari memakaikan helm pada Qiran.

Qiran memberikan senyumannya pada Alby, mereka terlihat begitu harmonis dan serasi. Setelah itu, Alby menyalakan mesin motornya lalu mereka langsung pulang dan mengantarkan Qiran ke rumahnya.

\*\*\*\*

Sesampainya di rumah Qiran ...

Pak Satpam membukakan pintu gerbang untuk Alby dan Qiran masuk. Terlihat Alby dan Qiran begitu senang saat pintu gerbang dibukakan oleh Pak Karim. Alby pun memberhentikan motornya tepat di depan garasi. Begitu juga dengan Qiran, ia turun dan menyimpan helmnya diatas motor.

"Oia Ran, ini makanannya buat dimakan disini saja," ucap Alby sembari memberikan sebuah plastik kecil yang berisi kebab.

"Okey, kamu yakin ini makanan semuanya buat disini?" tanya Qiran sembari melihat sebuah plastik besar yang berisi kebab lezat.

"Iya kan yang ada di rumah ini bukan kamu saja. Ada Daddy, Pak satpam, Asistem rumah tangga, tukang kebun dan siapa lagi tuh?Pokoknya sisanya buat kamu deh," ujar Alby.

"Wah! Makasih ya, nah terus kenapa kamu masih diam disitu? Turun lah kita makan bareng-bareng," ajak Qiran.

"Tidak, itu buat kalian saja. Aku sudah kenyang, kalau begitu aku pamit dulu ya," ucap Alby.

"Loh, ko pamit? Mau ke mana? Apa kamu punya janji sama orang lain?" tanya Qiran penasaran.

"Iya, sebenarnya aku punya janji sama ibuku, mendesign baju. Tapi sepertinya bau-baunya dia penasaran deh, he-he aku kerjain ah," ucap Alby dalam hatinya.

"Iya he-he maaf ya, kalau begitu aku pergi dulu," kata Alby sembari tersenyum manis.

"Iya, selamat bersenang-senang!" ketus Qiran.

Alby terkekeh-kekeh melihat gelagatnya Qiran yang sedang dilanda cemburu. Namun, ia terus melajukan motornya, karena memang niat Alby akan membantu ibunya yang sedang tengah sibuk mendesign baju. Lama-lama, Alby semakin menjauh dari pandangan Qiran, dan ketika itu pula hati Qiran semakin panas dan geram.

"Siapa sih pacarnya? Aku sumpahin besok juga putus!" gerutu Qiran.

Ketika Qiran sedang ngomel-ngomel, ia melihat Pak satpam di pos jaga. Ia pun menghampirinya untuk memberikan sebungkus makanan kebab yang diberikan oleh Alby tadi.

"Wah, makasih Non," ucap Pak Karim.

"Sama-sama, oia Pak, tolong bagikan kepada yang lain juga yah, aku ngambil satu buat Daddy saja," kata Qiran yang masih cemberut.

"Siap Non,"

Qiran pun langsung menuju ke dalam rumah, sebelum ia masuk ke dalam rumah, Pak Karim berkata, "Non, sepertinya ini kelebihan deh,"

"Gak apa-apa, makan saja,"

"Siap Non, makasih banyak," ujar Pak Karim kegirangan.

"Oia Pak, makanan itu pemberian dari si Cumi yang menyebalkan itu," ujar Qiran sembari melanjutkan langkahnya menuju ke dalam rumah.

"Cumi? Siapa Cumi? Ah masa bodoh, yang penting, ini rezeki jangan ditolak," tutur Pak Karim.

****

Sementara, di kamar Qiran ...

"Siapa sih pacarnya si Cumi, pasti dia jelek. Eh tunggu-tunggu, bukannya selama ini si Cumi sedang dekat sama si Caca? Apa mungkin mereka jadian?" ucap Qiran yang baru saja rebahan diatas kasurnya.

*

*

*

BERSAMBUNG ...