Chereads / Cinta Alia / Chapter 1 - Pandangan Pertama

Cinta Alia

Muhammad_Ziar
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 9.3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Pandangan Pertama

" aku cinta aliaaaaaaaa " teriak zea sepenuh hati.

Cinta yang mustahil terwujud itu cinta yang seperti apa sih? berandai-andai untuk jawabannya, maka cinta semacam itu ibarat pungguk merindukan bulan. ya, pokoknya cinta yang super ngarep. kasarnya seperti, sudahlah tahu jelek eh maunya dapet yang cakep, kan mustahil! seperti itulah kini Zea terjerat oleh cinta yang mustahil tapi bukan karena zea jelek ya! mustahil-nya zea itu karena zea jatuh cinta pada karakter v-tuber. tidak, tidak! bukan seperti rasa nge-fans ala otaku atau wibu tapi cinta zea itu real, nyata! zea benar-benar jatuh cinta layaknya saat zea dulu cinta kepada mantannya.

Bagaimana zea bisa begitu? kita lihat beberapa waktu sebelumnya.

Zea, lengkapnya Muhammad Zea, pemuda umur 20 tahunan ( tidak dipastikan umurnya karena zea sendiri benci bahas umur karena dia merasa ingin selalu muda, author menghormati itu so abaikan saja ), tidak ganteng tidak jelek juga tidak sedang-sedang saja tapi sangat tampan ( menurut delusi zea sendiri ), pengangguran tapi banyak tabungan, hobi? singkatnya nge-wibu, Jomblo ngenes di dunia nyata, menikah dengan hinata di alam khayalannya, dua bersaudara dengan adik super imutnya, dan seorang pengurung diri sejati yang menganggap kamar berantakannya adalah istana yang mengalahkan istana presiden.

Hari ini, hari sabtu, sebelas jam lagi malam minggu, zea lagi memberi kutukan kepada mereka yang nantinya malam mingguan, zea berdiri komat-kamit baca mantra di depan jendela kamarnya yang setengah terbuka dengan kedua tangannya mengadah layaknya berdoa.

" Riajuu ( orang yang punya pacar dan banyak teman atau orang yang populer ) kehujanan aja, riajuu ban motornya kena paku aja, riajuu mat...emm masuk got aja sana, aamiin "

Dengan perasaan lega zea berbalik badan dan tiba-tiba mengucap " waaaaa " karena terkejut melihat adeknya yang dengan tega mengurai berantakan rambut ikal panjangnya kedepan dan memasang ekspresi muka yang menyeramkan dimana lidahnya dijulurkan, kedua bola matanya dinaikkan, hidungnya yang di kembang kempiskan dan kedua pipinya yg di ciutkan kedalam dan tidak ketinggalan ucapan " keh, a..bang dong dong "

Sontak zea reflek memundurkan badannya sampai nempel ke dinding lantas mengumpat

" kampret kamu rea, mau bikin abangmu punya penyakit jantung ya "

" alah abang lebai " jawab rea sok cuek bebek lalu tersenyum antara menahan tawa dan menahan kegirangannya.

" lebai jidat lu lebar " ucap zea masih gak terima sambil perlahan mengatur detak jantungnya supaya normal kembali.

" lagian udah gede, cowok pula tu eh takutnya hantu, gk banget deh, palagi ni kan pagi hari, mana ada hantu pagi-pagi apalagi secantik dan seimut adikmu ini "

" ho how, eh tengil, ni bukan soal hantu ada atau tidak pagi-pagi ya tapi emang muke lu yang jelek ampe buat abangmu ni lompat jantungnya " komentar zea jengkel abis. oke, disini pernyataan zea berbanding terbalik dengan keyakinannya selama ini karena zea selama ini menganggap adiknya adalah wanita tercantik kedua didunia.

" bilang apa barusan, rea gk salah denger nih? "

" muke lu jelek " ucap zea selambe ( santai ) ngeloyor ke kasur & langsung tengkurep bermaksud ngidupin laptopnya yg ada di sebelah bantal.

" eh jelek, btw ngapain lu kesini "

" ..... "

merasa senyap tak ada jawaban, zea menoleh dan melihat adiknya yang tertunduk terdiam. gelagat itu zea udah paham sekali, artinya rea merajuk. zea dengan cepat menyadari sesuatu, zea baru sadar kalau dia telah mengucapkan kata keramat kepada adiknya. seumur-umur baru kali ini zea mengumpat adiknya jelek, sekilas zea mengenang masa lalu saat dirinya berteriak " adikku ini cewek tercantik " , zea lupa akan hal sepenting itu, zea-pun menepuk jidatnya.

" maaf, abang minta maaf rea, cantik! rea cantik " ucap zea seraya bangun lalu menghampiri adiknya. zea dengan lembut memegang kedua lengan adiknya.

Rea masih diam.

" Rea, rea " panggil zea dengan bernada mi-re mi-re.

" abang jahat " rengek rea akhirnya.

" iya abang jahat, abis abang di jahatin sih " jawab zea sok imut.

" abang keterlaluan "

" iya abang keterlaluan, abis tadi adik cantikku ini keterlalu... "

" ummm " rengek rea dengan menggembungkan kedua pipinya.

" ...lu..lupain aja yang mau abang bilang barusan "

" hmmpp "

" oh ayolah adik cantikku rea, abangmu ini sudah minta maaf, abang menyesal sudah ngatain kamu jel...em maksud abang tidak cantik tadi "

" jadi abang maunya di maafin gitu "

" he~eh ( iya ) " jawab zea cepat.

" minta maafnya gitu aja? "

" aduh, iya deh, adik cantikku ini mau apa dari abang, hp baru, tas baru, sepatu baru, gelang baru, atauuuu mau muka baru " tawar zea bernada bercanda diakhir kalimatnya.

" ngeledek lagi nih " ucap rea mengancam.

" dih sensinya, becanda becanda, pokoknya abang turutin deh mau adik cantik abang nih "

" beneran "

" demi waifu abang hinata hyugaa, abang janji deh "

" waifu dong dong! " celetuk rea.

Oke, biasanya zea bakalan ngamuk kalau waifunya diremehin atau perasaan terhadap waifunya di jatuhin tapi khusus kali ini zea memendam hasrat ngamuknya karena tidak mau merusak suasana dan membuat adiknya ngambek kembali. alhasil zea cuma bisa tersenyum kaku demi menahan ngamuknya.

" udah, kalau mau marah, marah aja " ucap rea meledek nan menantang.

" gak kok, abang gk marah " jawab zea dengan menahan murka sekuat hati dan jiwa raga sampai senyumnya menjadi tidak karuan bentuknya.

" pfft, gak enak dilihat tahu kalau muka abang macem itu "

" abang begini demi dirimu "

" oowhh gtu, oke deh, jadi tadi apapun yang rea mau bakal abang turutinkan? "

Zea kembali normal, amarahnya lenyap tanpa sisa dan telah berganti rasa humor yang berbunga-bunga.

" yups, anda benar, selamat " jawab zea seperti pembawa acara kuis.

" kalau gitu... cium rea "

* ngiiiiiiiiiiiiik * processor zea seketika konslet. zea diam membatu.

" bang, o abang, masih idup kan " panggil rea celingukkan tepat di muka zea.

Di bawah alam sadarnya zea merenungi ucapan adikknya barusan. cium, ya cium! aaaah, runtuk zea. hal yang terlupakan lagi terulang, kali ini soal bagaimana rea sebagai brocon akut yang selama ini telah mengincar keperawanan bibirnya. tidak, bukan hanya bibirnya saja! zea merinding mengetahui fakta yang lebih mengerihkan. zea baru sadar juga bagaimana bisa adiknya kini ada di kamarnya, padahal pintu kamarnya selalu terkunci kecuali dirinya sedang keluar untuk makan atau urusan panggilan alam. zea jadi teringat ketika terjaga dari tidurnya dan mendapati rea sedang tidur disampingnya serta merangkul lengannya.

" hiii " gumam zea bergidik bertepatan saat dirinya kembali pada kenyataan dan dilanjutkan dengan reaksi mundur teratur dan jeritan tertahan " eh buset " saat mendapati rea yang memejamkan mata dan sedang memonyongkan bibir kearah bibirnya.

" re..rea.. ehem "

" emm " rea membuka matanya.

" a...anu rea, permintaannya bisa diganti yang lain gak "

" gak! " jawab rea sangat cepat.

" bisa dong, abang kasih dobel deh kalau yang lain, please " tawar zea memelas.

" beneran "

" iya " jawab zea secepat rea tadi menjawab.

" kalau gitu ngeseeemmmmmm " ucap rea tertahan karena ditutup mulutnya oleh zea.

" rea, abang gak suka itu, kali ini kamu yang keterlaluan, itu bukan kata yang pantes diucapin sama wanita se-anggun dirimu dan kata itu bukan untuk dijadikan permintaan kepada abangnya " ucap zea serius.

" memangnya kenapa? jadi maksudnya abang kalau cium itu masih pantes gitu " jawab rea dengan diakhiri mendengus.

" emm, cium sebenernya juga gak boleh "

" ah abang pembohong! "

" aaaaaah " gerutu zea sambil garuk-garuk kepala.

* cup *

Rea terkejut seketika saat dirinya dicium mendadak.

" sudah ya " ucap zea salah tingkah.

" abang mah curang " ucap rea malu-malu.

" eh itu cium juga kan namanya "

" bukan di jidat tapi di sini " tunjuk rea ke arah bibirnya.

" no! " respon zea lalu ngeloyor balik ke kasur.

" ah ya, kamu sebenarnya ada urusan apa dan gimana kamu masuk kali ini "

" bagaimana masuknya itu rahasia, kalau keperluan, rea cuma mau minjem laptop abang " jawab rea seraya maju ke arah kasur.

" buat apa "

" buat di pakelah "

" ya tau! pake buat apa maksudnya dodol "

" buat nge-youtube "

" mau nge-alay jadi youtuver prank-prank gak jelas itu ya "

" yeee, gak lah, mau jadi v-tuber kok "

" hah, apaan tuh, semacem konten isinya tayangan power rangers ya "

" kok nyasar ampe ke power rangers sih bang, dasar abang dong dong, v-tuber tu virtual youtuber "

" apa pulak tu virtual youtuber, aneh-aneh ajalah "

" abang tu yang aneh, masa ngaku otaku, wibu ampe tau vocaloid tapi malah gak tau virtual youtuber "

" emang apa hubungannya "

" duh mending buka youtube deh, search alia adelia "

" iya iya "

Zea segera tengkurep di kasur lalu ngotak ngatik laptopnya dan tak lama kemudian sampailah ia pada pencarian alia adelia.

" yang ini "

" he~eh " jawab rea seraya ikutan tengkurep ngadap laptop.

" dih kedeketan ui " protes zea yang risih dipepet rea.

" kan biar anget "

" ke kompor gas sana low mau anget " jawab zea ketus.

rea cuma cekikikan.

" ni yang mana mau di tonton "

" terserah abang aja, emm tapi bagusnya dari vidio perkenalannya aja deh, kenalan dulu ceritanya bang "

" yang mana satu vidio perkenalannya dodol "

" scroll yang paling bawah dong dong "

Zea me-roll mousenya sampe ke vidio yang dimaksud.

" ni bukan cem 3D upin ipin kan "

" bukan! tonton aja gih "

* klik * vidio pun diputar dan langsung menyajikan suguhan animasi dari karakter 3D yang super imut, karakter itu mengenakan jaket berwarna biru, berambut pendek sebahu dan berkacamata, sekilas zea teringat dengan heroine dari anime kyokai no kanata. hingga karakter itu bersuara, suaranya yang super duper imut membuat zea tertegun kagum dan spontan menjerit bebas sok imut " kawaiiii " sampai-sampai rea dibuat menutup telinganya.

" mulai error, nyesel rea low tau gini " komen rea manyun.

Zea gak perduli dengan ucapan rea. zea lebih sibuk menonton dengan khidmat tingkah alia adelia yang malu-malu, grogian ampe kejedot meja, dan humornya yang membuat zea senyum-senyum mengerihkan.

" oi bang, sadar bang... abaaaaaang " jerit rea tepat di telinga zea.

Zea gak ngurus meski telinga yang diserang langsung sampe membuat gendang telinga berdengung, zea tetap teguh berkonsentrasi pada dunia barunya.

Rea merengut kesal, namun tiba-tiba ekspresinya berubah menjadi licik. rea dengan percaya dirinya memajukan bibir kearah pipi zea.

" uuuuummmmm..mmm..mmm " gumam rea ketika wajahnya di tahan oleh telapak tangan kanan zea.

" rea, sudah abang putuskan... abang suka! "

" mmm~pwahhh " gumam rea saat berhasil melepas tangan zea.

" suka rea?! " sambut rea akhirnya.

" suka alia adelia, ee~em cinta.... aku cinta Aliaaaaa "

" haaaaaaaah?! hinata gimana "

" hinata? sayonara! , terima kasih atas kehadirannya selama ini hinata chan " ucap zea bergaya berbela sungkawa.

" ah tidak, kenapa malah buat abang jadi gila sih " keluh rea bingung.

" em..em bang, sadar bang " lanjut ucap rea.

" rea! " panggil zea seraya bangkit untuk duduk bersila.

Rea pun ikut bangkit untuk duduk bersila.

Zea dan rea kini saling berhadapan. zea memulai dengan memegang bahu rea. rea merespon dengan memejamkan matanya.

" rea " panggil zea makin keras.

Rea membuka matanya kembali dengan kekagetan luar biasa sampai terlonjak.

" i,iya bang, ada apa apa sih "

" Terima kasih telah memperkenalkan abang dengan cinta sejati abang "

" eh? nah loh? whats! " rea kelabakan.

" maksud abang apa nih " tanya rea gagal paham.

" Abang jatuh cinta dengan Alia, abang mau memperjuangkannya "

" i..iya, macem waifu abang si hinata itu kan, kalau itu rea ngerti kok "

" tidak, dikau tidak mengerti adikku sayang, waifu itu cuma khayalan, tidak mungkinkan abang cinta beneran, rea ini bagaimana sih "

" eh kok malah nyalahin rea sih "

" tidak, adikku tersayang mana pernah salah, adikku tersayang hanya belum faham saja "

" cukup! ini mulai menjijikkan, intinya abang mau nyampein apa nih " ucap rea diakhiri dengan dengusan.

" abang beneran cinta sama alia "

" oke, kita bedah dulu ya abangku yang gilanya mulai kumat!, abang cinta beneran sama animasinya atau sama suaranya " tanya rea.

" abang cinta sama alia-nya "

" oke, masih gila..lanjut.. alia itu cuma virtual bang gak nyata loh, jadi abang cinta sama siapa? sama sosok alia atau sama pengisi suara alia? "

" pokoknya abang suka alia, titik "

" titik mbahmu " ucap rea kesel luar biasa.

" mbah kita dah ninggal dua-duanya rea, jangan dipanggil-panggil, biar arwah mereka tenang di sana "

" rea tau dong dong, ih lama lama rea kirim juga ni ke tempat mbah "

" jangan rea, abang masih perjaka, tunggu sampai abang dapatin alia dulu ya "

" aaaaaaaaaaaaaaaah " teriak rea sekencang-kencangnya.

* tok tok tok tok * pintu kamar zea diketuk keras.

" rea!, rea!, ada apa?! " ucap keras seseorang dari balik pintu kamar.

" emaaak abang gilaaaa "

" wedus, abangmu itu emang gila ndok, kirain ada apa, wes mbok yo to kamu gak usah ngurusin abangmu itu, biarin gila dewe'an dia "

" gak bisa mak, biar gini ya abang rea juga, rea tetep demen sama abang "

" ndok, ndok, opo jangan-jangan kamu ketularan gila ya "

" mungkin mak "

" yo wes lah sak karepmu "

hening beberapa saat.

" wah, adikku tersayang pandai dagelan sama ibunda ya " ucap zea membuka obrolan kembali.

" geh, ibunda, biasa juga mamak-pun, udahlah bang gak usah mengade "

" haaaa~aaaaa " zea merebahkan tubuhnya lalu menjadikan kedua telapak tangannya sebagai bantal.

" rea, abangmu ini serius jatuh cinta pada pandangan pertama sama alia "

Rea dengan manja membaringkan kepalanya di dada zea lalu berkata " makanya, rea tanya sama sosok alia atau seiryu alia "

" keduanya, bagaimanapun keduanya tetap saja alia adelia "

" bang, seiryu alia itu bukan alia adelia, sama macam nana mizuki itu bukan hinata hyuuga "

" kalau gini gimana, alia adelia ada karena seiryunya ada, jadiii... seiryunya itu alia kan??? "

" abang nih gimana sih, dong dong lah, andai aja rea tau siapa tu nama seiryu nya! "

" rea, bagi abang seiryu alia itu sosok alia juga, kasus hinata terbalik, hinata dulu ada baru deh nana chan jadi seiryu-nya "

" emm?????? apa bedanya coba " rea asli gak ngerti.

" ah pokoknya abang cinta alia, abang bakal kejar dia sampai dapat "

" heeeeee masa sih, alia asli bogor loh "

" jangankan bogor, papua pun abang jabanin "

" emang abang bisa keluar rumah? "

" ah! " celetuk zea lalu bermuram durja.

Faktanya, zea merupakan pengurung diri di dalam kamar yang profesional, kerennya di sebut hikikomori. jangankan untuk keluar rumah, untuk sekedar keluar kamar aja butuh alasan yang mendesak macam makan, buang air sampe diomelin emaknya. kebiasaan ini sudah mengakar hampir lima tahun. dunia luar bagi zea bagaikan sinar matahari bagi dracula.

" udah deh abang sama rea aja, cewek asli, dah tu deket lagi " tawar rea sambil naik turunin jemarinya di lengan kiri zea.

" ogah, kita ini abang adek dodol "

" yee, gilirin begini aja waras, puh "

" hei rea, abang akan akan mencobanya " ucap zea serius.

" beneran?! gak usah coba-coba deh, pasti rea terima kok "

" apaan sih, bukan kamu, abang serius ini "

" weeek " ledek rea menjulurkan lidahnya secuil.

" abang bakal berperang kembali menghadapi kenyataan, demi alia abang berfikir jikalau-pun harus gugur di medan perang itu bisa dianggap sebagai mati dengan penuh kebanggaan "

" gak pake modar segala kenapa? "

" itu kan penggambaran aja dodol, itu gambaran betapa seriusnya abang sama alia "

Rea mendesah panjang.

" denger ya bang, rea seneng banget low abang mau move on tapi menurut rea alasan abang move on tu resikonya besar lah, rea tebak low abang gagal ntar malah bundir pula "

" gak bakal bundir, seputus-putus-asanya abang dak bakal abang jadi orang dungu "

" yah terserah abang aja deh, tapi rea ingetin ya ntar jangan salahin rea low ada apa-apa "

" gak lah tu, keputusan yang udah abang ambil ya mau hasilnya seperti apa bagaimanapun itu tanggung jawab abang sendiri, malah mungkin ntar abang terima kasih sama rea "

" iya deh, kalau gitu yuk kita mulai rencana move on nya, kebetulan ntar malam minggu, kencan yuk bang "

" abang setuju untuk mulai move on hari ini juga tapi sangat gak setuju dengan kencannya " jawab zea seraya nyingkirin rea dari rebahan di tubuhnya.

" yah abang, ayolah, gak kencan deh, jalan-jalan aja gimana " tawar rea sambil mengedipkan sebelah matanya berulang-ulang.

Zea mendesah pelan " yah mau gimana lagi, toh abang butuh guide ntar "

" kira abang mau tur ke luar negeri apa, dasar abang dong dong tapi yeeeeee " ucap rea girang bukan main.

Zea cuma bisa geleng-geleng kepala ngeliat tingkah rea yang seperti mendapat durian runtuh itu.

" eh btw kamu gak sekolah, rea "

" libur abang " ucap rea manja.

" eh tanggal merah toh hari ini, libur apa ya? "

Rea bangkit lalu berjalan santai menuju pintu kamar, setelah membuka setengah pintu, rea pun menjawab " libur khusus bagi rea, alias meliburkan diri abangku sayang "

" sompret luh " ucap zea sembari melempar bantal.

Dengan cekatan rea menghindari lemparan bantal dimana dirinya yang bertepatan keluar dari kamar, rea kembali menongolkan kepalanya di seperdelapan pintu yang terbuka sambil terkekeh.

" ntar dari sore ya bang, ada festival musik soalnya di tepi laut jam setengah empat nanti " ucap rea sambil mem-peace kan tangan kirinya dan nyengir kuda di akhir kalimatnya.

" ya ya ya, udah pergi aja sana, ganggu pemandangan aja " jawab zea sok marah.

" weeek " rea-pun menutup pintu sepenuhnya dan berlalu pergi.

tinggallah zea sendiri seperti biasanya. zea kini sedang merasakan perasaan yang campur aduk, ada rasa gak sabar untuk memulai move on-nya, ada rasa takut untuk keluar rumah, ada rasa semangat yang membara, ada rasa takut yang membuat nyali menciut, ada rasa senang hingga ada rasa khawatir. semua perasaan yang ada akhirnya zea coba olah menjadi sebuah pengharapan.

" semoga ini menjadi langkah yang terbaik "