"Papah baru aja diangkat jadi kepala perusahaan menggantikan ayahnya Tommy. Dan ayahnya Tommy baru aja dipecat."
Rania yang mendengar hal itu pun tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, begitu juga dengan ibunya, Lestari yang saat ini tak dapat berkata apa-apa.
Aldy pun terkekeh. Ia melepaskan pelukan Rania dari lengannya dan berdiri, menatap tajam ke arah Bagus. "Udah puas lo, idiot tua?"
Bagus tak menjawab satupun hal yang Aldy katakan. Biasanya, ia akan marah jika seseorang menghinanya seperti itu. Tapi, kali ini, ia malah ketakutan melihat mata tajam Aldy.
"Awalnya, gue ngelakuin ini untuk lo, karena Rania pernah nyelamatin nyawa gue sekali. Jadi, seenggaknya, gue mau membalas dengan cara apapun yang gue bisa. Dan ternyata, orang yang gue bantu cuman lelaki idiot yang lebih mentingin kerjaannya ketimbang anaknya sendiri."
Aldy membuang kartu namanya ke lantai dan menatap Rania.