Dakkk ... Dakkk ... Dakkk ...
Pintu kamar mandi tempatnya berada terus saja berusaha didobrak dari luar.
Semakin lama Stephanie menunggu, semakin ia tenggelam di dalam rasa takutnya. Mungkin dalam kondisi biasa, Stephanie akan langsung pingsan jika menghadapi rasa takut seintens ini. Tentu saja, ia tahu bahwa saat pintu itu terbuka, maka ia tak dapat lagi hidup di dunia ini. Siapa yang tak akan merasa takut akan hal itu?
Namun, entah bagaimana, Stephanie masih belum pingsan dan kalah akan rasa takutnya. Sebaliknya, ia memiliki keinginan untuk melawan dan bertahan hidup meskipun ia sadar bahwa ia tak akan bisa melakukan apapun untuk melindungi dirinya sendiri.
Ia tak pernah berkelahi dengan siapapun secara fisik selama ia hidup.
Ia tak tahu apapun tentang pertahanan diri.