Aldy melangkahkan kakinya menuju ke lantai atas untuk mengambil ponselnya. Ia menghubungi Willy yang langsung diangkat. Terkadang Aldy juga heran dengan orang-orang di organisasinya. Kenapa setiap kali ia menelpon, entah itu Michelle ataupun Willy, mereka selalu mengangkatnya dengan cepat, seakan mereka tak pernah tidur sama sekali.
Mungkin hanya kebetulan.
"Ada apa, bos, pagi-pagi begini menghubungiku?"
"Lagi sibuk lo?"
"Mmm, tidak juga. Aku hanya sedang memandikan anjingku."
"Jadi lo lagi di rumah?"
"Yap. Ada yang bisa kulakukan untukku?"
Entah mengapa, Aldy merasa senang mengetahui bahwa Willy juga memiliki kehidupan yang normal sebagai seorang masyarakat biasa selain pekerjaannya di organisasi mafia. Mungkin semuanya juga memiliki kehidupan normal.
"Selain hape gue, lo bisa ngelacak posisi gue pake apa?"
"Hah? Kenapa kau menanyakan hal itu?"
"Jawab aja."