Sinar mentari pagi menyorot dari jendela kamar Maureen. Seperti biasa, setelah menyiapkan sarapan untuk mereka, Aldy kembali naik ke lantai atas untuk membangunkan Maureen.
Maureen mengangkat selimutnya hingga menutupi kepalanya untuk melindungi diri dari sorotan sinar mentari yang berasal dari jendela kamarnya saat Aldy membuka gorden.
"Bangun Reen."
"Bentaaaar ... "
Suara serak Maureen yang baru terbangun dari tidurnya itu memang selalu terdengar sangat menggemaskan bagi Aldy.
Aldy membuka selimut yang menutupi kepala Maureen itu dan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Maureen.
Cuppp ...
"Hm? ... "
Maureen perlahan membuka matanya sembari mengerutkan keningnya. Ia baru saja merasakan bahwa bibirnya dikecup.
Ya, Aldy baru saja mengecup bibirnya.
"Masih gak mau bangun?"
Maureen kembali menutup kepalanya menggunakan selimut. Ia bisa merasakan bahwa pipinya mulai memerah. "Kak Aldyyyy ... Jangan gitu ah."