"Eh, kenapa cara berjalan kamu pincang begitu?" Alif dan Alifah tersentak mendengar pertanyaan Eyang. Apalagi Alif, sebentar lagi lehernya pasti di gorok Eyang.
"Eyang jatuh dari tebing Eyang." Jawab Alif sambil menutup matanya, karena dia yakin apa yang ada di pikirannya sebentar lagi di wujudkan Eyang.
"Apa...!?" Teriak Eyang dan Mawar kompak. Mereka berdua terkejut mendengar jawaban Alif.
Setelah Eyang dan Mawar berteriak, sekarang giliran Alif yang berteriak sambil meringis menahan sakit akibat tang Eyang yang nakal.
"ARHHGGGG!!!!. Sakit Eyang" Alifah sangat senang melihat suaminya menderita. Bahkan dia tidak menyembunyikan senyum kesenangannya di hadapan Alif. Dia mendukung atas apa yang di lalukan Eyang pada cucu tersayangnya.
Terima kasih Eyang telah mewakili saya, kalau perlu buat cubitan Eyang berbekas. Ucap Alifah dalam hati. Sementara Alif meradang melihat senyum jahat istrinya yang dia perlihatkan secara terang-terangan.