"Apa kamu bisa meninggalkan Alifah demi saya?"
Deg.
Alif tidak pernah menyangka jika itulah permintaan Alifah. Mana mungkin dia bisa meninggalkan istrinya. Sementara posisi istri justru lebih tinggi dari seorang sahabat, meskipun sahabatnyalah yang lebih dulu dekat dengan dirinya. Apakah dia sanggup melakukan permintaan sahabatnya?
"Kenapa diam saja? Apa kamu tidak bisa melakukannya?" mulut Alif terkunci tidak menjawab. Mana mungkin dia bisa menjawab ya, atau pun tidak. Jika dia menjawab ya, itu artinya dia harus mengabaikan istrinya di depan umum apalagi di hadapan Sahabatnya, tapi jika dia mengatakan tidak, itu artinya dia menyakiti perasaannya sahabatnya. Jadi di manakah dia akan pilih?
"Apa begitu susahnya ya, kamu menjawab pertanyaan saya?" tanya Alifah sekali lagi, sedikit greget jika melihat Alif diam saja.
"Apa hukumannya jika saya mengatakan tidak bisa?"
*****