Usai makan malam yang terbilang cukup kemalaman, Julio dan Dewa kembali ke kamar masing-masing. Sedangkan Nindi, sejak bergabung dengan kedua putrinya, wanita itu lupa untuk kembali ke dapur menemani suami dan putranya makan malam. Nindi jelas keasyikan membongkar koper besar Julio yang isinya ternyata oleh-oleh untuknya dan si kembar.
Saat ini Julio sedang merebahkan diri di atas kasur setelah sebelumnya sempat membersihkan diri terlebih dahulu. Julio menatap lama pada langit-langit kamar. Ingatannya berputar pada kejadian tadi malam. Entah kenapa Julio sulit sekali melupakan kata-kata Cicil.
Julio sangsi. Bahkan sangat sangsi kalau hubungan mereka akan berjalan lancar. Menghela napas panjang, Julio mulai memejamkan mata. Memikirkan perkara dunia memang sangat memusingkan kepala.
Di tempat berbeda, Cicil tengah menatap kakaknya. Perempuan itu bimbang. Dia ingin bertanya, tapi masih ragu apakah kakaknya dapat memberi saran yang tepat atau malah dia diomeli.
"Kenapa?"
