Sebulan telah berlalu sejak insiden di ruangan Dewa. Hari ini adalah hari yang mereka tunggu-tunggu.
"Siap?" tanya Dewa pada Nindi yang kini tampak melamun di depan meja rias.
Nindi tersentak kaget saat sebuah lengan memeluknya. "Mas,"
"Kamu mikirin apa?" tanya Dewa mencium puncak kepala Nindi.
"Enggak ada. Ayo," ajak Nindi lalu berdiri dan melangkah sambil mengapit lengan Dewa.
Mereka menuju ke rumah sakit yang Dewa percayai untuk melakukan tes DNAnya dengan Aika. Di sana kebetulan beberapa teman Dewa berkerja dan Dewa lebih percaya kalau tidak akan ada yang curang.
"Apapun hasilnya, Mas harap kamu..."
"Aku gak papa. Aku siap," potong Nindi membuat Dewa tersenyum tipis.
Dalam hati Dewa sangat gugup dan waspada. Suara hatinya yang jahat berharap kalau hasil tes itu negatif.
Menghela napas, Dewa mengusap wajahnya dan mengelus lengan Nindi.