"Bunda!"
Nindi terlonjak kaget saat Celena berlari ke arahnya sambil menjerit lalu tertawa. Di belakangnya ada Celin yang ikut mengejar.
"Awas jatuh," tegur Nindi saat melihat Celena memanjat ke sofa lalu melewati sandaran sofa untuk terjun ke sebaliknya.
Nindi sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua putrinya yang begitu aktif. Nindi tadi sempat melamu mengingat pertemuannya dengan Tari di ruangan Dewa.
Ucapan Tari yang mengatakan Nindi terlihat tua membuatnya kepikiran. Nindi sedikit merasa itu benar karena bentuk tubuhnya kini tidak seperti dulu lagi. Sedangkan penampilan Tari jauh terlihat menawan.
Tidak! Nindi tidak mau mengakuinya. Dia tidak sudi mengakui Tari menawan. Amit-amit.
"Mbak," panggil Nindi saat Siti yang baru saja keluar dari kamar si kembar melewati ruang tengah.
"Ya, Nya?"