"Wanita itu...." jawab Dewa.
Dewa menatap lekat bola mata Nindi yang memancarkan kesedihan dan kekecewaan. Perlahan Nindi mendorong dada Dewa lalu mengusap sudut matanya yang meneteskan air.
Berakhir. Nindi hancur. Benar-benar hancur. Suaminya lebih memilih wanita lain dibandingkan dirinya. Sekurang itukah Nindi di mata Dewa? Semuanya Nindi berikan. Cinta, kasih sayang, kesetiaan, anak, seluruh hatinya bahkan jiwa dan raganya sudah Nindi berikan. Lalu sekarang apa?
Kalau Dewa benar-benar menginginkan ini semua berakhir, Nindi tidak mungkin menahannya.
"Aku ngerti," lirih Nindi sambil membuang muka.
Dewa kembali membuat Nindi terbaring di bawahnya. Wanita itu sepertinya semakin salah paham. Dewa mengecup bibir Nindi dengan kuat membuat Nindi meremas lengan Dewa.