Karena Kafka sudah pernah merayakan ulang tahun ke-1 tahunnya seminggu yang lalu, jadi bocah kecil itu sudah tahu harus melakukan apa. Yaitu menghembuskan napas pendeknya kuat-kuat sampai lilin padam.
"Yeee...." Nindi berseru riang membuat Kafka juga ikutan berseru dengan kedua tangan yang saling menepuk lucu.
"Mam," katanya menggapai kue sehingga jarinya kini menggenggam pinggiran kue ulang tahun. Nindi dan Dewa tertawa.
Seluruh lampu di rumah Dewa dan Nindi kembali menyala membuat Kafka menoleh pada lampu kamar di belakangnya.
"Hah?" Kafka keheranan lalu beralih menatap Dewa. "Dup, Yah...." katanya sambil menatap Dewa dengan mata bulat jernih miliknya.
"Iya, idup lagi lampunya," ujar Dewa tersenyum.
"Ayo di dalem aja," ajak Nindi berjalan masuk ke dalam kamar diikuti Dewa setelah menutup pintu kamar mereka.
"Pas kan, udah jam 12 lewat," ujar Nindi saat matanya menatap jam di dinding kamar.