Chereads / Hanya untuk Seorang teman / Chapter 10 - Hari yang paling gawat

Chapter 10 - Hari yang paling gawat

di hari Senin walaupun mereka sudah menyogok ku dengan makanan tapi aku masih tetap tidak bisa tenang dengan kebisingan ini saat mereka sedang bertengkar tiba tiba aku merasa pusing, saat itu tubuhku lemas tak berdaya, mereka yang awalnya sedang bertengkar tiba-tiba panik melihatku ya lemas tak berdaya disini.

Reita yang berteriak saking paniknya

"kakak kenapa ko tiba-tiba bisa begini"

"aduh Reita ga usah nanya udah tau orang sakit bukannya telepon rumah sakit"

" iya,iya aku telepon nih"

"buruan ini mah harus masuk UGD kalau sakitnya begini dan juga harus dioperasi buruan teleponnya"

hey aku ini cuma demam masa harus masuk UGD sama ruang operasi sih beberapa menit kemudian ambulance pun datang membawaku ke rumah sakit mereka berdua ikut masuk kedalam ambulance.

Hiroki yang khawatir terjadi sesuatu padaku ia tidak bisa melihat wajahku karena kasihan melihatku yang terbaring lemas tak berdaya.

sesampainya di rumah sakit aku diperiksa setelah diperiksa ternyata hanya demam saja aku pun dirawat selama beberapa hari, tapi pasien yang harusnya tenang karena sakit malah dibikin tambah sakit karena mereka berdua selalu berkelahi karena ingin menyuapi diriku sampai makanan itu tumpah ke lantai.

"Hiroki sini biar aku yang menyuapi kakakku"

"eits ga bisa aku kan suaminya jadi aku yang harus menyuapinya"

"kau kan hanya suami bukan orang tuanya jadi berikan padaku"

mereka yang tarik-tarikan makanan hingga makanan itu jatuh, bikin aku naik darah,

"hey kalian ini bisa diam tidak, kalian bukanya bikin orang sembuh malah tambah sakit, bisa gak sih kalian sehari aja gak bertengkar kalau kalian mau bertengkar di luar aja jangan disini.

aku pun mendorong mereka berdua keluar dari ruang pasien

"dengar ya toa masjid dan mulut emak-emak kalau kalian mau ribut mending jauh-jauh deh ntar kalau udah ga ribut baru boleh masuk lagi.