Hari Senin bulan Agustus tepatnya adalah hari ulang tahunku, aku ingin membeli sesuatu untuk mereka karena bagiku hari ini adalah hari spesial yang bisa di adakan 1 tahun sekali.
aku pergi ke supermarket yang jaraknya agak jauh untuk membeli bahan-bahan yang perlu dipersiapkan nanti malam, saat aku sedang berada di lampu merah aku menabrak seseorang yang membuat salah satu barangnya terjatuh kemudian orang itu berjalan pergi semakin menjauh dariku aku mengejarnya tanpa sadar saat itu lampu sudah menunjukkan warna hijau aku pun tertabrak hingga terpental beberapa meter.
bagian kepalaku berdarah hingga membuatku pingsan, saat aku bangun tiba-tiba aku sudah berada dirumah sakit, aku membuka mata yang masih setengah buram, saat itu aku mendengar ada seseorang yang memanggilku ketika penglihatan ku mulai terlihat jelas aku melihat Hiroki dan Reita mereka terlihat senang bahwa aku sudah sadar, katanya aku koma selama 1 bulan lebih hingga membuat mereka khawatir.
aku sangat sedih harusnya disaat hari di mana hari yang sangat spesial bagiku menjadi hari dimana aku harus terbaring dirumah sakit.
Hiroki dan Reita berbicara denganku tanpa henti
"hey bagaimana bisa kau tertabrak mobil" Reita
"aku hanya ingin memberikan barang seseorang dan tanpa disadari lampu merah sudah berubah menjadi warna hijau" Mizuki
"makanya lain kali kamu harus hati-hati" Hiroki
setelah perbincangan itu kami bertiga tertawa bersama karena menceritakan cerita lucu, di saat itu aku merasakan jantungku yang semakin melemah dan tiba-tiba aku langsung tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit, Reita dan Hiroki yang sangat panik melihat ku kemudian memanggil dokter untuk melakukan pemeriksaan, dokter pun datang ia menyuruh Reita dan Hiroki keluar ruangan, dokter langsung mengambil tindakan ia mengambil alat pemacu jantung, jantungku semakin melemah dan aku berfikir sudah tidak ada harapan kemudian aku terbangun dan bilang kepada dokter
"dokter tolong kasih surat ini ke mereka berdua, aku ingin mereka membaca surat.... ini"
kemudian setelah itu aku menutup mataku dan tak terbangun lagi aku pergi untuk selamanya.
dokter pun menyerah dan pasrah karena sudah tidak ada lagi yang harus ia tangani kemudian ia keluar dan memberikan surat itu kepada Reita dan Hiroki mereka berdua menerima surat itu dan membacanya dalam surat itu berisi
"Reita, Hiroki aku mohon kepada kalian ketika aku tiada kalian jangan bertengkar lagi ya, karena aku sudah muak melihat kalian terus bertengkar dan aku mohon rawat Yankumi dengan baik sampai ia tumbuh dewasa dan kata terakhir yang ingin aku katakan kepada kalian adalah jangan membuat keributan dirumah lagi ya, Selamat Tinggal Kalian berdua."
setelah membaca surat itu mereka berdua meneteskan air mata sambil menatap surat itu mereka tau bahwa diriku sudah tidak ada lagi.
mereka berdua berkata secara bersamaan,
"Ya kami tidak akan pernah bertengkar lagi, kami berjanji akan selalu merawat Yankumi sampai dewasa dan menjaga hubungan keluarga dengan baik"
"IYA, TITIP YA DADAH"