~Happy Reading~
"Eh apa kau melihat pertandingan kemarin?"
"Aku tidak sempat datang kemarin karena harus menyelesaikan pekerjaanku, apakah ada yang menarik pada pertandingannya?"
"Kau pasti menyesal karena tidak datang, apa kau tahu peserta bernama Gia dari kekaisaran kita?"
Tubuh Baojia membeku ketika mendengar nama 'Gia' terucap dari dua orang di sampingnya, ia meletakan cangkir tehnya dan mendengarkan percakapan mereka dengan seksama.
"Gia? Aku tahu, bukankah dia peserta yang menggunakan alat musik aneh saat bertanding?"
'Pertandingan? Apakah itu pertandingan bulan merah?' Baojia mengerutkan dahinya.
"Kemarin dia dilarang panitia untuk menggunakan alat musiknya tetapi itu tidak menghentikannya dalam pertarungan. Dia malah menggunakan suaranya untuk mengendalikan singa angin ungu!"
'Suara? Itu pasti dia!!!' Baojia mengepalkan tangannya di atas meja.
"Apa?!?!?! Bukankah itu magical beast tipe angin yang hebat bagaimana bisa dia mengendalikannya?"
"Aku tidak tahu, dia hanya bernyanyi dan tiba-tiba magical beast itu terlihat linglung kemudian menaati perintahnya. Sayang sekali kemarin kau tidak datang, suaranya benar-benar indah hingga membuat tubuhku bergetar ketika mendengarnya."
"Bernyanyi? Apakah suaranya sebaik putri kekaisaran kita?"
"Putri Jialin? Entahlah rumornya Sang Putri juga memiliki suara seindah burung."
Dia bukan Jialin!
Baojia ingin sekali meneriakan seperti itu, ia ingin semua orang tahu bahwa dia bukanlah Jialin tetapi orang asing yang mengambil alih tubuhnya!
Baojia mengambil pedangnya dan meletakan uang di atas meja kemudian pergi dari tempat makan itu, ia harus datang menemuinya untuk meminta penjelasan darinya. Dia tidak bisa membiarkan tubuh saudarinya disalahgunakan olehnya dan harus mencari cara untuk mengembalikan Jialin.
oOo
Keesokan harinya.
Baojia duduk di bangku penonton dengan mata terfokus ke area pertarungan, ia memilih tidak menduduki kursi khusus yang di sediakan kekaisaran untuk golongan atas karena ia ingin berbaur.
Walaupun usia Baojia memenuhi syarat untuk mengikuti pertandingan ini tetapi dia tidak bisa ikut karena tingkat kultivasinya sudah berada di King Realm. Aturan pertandingan bulan merah tidak bisa di ubah dan hanya mengizinkan kultivator dibawah King Realm yang berusia 17 tahun sampai 25 tahun. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan generasi muda dan menjaga keadilan dalam pertandingan.
Baojia melipat tangannya di depan dada dan menatap gadis muda yang memasuki area pertempuran, entah mengapa ia merasa familiar dengannya walaupun wajahnya tidak pernah ia lihat sama sekali.
oOo
Gia memasuki area pertempuran dan melihat pemuda kurus dengan pakaian putih sambil membawa kipas. Saat melihatnya ia teringat dengan anak buah Raja Hantu yang bernama Meifu karena penampilanya yang sedikit mirip dengannya apalagi dia membawa kipas yang menunjang penampilannya.
Meifu selalu mengenakan hanfu cantik dengan tatanan rambut feminim seperti perempuan. Auranya tidak memancarkan maskulin sama sekali tapi lebih condong ke arah cantik hingga dia merasa kalah sebagai perempuan.
(Hanfu = Pakaian tradisional china)
"Namaku Di Shi dari Kekaisaran Zheng Yi." Di Shi menutup kipasnya kemudian menangkupkan tangannya untuk memperkenalkan diri.
"Namaku Gia dari Kekaisaran Xue Ying."
Di bangku penonton Baojia membelalakan matanya ketika mendengar namanya, apakah dia Gia yang mengambil tubuh saudarinya? Tapi mengapa wajahnya sangat berbeda?
"Pertandinganmu kemarin cukup mengejutkan karena kau bisa mengambil alih kendali magical beast dari masternya, aku tidak tahu bagaimana nona melakukan hal tersebut, apakah kamu bersedia memberitahuku?" tanya Di Shi sambil tersenyum miring.
Gia hanya menatapnya datar, tipe orang seperti Di Shi adalah menggunakan kata-kata manis sebagai rayuan apalagi ditunjang dengan wajah tampannya. Sayangnya itu tidak berpengaruh pada Gia karena di dunianya dulu banyak bertebaran artis dan model tampan, apalagi dia tidak bisa dibandingkan dengan Xiuhuan.
Pipi Gia terasa panas ketika memikirkan pria itu, dia tidak tahu bagaimana bisa ia memikirkannya di tengah pertandingan ini.
Di Shi yang melihat pipi Gia yang memerah, menyeringai karena mengira dia jatuh dalam pesonanya. Memang tidak ada wanita yang bisa lepas dari jerat pesonanya.
Wasit menyela di antara mereka karena pertarungan akan di mulai. "Kalian bebas bertarung, selama ada yang keluar dari area atau menyatakan menyerah maka pemenangnya sudah di tentukan."
Di Shi menyeringai dan mengangguk mengerti, sedangkan Gia mengangguk kecil dan menatapnya datar.
Gia telah melihat pertarungan Di Shi sebelumnya, dia harus berhati-hati dengannya karena Di Shi memiliki elemen cahaya. Dengan ruang terbuka dan matahari bersinar cerah akan membuat Di Shi berada di awan, apalagi cahaya memiliki unsur kimia kompleks yang sedikit sulit ia manipulasi jika cahaya itu milik seorang kultivator.
Dia pernah membaca sebuah artikel di internet mengenai cahaya dalam tubuh manusia, bahwa sudah sejak lama tubuh manusia memancarkan radiasi cahaya. Seorang ilmuwan meneliti soal bioluminescence, yang merupakan kemampuan tubuh manusia memancarkan cahaya.
Sang ilmuwa percaya bahwa bioluminescence tersebut dihasilkan oleh molekul kecil bernama fluorofor yang memanfaatkan foton setelah interaksi dengan elektron yang dilepaskan oleh respirasi sel. Apalagi di dunia ini memiliki energi qi yang meningkatkan kemampuan manusia sehingga cahaya yang dihasilkan oleh tubuh pasti lebih besar.
Dia harus berhati-hati!
"Mulai!"
Tanda dari wasit telah di mulai, Gia mengeluarkan pedang dari cincin ruangnya dan menatap Di Shi tajam.
"Kita telah melihat pertarungan masing-masing dan pastinya kau tahu aku memiliki elemen cahaya," ucap Di Shi sambil menutupi mulutnya dengan kipas. "Sayangnya kita bertarung di hari yang cerah."
Mendengar perkataannya Gia tidak pesimis. "Kau benar, aku sangat berharap hari ini mendung."
"Gia berusia antara 18 sampai 20 tahun, dapat mengendalikan elemen angin dan membuat ilusi untuk mengendalikan targetnya. Menggunakan suara untuk menghantarkan tekniknya juga seorang summoner," kata Di Shi menjelaskan informasi mengenai Gia yang telah ia analisis.
"Dan ada kemungkinan kau memiliki elemen lain." Di Shi sangat yakin dengan pendapat ini karena tidak mungkin Gia mengendalikan sesuatu hanya dengan elemen angin.
"Ho .... matamu sangat jeli," ucap Gia tajam, ia tidak menyangka Di Shi dapat menebak bahwa ia menggunakan ilusi untuk mengendalikan magical beast. Apalagi perkataannya yang benar bahwa ia memanfaatkan suara untuk melancarkan tekniknya. Namun, sayangnya Di Shi salah mengenai elemennya, ia hanya memiliki satu elemen yaitu unsur kimia.
Sebuah elemen yang bisa mengendalikan apapun!
Di Shi melihat seringaian Gia, ia tidak tahu apa yang di pikirkannya padahal dia sudah merinci kemampuannya. "Sepertinya kamu memiliki trik di lengan baju."
(Trik di lengan baju = Kartu AS/teknik tersembunyi/cadangan)
"Aku tidak suka basa-basi." Gia mengeratkan cengkraman pedang di tangannya. "Lebih baik kita mulai saja!"
Di Shi menarik kipas dari depan mulutnya dan menciptakan perisai cahaya di depannya karena melihat Gia melesat ke arahnya.
Gia mengubah arah pergerakannya dan bergerak ke samping, dia tidak bodoh menyerang langsung ke perisainya karena dia belum memanipulasi unsur kimia yang terkandung dalam cahaya.
"Menyerangku dari samping?" Di Shi mendecakan lidahnya kemudian melancarkan serangan ke arah Gia.
Gia segera melompat mundur untuk menghindari serangannya.
"Sepertinya kau takut terkena serangan cahayaku."
Tentu saja Gia harus menghindarinya, cahaya adalah sebuah materi yang tak tentu dan memiliki unsur kimia yang cukup kompleks. Dia tidak bisa begitu saja menerima serangan itu sebelum dia mengevaluasi unsur kimia di dalamnya.
"Kurasa ini giliranku." Di Shi berlari ke arah Gia sambil tangannya mengambil jarum kecil yang ia selipkan diantara jarinya.
Berdasarkan pengamatannya, Gia memanfatkan sebuah gelombang suara untuk melancarkan serangannya oleh sebab itu ia harus membuat suaranya tersegel dengan racun agar dia tidak bisa melawan. Di Shi menyeringai dan tubuhnya mengeluarkan cahaya terang yang menyilaukan, ia segera melemparkan jarumnya ke arah Gia selagi dia tidak fokus dalam pertarungan.
Gia menutup matanya sejenak karena cahaya silau tersebut, tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang menusuk lehernya dan membuat lehernya sakit seolah terbakar, ia mencengkram lehernya dan menemukan jarum yang menancap di sana.
"Ka... uuu..." Suara Gia terbata-bata seolah ia kehilangan suara. "Raaa .... rac...unnnn?"
Seringaian Di Shi semakin melebar melihat efek racunnya segera bekerja. Ia menggunakan racun haomin yang berasal dari tanaman shaowen dan getah zhusan yang di olah dengan teknik khusus sehingga menghasilkan sebuah racun yang dapat menyegel suara seseorang untuk sementara.
"Sekarang tanpa suaramu kau tidak akan bisa bertarung lagi hahahahaha ...."
oOo
"Bocah ini cerdik juga untuk menggunakan racun agar Gia tidak bisa bersuara, aku penasaran bagaimana dia melawan sekarang hahahahaha ...." Elder Feng tertawa di atas penderitaan Gia.
"Kekuatannya memang bersumber dari suara, entah dia menghasilkan dari bermain musik atau bernyanyi, aku tidak tahu ada elemen unik seperti itu," ucap ketua Shi.
"Sepertinya kalian suka sekali melihat Gia terdesak?" Elder Yu melirik mereka berdua.
"Tidak ... tidak ..." Elder Feng mengibaskan tangannya. "Hanya saja gadis ini unik dan selalu mengejutkan kita, aku penasaran bagaimana dia menghadapi keadaan sekarang."
"Gia memang gadis yang misterius dan memiliki akal cerdik untuk menyelesaikan masalahnya, bahkan ketika dia terdesakpun ia segera membalikan keadaan," kata Pangeran Wenxiao berpendapat.
"Angin, api, suara, summoner, ilusi, aku tidak tahu apalagi yang akan dia keluarkan," kata ketua Shi.
"Dia adalah bibit bagus untuk dikembangkan, aku penasaran siapa yang mengajarinya selama ini."
oOo
Xiao Bai menjalar ke lengannya dan khawatir dengan keadaannya, ia ingin Gia menggunakannya untuk melawan Di Shi.
Gia menggelengkan kepalanya, ia adalah orang berprinsip yang tidak akan melawan orang tangan kosong menggunakan belati. Prinsip itu telah mengakar kuat dalam dirinya sejak menjadi agen bayaran.
Di Shi melihat Xiao Bai yang berada di tangan Gia, ia tersenyum merendah seolah mengejeknya. "Kau bisa menggunakan magical beastmu untuk melawanku."
Gia mengepalkan tangannya ketika merasakan tatapan seperti itu, ia paling benci jika ditatap remeh orang lain apalagi itu mengingatkannya dengan orang yang telah membunuhnya.
Gia berdiri dan mencengkram pedangnya, persetan dengan kehati-hati terhadap elemen cahayanya. Ia harus mengalahkan orang sombong ini untuk membuktikan bahwa dia bukanlah orang yang lemah.
Gia melangkahkan kakinya dan perlahan semakin cepat hingga hanya kilatan yang terlihat, ia mengarahkan pedangnya ke arah Di Shi dan menggunakan teknik pedang yang telah ia pelajari dari buku di istana kegelapan Raja Hantu. Dia harus berterima kasih padanya karena memberikan teknik itu.
Di Shi membelalakan matanya tidak menyangka Gia akan menyerangnya, ia kira setelah berhasil menyegel suaranya maka Gia akan kehilangan semangat bertarung melawannya sehingga ia bisa mengalahkannya dengan mudah.
Di Shi menggunakan kipasnya untuk menghalau serangan Gia, mulutnya merapal mantra dan bersiap mengeluarkan tekniknya.
"Light Technique – Blessing from the Sky."
Gia dengan cepat melompat mundur untuk menghindarinya, tangannya terasa panas karena serangan itu berhasil mengenai tangannya. Untung saja ia menggunakan sunblockyang dapat melindungi kulitnya dari sinar matahari sehingga serangan cahaya Di Shi tidak terlalu berdampak pada kulitnya.
Tunggu sebentar!
Cahaya matahari?
SINAR ULTRAVIOLET!
Gia mengangkat kepalanya dan melihat matahari yang bersinar terang, matanya menyipit karena silau cahayanya. Benar! Kenapa tidak terpikirkan untuk menggunakan cahaya matahari untuk melawan elemen cahaya Di Shi, ia bisa menggunakan prinsip racun melawan racun!
Karena sumber cahaya terbesar di bumi adalah MATAHARI! Apalagi cahaya matahari mengandung sinar ultraviolet yang berdampak buruk pada manusia.
Jika bumi tidak di lindungi oleh lapisan ozon mungkin kepunahan manusia akan terjadi karena dampak sinar ultraviolet sangat buruk pada manusia tanpa adanya pelindung. Biasanya ia menggunakan produk SPF untuk melindungi dirinya dari sinar ultraviolet sebelum beraktifitas di luar ruangan, ia rutin menerapkannya di kulitnya agar tidak terbakar dan mengalami penuaan dini.
(SPF = Sun Protection Factor)
Tapi bagaimana memanfaatkan sinar ultraviolet dalam cahaya matahari jika lapisan ozon melindungi bumi?
Pandangan Gia kosong seolah dirinya tidak ada di sana dan membuat Xiao Bai mengkhawatirkanya. Ia menggeliatkan tubuhnya agar menarik perhatiannya.
Gia merasakan pergerakan Xiao Bai dan segera kembali kedalam kenyataan, ia tersenyum dan mengelusnya mengapresiasi usaha Xiao Bai. Tiba-tiba Gia membelalakan matanya ketika menyadari pergerakan energi samar ketika ia menggerakan tangannya, ia menatap Xiao Bai dan langsung memberinya ciuman karena tingkah lucunya membantunya menyelesaikan masalahanya.
Ia memang tidak bisa memanfaatkan suaranya untuk memanipulasi unsur kimia di udara tetapi ia bisa menari untuk menggerakan unsur kimia. Ia harus berterima kasih pada Xiao Bai karena pergerakannya membantunya menyadari bahwa ia bisa menggerakan unsur kimia.
Di Shi menatap bingung ke arah Gia yang tertawa tanpa suara bersama magical beastnya, sebenarnya rencana apa yang ia rencanakan untuk melawannya? Dan entah mengapa ia memiliki firasat buruk.
Gia menatap Di Shi dan memberinya senyum percaya diri, ia melepaskan sepatunya dan segara menggantinya dengan sepatu balet dari cincin ruangnya. Lihat saja dia akan menari dan membuat elemen cahaya yang ia banggakan runtuh dengan cahaya matahari!
Aku mengikuti kata hatiku
Entah bagaimana sepertinya selalu tahu
Dan saat aku menari
Kakiku bermimpi
Aku menutup mataku dan melepaskannya
Walaupun dia tidak bisa bernyanyi dengan suaranya tetapi dia masih bisa bernyanyi di dalam hati sambil menggerakan tubuhnya untuk menari. Tubuhnya dengan lentur bergerak sambil memejamkan matanya, ia tidak takut jika Di Shi menyerangnya karena walaupun menutup mata ia masih bisa merasakan keadaaan sekitar.
Perasaan Di Shi semakin kuat ketika melihatnya malah menari ditengah pertarungan ini.
Musik mengalir melaluiku
Dan kemudian aku tahu aku akan baik-baik saja
"Apa yang dia lakukan? Kenapa malah menari?" Baojia sangat bingung dengan perilaku Gia yang tidak tepat padahal dia tengah bertarung.
Sedangkan penonton lain juga bingung melihat Gia yang tiba-tiba menari tanpa iringan musik.
Dengarkan detak jantungmu
Terus menari, Terus menari, Bersinar seterang bintang
Teruslah menari, Teruslah menari, karena menari adalah diriku
"Sebenarnya apa yang dilakukannya?" Yu Shen mengangkat sebelah alisnya bingung.
"Kurasa dia tengah mengendalikan sesuatu di udara," kata Yu Ren berpendapat.
"Menggerakan sesuatu di udara?"
Yu Ren mengangguk dan menjelaskan. "Karena aku memiliki elemen angin aku menyadari bahwa selama Gia melancarkan serangan terjadi fluktuasi energi samar di udara."
(Fluktuasi = Gejala yang menunjukan naik-turun atau goncangan)
"Dan aku yakin elemennya bukanlah angin," kata Yu Ren yakin.
Aku mengejar langit
Di situlah aku ingin pergi
Aku menutup mata
Untuk melihat lebih jelas
Semakin sedikitku berpikir semakin aku tahu.
"Lagi lagi gadis ini mengejutkan kita, bahkan sempat-sempatya dia menari dalam pertarungan." Ketua Shi mendesah sambil menggelengkan kepalanya.
"Kurasa aku sudah menebak siapa pemenang dari pertarungan ini," kata elder Yu sambil menyesap tehnya.
Musik mengalir melalui saya
Dan kemudian saya tahu saya akan baik-baik saja
Dengarkan detak jantungmu
Gia tiba-tiba melompat dan mendarat dengan tumpuan kakinya, ia dengan leluasa bergerak menghindari serangan Di Shi sambil terus bernyanyi di dalam hati.
Dengarkan detak jantungmu
Terus menari, terus menari
Bersinar seterang bintang
Teruslah menari, teruslah menari, karena menari adalah diriku
Tangannya menggandah ke langit dan perlahan menguraikan lapisan ozon di tengah area pertarungan, ia akan menguraikan sedikit lapisan ozon agar sinar ultraviolet dapat lewat sehingga bisa ia kendalikan.
Warna di luar garis
Aku mengubah semua sajak
Aku tersandung dan tersandung lagi, lagi
Di Shi menggertakan giginya karena Gia berhasil menghindari serangannya, ia harus mengalahkannya dengan cepat sebelum firasat buruknya terjadi. Bahkan ia mencampurkan racun darahnya dalam serangan, ia tidak perduli jika orang-orang mengecapnya menggunakan cara licik.
Tapi setidaknya langkah-langkah ini milikku
Ketika aku jatuh aku bersinar
Aku tahu perasaan ini akan menuntunku
Ke hari esok yang cerah
Yaaaaaaaaaa
Ada hal kecil yang jarang diketahui manusia, sebenarnya ditemukan ozon di sistem kekebalan tubuh manusia yang terbentuk dari perubahan molekul oksigen berenergi tinggi dan antibodi yang digunakan untuk menghilangkan bakteri dan jamur yang masuk ke dalam tubuh.
Dan dia akan menggunakannya untuk mengeluarkan racun ditubuhnya sekaligus melindungi dirinya dari dampak buruk sinar ultraviolet.
Dengarkan detak jantungmu
Terus menari, terus menari
Bersinar seterang bintang
Terus menari, terus menari
Tiba-tiba suara Gia kembali dan dia bernyanyi dengan keras hingga mengejutkan semua orang.
Dengarkan detak jantungmu
Terus menari, terus menari
Di Shi membelalakan matanya karena Gia berhasil menghilangkan racunnya tanpa penawarnya. Racun haomin adalah racun yang diciptakan saktenya dan hanya anggota tertentu yang mengetahui penawar racunnya. Bagaimana bisa Gia dapat menghilangkan racun tanpa penawar?!?!?!?!
Bersinar seterang bintang
Terus menari, terus menari
'Karena menari adalah diriku
Menari adalah diriku
(Rachel Bearer – Keep on Dancing ost Barbie in the Pink Shoes)
Di Shi merasakan kendalinya terhadap elemen cahaya semakin melemah, ia bahkan merasa kulitnya terbakar hingga membuatnya meringis kesakitan. Tidak pernah ia mengalami hal ini selama menggunakan elemen cahaya.
Gia mengangkat tangannya dan menggerakan cahaya matahari yang telah ia manipulasi, untung saja dia berhasil membuka sedikit lapisan ozon sehingga sinar ultraviolet c dapat lolos dan bisa ia kendalikan. Sekarang Di Shi akan merasakan kekuatan dari sinar ultraviolet.
"Aaakkkhhhhhh ....." Di Shi berteriak kesakitan ketika sinar ultraviolet langsung mengenainya bahkan perisai cahaya yang ia gunakan tidak bisa menghalau sinar itu.
Tentu saja hal itu percuma karena yang bisa menghalang sinar ultraviolet adalah lapisan ozon.
Gia menyeringai dan menolehkan kepalanya ke arah wasit. "Sepertinya pemenangnya bisa di tentukan."
Wasit menelan ludahnya berat ketika merasakan tatapan Gia, ia melihat Di Shi yang memiliki kulit kemerahan dan pingsan karena tidak sanggup menahan dampak buruk sinar ultraviolet.
"Pemenangnya adalah Gia dari Kekaisaran Xue Ying."
-TBC-
Pojok pengetahuan
Sinar ultraviolet (UV) adalah radiasi gelombang elektromagnetis yang berasal dari matahari. Jenis-jenis sinar ultraviolet.
1. UVA, 95 % dari sinar ultraviolet yang mencapai bumi adalah sinar UVA. Sinar ini dianggap sebagai sinar ultraviolet yang paling kuat yang dan mampu menembus awan serta kaca bahkan ketika cuaca mendung dan hujan.
2. UVB, sinar UVB dapat diserap oleh awan dan tidak dapat menembus kaca, namun paparannya hanya menjangkau lapisan epidermis kulit yang dapat menyebabkan kulit memerah, perih dan terbakar.
3. UVC, sinar ultraviolet yang paling berbahaya bagi kulit. Namun, sinar UVC tidak dapat menembus lapisan ozon sehingga sinar ini tidak bisa mencapai permukaan bumi. Sinar UV inilah yang digunakan Gia untuk melawan Di Shi.
Oleh karena itu kalian harus menjaga lapisan ozon agar bisa melindungi bumi ini dari sinar ultraviolet. Jangan melakukan kegiatan yang dapat merusak lapisan ozon sehingga menyebabkan sinar UVC masuk ke permukaan bumi dan menyebabkan dampak buruk bagi kehidupan.
Dampak buruk sinar ultraviolet :
1. Penyebab terjadinya kanker kulit.
2. Dapat membakar kulit.
3. Mempercepat proses penuaan dini.
4. Merusak sistem kekebalan tubuh.
5. Memicu kerusakan mata.
6. Tubuh menjadi dehidrasi
7. Menyebabkan bengkak pada beberapa bagian tubuh.
Untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet kalian bisa menggunakan produk SPF (Sun Protection Factor). SPF dalam sebuah produk pelindung matahari akan melindungi kulit kalian dari sengatan matahari.
Angka SPF dalam sebuah produk adalah penentu seberapa lama kalian berada di bawah sinar matahari tanpa pelindung. Misalkan, jika dalam 15 menit sudah merasa terbakar, dengan menggunakan SPF10 akan memperpanjang waktu 10 kali lipat lebih lama sebelum terbakar.
15 menit x 10 = 150 menit alias 2,5 jam
15 menit x 30 = 300 menit alias 5 jam (SPF30)
Semakin tinggi angka SPF tidak mengindikasi seberapa kuat perlindungan, SPF10 melindungi sama baiknya dengan SPF30 dan SPF50 sekalipun. Tingkat SPF tinggi akan memblokir lebih banyak UVB, namun tidak menyediakan 100% proteksi dari resiko kulit gosong.
Namun, SPF tinggi mampu memberikan perlindungan lebih baik dari resiko kerusakan kulit jangka panjang. Sedangkan SPF kecil kalian harus sering mengaplikasikan ulang untuk memperlama waktu beraktivitas di bawah sinar matahari.
Kalian bisa menggunakan suncreen atau sunblock untuk aktivitas di bawah sinar matahari agar melindungi kulit kalian dari radiasi sinar ultraviolet.
Sumber : nose.co.id dan hallosehat.com