~Happy Reading~
Xiao Bai menatap Gia yang tengah melatih suaranya untuk bernyanyi, suaranya sangat merdu dan dia menyukainya. Selain memiliki energi yang enak ternyata mate masternya sangat ahli bernyanyi dan dia tidak menyesal mengikutinya.
Xiao Bai berbaring di meja dengan cakar kecilnya menompang kepalanya, ekornya bergoyang-goyang mengikuti irama nyanyiannya dan mulutnya terbuka mengeluarkan raungan kecil seolah ingin berduet dengannya.
Gia menghentikan nyanyiannya dan menatap Xiao Bai, dia tidak tahan dengan kelucuan Xiao Bai dan ingin memeluk dan menciumnya karena sangking gemasnya. Untung saja Xiuhuan tidak ada disini dan dia tidak akan menghadapi segentong cuka yang tumpah itu.
(Cuka = Cemburu)
Tanpa menahan diri dia langsung memeluk Xiao Bai dan memberinya ciuman bertubi-tubi. "Xiao Bai ah kamu sangat menggemaskan cup ... cup ... cup ..."

(Anggap aja warnanya putih)
Xiao Bai hanya terkekeh menikmati perlakuannya dan membalasnya dengan raungan kecil.
"Maaf telah mengganggu latihanmu." Gia melirik kertas di samping Xiao Bai dan cat tinta yang masih basah.
Gia sedang mengajari Xiao Bai menulis dan membaca selama beberapa hari ini agar mempermudah komunikasi antara mereka, karena Xiao Bai hanya bisa bertelepati dengan masternya. Gia tidak ingin hanya Xiao Bai yang mengerti dirinya tetapi ia juga ingin mengerti Xiao Bai juga.
"Ini." Gia menyerahkan kuas pada Xiao Bai.
Xiao Bai menerimanya dan menggigitnya, lagipula cakarnya cukup kecil dan tidak bisa memegang kuas.
"Ini artinya 'Xiao Bai sedang makan' coba tuliskan seperti ini." Gia mempraktekkannya terlebih dahulu agar Xiao Bai mengerti.
Mendengar kata makan, ekor Xiao Bai langsung terangkat tinggi dan matanya memelas meminta belas kasihan, ia menggerakan ekornya ke perut dengan gerakan memutar menandakan bahwa dia tengah lapar.
Gia terkekeh melihat perilaku Xiao Bai, dia mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Xiao Bai. "Aku akan memberimu makan setelah menyelesaikan ini," tunjuknya pada kertas.
Dengan penuh semangat Xiao Bai mempelajari tulisan Gia dan menulisnya ulang, hasil tulisannya memang tidak bagus apalagi dia menggunakan kuas dengan menggigitnya, tetapi itu sudah cukup selama mereka bisa saling berkomunikasi.
Xiao Bai meletakan kuas di samping, dan mengigit pelan kertas kemudian menyerahkannya pada Gia.
Gia menerimanya dan mengecek hasil kerja Xiao Bai, dia tersenyum puas karena hasil kerjanya mulai membaik. "Coba tulis di kertas beberapa pertanyaan yang akan ku ajukan." Sudah saatnya Gia mengetes Xiao Bai.
Xiao Bai mengangguk dan mengambil kuasnya kembali.
Gia berpikir sejenak untuk pertanyaan apa yang akan ia ajukan. "Hmmm .... siapa namamu?"
Xiao langsung menulis namanya di kertas dan Gia mengangguk senang.
"Apa makanan kesukaanmu?"
Dengan jujur Xiao Bai menuliskan energi Gia yang menjadi favoritnya lagipula dia sudah bosan memakan energi masternya.
"Apa yang kau lakukan ketika bosan?"
Tentu saja Xiao Bai menjawab bermain, namun dia tidak menjelaskan bermain seperti apa karena terlalu banyak permainan yang dia mainkan. Contohnya, bermain petak umpet dengan anak buah Raja Hantu, pura-pura jadi monster, bersembunyi untuk mengejutkan orang lain dan yang menjadi favoritnya adalah bermain kejar-kejaran.
Gia mengerti Xiao Bai masih kecil dan wajar jika ia suka bermain. "Apa yang tidak kau sukai?"
Xiao Bai menulis di kertas dan mengatakan bahwa dia tidak suka ketika seseorang mengambil bagian tubuhnya.
Gia hanya menggaruk hidungnya yang tidak gatal dan dia merasa malu karena perbuatannya dulu.
"Ehmmm .... selanjutnya, bagaimana pendapatmu tentang Xiuhuan?" Pipi Gia memerah ketika memikirkan pria itu.
Xiao Bai diam sejenak memikirkan masternya, sebenarnya dia sedikit bingung mendiskripsikannya.
Gia menatap tulisan Xiao Bai dan ingin tertawa, Xiao Bai menuliskan di kertas bahwa Xiuhuan adalah orang yang pelit, licik, tidak tahu malu, pemalas, tak masuk akal dan sifat buruk lainnya. Ia setuju dengan pendapat Xiao Bai.
Namun, Xiao Bai menulis di kertas baru, dan dia menjelaskan bahwa di balik sifat buruknya ia memiliki sifat baik tetapi sulit mengungkapkannya. Pernah suatu hari ketika ia sakit karena belum lama menetas dari telur, masternya merawatnya selama beberapa hari dan terus memberinya energi agar bertahan hidup. Ia tidak beristirahat dan terus menjaganya hingga membaik walaupun itu membuat energinya terkuras dan dia butuh waktu agak lama untuk mengembalikan energinya.
Xiao Bai sangat senang dan merasa bahwa masternya adalah pemilik terbaik di dunia. Dia tidak pernah membatasinya dan membiarkannya melakukan apa yang ia suka dan jika ia lelah atau lapar maka masternya akan memberi energinya.
Pandangan Gia menjadi teguh ketika membaca tulisan Xiao Bai. "Dia memang sulit sekali mengungkapkan sifat baiknya." Gia mengelus kepala Xiao Bai. "Aku harap dia segera kembali."
"Aku ... "
"Merindukannya..."
oOo
Yu Ren berada di tempat peserta kekaisarannya sambil melambaikan tangan ke arah Gia yang memasuki area pertertarungan. Di sampingnya, Yu Shen memberi senyum ramah padanya.
"Aku tidak mengira dia akan ikut serta," ucap Yu Shen.
Yu Ren tersenyum dan duduk di bangkunya. "Aku juga, dia memiliki banyak hal yang mengejutkan."
"Kurasa ia akan menjadi lawan yang tangguh." Setelah melihat dua pertandingan Gia, Yu Shen merasa dia bukan orang biasa.
"Ya, dia adalah lawan yang tangguh dan aku sangat ingin bertarung dengannya."
Yu Shen memandang adiknya dengan lembut, jika mereka berdua berada di pertarungan yang sama dia berharap Yu Ren dapat mengalahkan Gia. Dengan begitu dia bisa membuktikan di depan ayah mereka bahwa dia bukan sebuah boneka yang bisa seenaknya dikendalikan. Seandainya dia memiliki posisi besar di klannya, dia sangat ingin membantu adiknya keluar dari perjodohannya.
"Ah bukankah itu singa angin ungu?" Yu Ren berseru sambil menunjuk lawan Gia.
Yu Shen melihat ke area pertempuran dan melihat seorang laki-laki yang mengenakan seragam dari sekolah shixu dengan singa angin ungu di sisinya.
Sekolah shixu adalah sekolah khusus untuk summoner, mereka mengajarkan berbagai ilmu pemanggilan baik pemanggilan hewan, senjata ataupun benda tertentu. Sekolah ini memiliki reputasi baik di Benua Tianzi karena semua master summoner hebat berasal dari sekolah ini. Untuk memasuki sekolah ini tidak terlalu sulit, yang penting bisa melakukan teknik pemanggilan maka akan langsung diterima di sini. Namun, untuk bertahan di sini mereka harus melakukan berbagai misi agar mendapatkan poin yang bisa murid gunakan untuk kebutuhan hidup.
Sedangkan singa angin ungu adalah jenis singa yang memiliki elemen angin, umumnya singa ini dapat tumbuh hingga menjadi magical beast kelas B, sangat jarang ditemukan yang berhasil menjadi kelas A. Singa ini cukup langka dan harus mengikat kontrak ketika masih kecil karena jika sudah dewasa akan sulit menjinakannya karena sifat liarnya.
Gia memandang singa ungu besar di depannya yang terkenal mendapatkan julukan Sang Raja Hutan. Ia telah membaca dalam buku bahwa magical beast ini sangat cepat dan memiliki kekuatan cakar yang hebat, dia harus memutar kepalanya untuk mengalahkannya.
Xiao Bai menjalar ke lengannya dan berhenti di telapak tangannya, dengan cakar kecilnya dia menulis sesuatu di telapak tangan Gia agar mengerti.
Gia sedikit tersentak merasakan pergerakan Xiao Bai, ia mengangkat tangannya dan pura-pura menyelipkan rambut di telinganya. "Kamu yakin?" bisiknya pelan.
Xiao Bai mengangguk dan menulis lagi, ia mengatakan bisa menyembunyikan cakarnya agar tidak ada yang mengetahui bahwa dia seekor naga.
Gia sedikit ragu menggunakan Xiao Bai dalam pertarungan ini, dia adalah seekor naga legendaris dan ia tidak ingin ada orang lain yang mengetahuinya. Namun, jika dipikirkan sekali lagi ia memang akan kesulitan melawan singa angin ungu karena pergerakannya yang cepat sehingga ia tidak bisa berkonsentrasi ketika bernyanyi.
Xiao Bai menulis lagi dan mengatakan dia harus percaya padanya.
Gia menghela nafas dan akhirnya menyetujuinya, Xiao Bai adalah naga murni yang memiliki darah kuno di tubuhnya, jika magical beast bisa melawannya maka tidak ada kesempatan menang darinya. Walaupun tidak akan menjadi hasil usahanya sendiri, Gia tidak bisa memungkiri bahwa ia membutuhkan bantuan Xiao Bai.
"Baik."
Xiao Bai tersenyum senang dan segera menyembunyikan cakarnya, tidak ada anggota tubuh lain yang perlu ia sembunyikan karena dia masih kecil sehingga bagian tubunya yang lain belum tumbuh sempurna. Lagipula masternya juga mencabut kumis sebelahnya karena katanya tidak enak melihatnya hanya memiliki satu kumis jadi lebih baik tidak ada sekalian. Padahal kumis itu membutuhkan 5 tahun untuk tumbuh.
"Namaku Gia dari Kekaisaran Xue Ying." Gia menangkupkan tangannya memperkenalkan diri.
"Li Minju dari sekolah shixu dan ini Fuli, magical beastku," tunjuknya pada singa di sampingnya. "Kuharap kau tidak keberatan jika aku bertarung dengan patnerku."
Gia tersenyum dan membalasnya. "Aku tidak keberatan, lagipula aku juga memiliki patner."
Wasit yang berada di tengah mereka sebenarnya ingin mengatakan bahwa Li Minju tidak boleh menggunakan magical beastnya karena Gia sudah di larang menggunakan alat musiknya agar pertarungan adil. Namun, dia tidak menyangka gadis itu memiliki patner juga untuk melawan Li Minju dengan magical beastnya, apakah dia seorang summoner juga?
"Selama salah satu dari kalian keluar atau menyatakan menyerah maka pemenangnya akan di tentukan." Tidak ada batas waktu bertarung lagi setelah babak ketiga kemarin, para peserta bisa bebas bertarung.
"Kalian siap?"
Mereka berdua mengangguk.
"Mulai!" wasit langsung pergi dari mereka.
Gia mengulurkan tanganya dan keluarlah hewan kecil panjang seperti ular. "Xiao Bai lawan dia!"
oOo
"Xiao Bai? Gadis ini cukup buruk memberikan nama pada magical beastnya." Ketua Shi tertawa ketika mendengar panggilan Gia.
"Mungkin dia terlalu malas memikirkan nama untuknya, karena magical beastnya berwarna putih maka dia memanggilnya Xiao Bai," sahut Elder Feng menertertawakannya.
(Xiao Bai = Putih kecil)
Pangeran Wenxiao sedikit terkekeh mendengar nama ular kecil itu. "Aku penasaran bagaimana ular kecil itu melawan singa besar."
Elder Yu sebenarnya ingin tertawa setelah mendengar nama Xiao Bai tetapi dia menutupinya. "Kurasa Xiao Bai ini bukan magical beast biasa, lihat," tunjuknya pada Xiao Bai yang tiba-tiba membesar.
oOo
Sebenarnya Gia cukup malu meneriakan nama Xiao Bai, dia harus menyalahkan semua ini pada Xiuhuan yang terlalu buruk memberinya nama. Lain kali dia harus memberikan nama yang baik untuk Xiao Bai.
Xiao Bai segera membesar seukuran singa itu, sebenarnya dia bisa lebih besar lagi tetapi itu tidak baik karena akan membuka penyamarannya.
Li Minju terkejut melihat ular kecil itu tiba-tiba menjadi besar, ia menatap ular raksasa itu dan membandingkan dengan magical beastnya sendiri, apakah dia bisa menang melawannya?
"Fuli serang dia!" Li Minju segera memberi perintah pada magical beastnya untuk menyerang Xiao Bai.
Xiao Bai membuka mulutnya dan mendesis seperti ular namun tidak menjulurkan lidah panjang, lagipula dia adalah naga sehingga tidak memiliki lidah panjang seperti ular. Ia meliukan tubuhnya dan merayap mendekati Fuli, dengan dorongan ekornya ia bisa bergerak cepat walaupun tidak menggunakan cakar naganya.
Fuli membuka mulutnya dan meraung ke arah Xiao Bai, gigi-gigi tajam nan runcing terlihat jelas didalam mulutnya dan bisa mengoyak apapun. Cakar tajamnya bergerak cepat untuk melukai Xiao Bai tetapi dia terperanga karena cakarnya tidak bisa melukai sisik Xiao Bai yang keras.
Xiao Bai mengangkat kepalanya sombong dan meremehkannya, dia adalah naga murni dan sisiknya sangat keras sehingga sulit dihancurkan. Dibandingkan dengan magical beast kelas B sepertinya, Xiao Bai memandang remehnya.
"Sialan," umpat Li Minju sambil mengeluarkan scrool dari lengan bajunya.
"Destructive Wind."
Tiba-tiba munculah angin besar dari tubuh Fuli dan membuat tubuhnya menjadi ringan sehingga dia bergerak sangat cepat untuk menyerang Xiao Bai. Sedangkan Xiao Bai sangat bingung mendeteksi keberadaannya karena sangking cepatnya dia bergerak. Walaupun sisiknya dapat melindunginya dari serangan Fuli tetapi jika terus menerus di serang seperti ini maka sisiknya akan terkikis.
Gia menggigit bibirnya melihat keadaan Xiao Bai yang terdesak, dia tidak bisa tinggal diam dan harus membantunya.
Gia perlahan mendekati kedua magical beast itu sambil menghembuskan nafas perlahan, dia siap bernyanyi untuk mengeluarkan kemampuannya.
Kau menahanku, tapi aku bangun
Sudah menyikat debu
Kau mendengar suaraku, kau mendengar suara itu
Seperti guntur, akan menggoncang tanahmu
Kau menahanku, tapi aku bangun
Bersiaplah, karena aku sudah cukup
Aku melihat semuanya, aku melihatnya sekarang
Perhatian Fuli teralihkan dari Xiao Bai, ia memperlambat gerakannya dan menatap Gia yang tengah bernyanyi. Entah mengapa ia merasa tidak enak seolah-olah darahnya bergejolak dan sesuatu di dalam tubuhnya bergerak di luar kendalinya.
Li Minju dapat merasakan perubahan magical beastnya, ia merasa seakan kehilangan kendalinya pada Fuli dan dia tidak bisa tinggal diam saja. "Fuli cepat serang dia!"
Fuli langsung menaatinya dan berlari ke arah Gia.
Aku melihat mata harimau, api, menari menembus api
Karena aku adalah seorang juara dan kau akan mendengarku mengaum
Lebih keras, lebih keras dari singa
Karena aku adalah seorang juara dan kau akan mendengarku mengaum
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Xiao Bai tidak membiarkan Fuli mendekati Gia, ia bergerak cepat untuk menghadangnya dan menggunakan tubuhnya untuk melilit tubuh besar Fuli.
Fuli meraung keras dan mencoba melepaskan diri dari lilitan Xiao Bai, ia menggunakan cakar dan giginya untuk melukainya tetapi sisik Xiao Bai sangat keras dan dia tidak berhasil melukainya.
Gia yang melihat Xiao Bai tidak menyianyiakan usahanya dan fokus mengumpulkan energinya.
Kau akan mendengarku mengaum
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Kau akan mendengarku mengaum
Gia menarik nafas dalam dan mengeluarkan raungan yang perlahan terdengar semakin keras.
Meraung-raung-raung dan meraunggggg
Raungan keras terdengar dari Gia dan merambat melalui gelombang suara hingga menggetarkan tempat pertandingan, para penonton menutup telinga mereka karena raungan kerasnya.
Aku melihat mata harimau, api, menari menembus api
Karena aku adalah seorang juara dan kau akan mendengarku mengaum
Lebih keras, lebih keras dari singa
Karena aku adalah seorang juara dan kau akan mendengarku mengaum
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
(Katy Perry – Roar)
Fuli meraung kesakitan dan ingin menutupi telinganya dari raungan keras Gia, ia merasa semakin tidak bisa mengendalikan dirinya dan perlahan merasa tubuhnya melemah.
Xiao Bai yang merasakan keanehan Fuli tidak melepaskan lilitannya, ia menoleh ke arah Gia yang perlahan mendekatinya.
Kau akan mendengarku mengaum
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Oh oh oh oh oh oh
Kau akan mendengarku mengaum
Gia menyeringai dan meletakan telapak tangannya di kepala Fuli, ia berkonsentrasi untuk mengendalikan unsur kimia di dalam tubuhnya untuk meningkatkan kadar DMT ditubuhnya sehingga ia bisa mengendalikannya dengan ilusi.
DMT (Dimethyltryptamine) adalah senyawa kimia yang ada pada tumbuhan dan hewan yang memiliki sifat halusinasi tingkat tinggi serta memiliki rumus kimia C12H16N2 (Base). Manusia juga memiliki senyawa ini ketika otak menghasilkannya kala tidur nyenyak dan sakaratul maut.
Pada kadar normal senyawa ini tidak membahayakan tetapi jika memiliki kadar tinggi maka akan membuat korban berhalusinasi hingga mengubah perasaan, emosi, ingatan, penglihatan dan tingkah lakunya.
Gia memanfaatkan gelombang suara untuk mengendalikan unsur kimia diudara yang telah ia manipulasi sehingga dapat memasuki tubuh Fuli, kemudian mengendalikan kadar DMT ditubuhnya.
Ia menyeringai dan mengelus surai ungu Fuli, ia tidak menyangka rencananya akan berhasil padahal ini pertama kalinya dia mengendalikan unsur kimia pada makhluk hidup. Memang cukup susah untuk mengendalikannya karena dia tidak bisa langsung memanipulasinya, ia harus menyentuh atau menggunakan perantaran lain agar bisa mengendalikan unsur kimia pada makhluk hidup.
Gia memberi isyarat agar Xiao Bai melepasnya, karena Fuli sudah ada di kendalinya maka mereka tidak perlu berhati-hati lagi.
"Apa yang kau lakukan pada magical beastku???" teriak Li Minju frustasi karena merasa ikatannya dengan Fuli melemah.
"Kau bisa bertanya sendiri pada magical beastmu." Gia menutupi mulutnya dan tertawa kecil. "Fuli serang dia!"
Fuli langsung melaksanakan perintah Gia dan berlari ke arah Li Minju.
Li Minju membelalakan matanya melihat magical beast yang telah ia rawat sejak kecil berbalik melawannya, ia tidak mengerti bagaimana Fuli menjadi seperti ini. Ia memang kehilangan kendali darinya tetapi ia masih merasakan ikatan kontrak yang mengikat mereka.
Roarrrrrrrrr
Fuli membuka mulutnya dan meraung keras.
Li Minju menggertakan giginya dan perlahan tubuhnya mundur ke belakang, dia adalah summoner magical beast dan mengandalkan magical beast untuk bertarung. Ia memang memiliki berbagai scrool yang bisa ia gunakan tetapi kebanyakan itu berguna untuk meningkatkan kekuatan tempur magical beast.
"Pemenangnya adalah Gia." Wasit segera mengumumkan pemenangnya karena melihat Li Minju telah keluar dari area pertarungan.
Gia tersenyum senang dan meminta Xiao Bai kembali menjadi kecil, ia berhasil mengendalikan magical beast kontrak orang lain dan menggunakannya untuk menyerang masternya sendiri. Ia sangat beruntung memiliki unsur kimia sebagai elemennya, selama kau memiliki pengetahuan maka kau bisa melakukan apapun.
-TBC-
Pojok pengetahuan
DMT (Dimethyltryptamine) adalah zat kimia yang ada pada tumbuhan dan hewan serta merupakan turunan dari analog struktural tryptamine, manusia juga menghasilkan senyawa ini ketika tidur dan sakaratul maut. Senyawa ini termasuk ke dalam obat psikedelik, yaitu obat yang dapat memicu munculnya halusinasi sehingga tergolong narkotika halusinogen.
Obat psikedelik bekerja dengan cara mengubah kinerja senyawa kimia otak atau neurotransmiter yang bertugas dalam mengendalikan suasana hati, emosi, pikiran, ingatan, penglihatan, sentuhan dan tingkah laku. Selain DMT ada juga yang termasuk obat psikedelik yaitu :
1. LSD (lysergic acid dietilamaida)
2. Magic mushroom atau jamur ajaib.
3. Mescaline atau peyote
4. DMX (Dextromethorphan)
5. Salvia
6. Ketamin
7. Psilocybin
Berdasarkan undang-undang nomor 35 tahun 2009, siapapun yang memiliki, menggunakan, memproduksi, hingga mengedarkan narkotika golongan I akan dipidana paling singkat 4 tahun dengan denda paling sedikit 800 juta.
Sumber : Wikipedia dan Alodokter