Chereads / Sandaran jiwaku / Chapter 4 - Leo dan Karina

Chapter 4 - Leo dan Karina

pagi yang idah bagi siapa pun didunia ini kecuali untukku batin Karina karena hari ini aku seharusnya aku bisa pergi berlibur karena dia telah lulus sebagai seorang sarjana muda dengan nilai tertinggi tapi, hari ini bukanlah hari bahagianya karena semua wartawan mengejar" dia untuk menayangkan prihal kelulusannya dan apakah dia akan kembali masuk ke dunia entertainment atau lebih memilih meneruskan bisnis keluarganya yang konglomerat itu.

aku memang sudah menjadi seorang aktris sejak dia masih berusia 7 tahun mengikuti jejak ibuku, yang juga seorang aktris terkenal pada masanya. tapi sesungguhnya aku sangat malas berhadapan dengan wartawan, apalagi di saat-saat seperti ini. sehingga akhirnya aku memutuskan untuk kabur dari wartawan dan aku melihat seorang pemuda yang sedang memarkir kendaraan roda duanya. dan tanpa berpikir panjang aku langsung memeluk nya dan berkata tolong aku, tolong selamatkan aku dari kejaran wartawan itu, aku mohon ku bilang padanya.

tapi tolong lepaskan aku kata pria itu,

ok ok ok ku bilang cepat bawa aku sejauh-jauhnya dari tempat ini aku akan bayar berapa pun yang kau minta. tutur ku

dengan cepat pemuda itu membawa aku pergi dengan sepeda motor buntutnya.

kita mau kemana teriaknya padaku di balik helem jeleknya.

terserahmu, bawa aku ke tempat yang jauh dari keramaian dan tempat yang tenang tanpa gangguan apapun.

kau pikir aku ini tukang ojek mu teriaknya padaku

ku bayar kau berapa pun, kau tidak kenal aku ya teriakku tidak kalah keras daripada teriaknya.

*************

kebun teh

sudah sampai katanya membuat ku terbangun dari tidurku, aku tak sengaja tertidur karena memang aku kelelahan karena seharian aku kejar-kejaran dengan wartawan.

dimanakah kita ini kataku padanya sambil mengusap mataku.

kau bilang ingin ketempat tenag jadi ku bawa kau ke desa ku katanya.

saat aku melihat sekeliling aku merasa takjub, dan senang karena disini udaranya masih segar dan pemandangan alamnya yang indah memanjakan mataku yang selama ini hanya melihat hiruk pikuk kota yang penuh polusi.

aku langsung berlari ke kebun teh dan tertawa kegirangan. pria itu mengejar ku dan untung saja dia memegang tangan ku kalau tidak mungkin aku suda jatuh ke jurang karena tidak memperhatikan jalan.

terima kasih kataku padanya dengan tulus. oh ia kita belum berkenalan kataku padanya namaku Karina Anggraeni sambil mengulurkan tanganku padanya dia menjabat tanganku sambil berkata namaku Leo adinata katanya. namamu cantik secantik orangnya kata Leo padaku, dan aku hanya tersenyum sudah sering orang bilang seperti itu kataku padanya sambil tertawa-tawa. oh ia kita bisa berteman kan kataku pada leo. tentu jawab leo padaku.

tadi kamu bilang ini adalah kampung mu kan dimana rumahmu bolehkah aku datang ke sana kataku padanya, apa kamu yakin kamu akan ke rumahku kulihat dari penampilan mu kau sepertinya anak orang kaya dan tadi kau di kejar-kejar oleh wartawan pasti kau orang penting tutur Leo padaku. oh itu aku ini bukan anak orang kaya aku hanya orang miskin dan soal aku di kejar-kejar oleh wartawan itu karena tadi aku, oh ia Kamu tidak mengenal aku ya tuturku

emang kamu siapa kata Leo

kamu tidak pernah menonton TV kataku bingung

hahahahaha jangan kan menonton televisi mendengar radio saja sudah syukur kata lelaki itu. trus apa hubungannya kamu dengan TV jangan" kamu selebriti ya kata leo dengan polosnya

aku tertawa sambil memegang perutku lalu berkata bukan aku bukan seorang selebritis seperti yang kamu bilang aku hanya terlihat mirip dengan seoarang selebriti jadi wartawan mengejar ku kataku berbohong pada Leo.

pop kata Leo panjang

ayo cepat kita pergi ke rumahnu ku bilang padanya.